twenty three

6 2 0
                                    

Reno POV

tok..tok..tok..

 "Masuk,engga di kunci kok" seruku."Hai,nak" sapa papa."Hai,pah.Ada apa?" tanyaku."Kamu kan besok udah kelas 12.Kamu belum nentuin mau lanjut kuliah dimana?" tanya papa."Belum,pah.Sampai sekarang,Reno masih belum tau mau lanjut kuliah dimana" jawabku dengan nada lesu."Kok kamu belum mutusin,sih? Padahal papa yakin,peluang kamu itu besar,nak buat ngelanjutin kuliah di universitas negeri.Apalagi,kamu kan punya cukup banyak prestasi di taekwondo" ucap papa."Iya,sih pa.Tapi,gatau kenapa Reno gak yakin mau ngelanjutin kuliah.Tapi,Reno punya rencana buat lebih mendalami taekwondo,siapa tau Reno bisa jadi pelatih" ucapku."Nak,impian kamu itu memang bagus.Papa juga akan dukung kalau memang keinginan kamu seperti itu.Tapi,papa pengen kamu juga bisa ngerasain dunia perkuliahan,biar kamu ada 'sedikit'  bekal ilmu untuk kehidupan kamu kelak,nak.Jadi,papa harap kamu bisa memikirkan lagi keputusan kamu ini agar kamu tidak menyesal,nak" ucap papa sambil merangkulku."Iya,pa nanti akan Reno pikirkan lagi" balasku sambil tersenyum."Yasudah,papa keluar lagi,ya nak" pamit papa.Tak lama setelah papa keluar kamar, ponselku pun berbunyi.Ternyata,Kak Hanin meneleponku.

Kak Hanin : "Hai"

Reno :" Eh,hai kak.Tumben nelepon.Ada apa?"

Kak Hanin :" Besok lo udah mulai sekolah,kan?"

Reno :" Iya kak.Emangnya kenapa?"

Kak Hanin :" Gue cuman mau ngasih tau kalau Luna masuk ke 20"

Reno :" HAH? seriusan kak?"

Kak Hanin:" Iya,Ren gue serius"

Reno :" Kok bisa,sih kak?"

Kak Hanin : "Gatau gue juga,Ren.Padahal,gue gak pernah liat dia belajar"

Reno : "haha,anak itu ajaib juga,ya"

Kak Hanin :" Ren,kalau dia macem macem ke lo, lo kabarin gue aja,ya"

Reno :" Siap,kak"

Kak Hanin :" Yaudah,gue tutup ya teleponnya"


Sejujurnya,aku tidak menyangka sama sekali kalau Luna bisa masuk ke 20. Seketika,ingatanku kembali pada saat aku masih menjadi pacar Kak Hanin.Mungkin kalian penasaran siapa itu Luna. Luna adalah adik Kak Hanin. Ia memiliki sifat yang jauh berbeda dengan Kak Hanin. Aku akan menceritakan sedikit tentang Luna. Dulu,setiap aku main ke rumah Kak Hanin,Luna selalu mengintiliku dan Kak Hanin. Dia pun kerap memberikan barang aneh kepadaku dan dia selalu memelas agar aku menerima barangnya. Kak Hanin pernah cerita,dulu saat pertama kali aku main kerumahnya,Luna sangat tertarik kepadaku. Bahkan,ia sempat merencanakan sesuatu untuk mengakhiri hubunganku dan Kak Hanin pada saat itu.Tapi,rencana itupun segera diketahui oleh Kak Hanin dan Kak Hanin pun memintaku untuk bekerja sama dalam menggagalkan rencana dia.Mereka pun kerap bertengkar tentang aku. Luna selalu menginginkan agar Kak Hanin bisa putus dariku. Luna pun tak segan segan untuk mendekatiku di depan Kak Hanin. Sudah banyak sekali dia memberikan barang aneh kepadaku. Bahkan,pernah suatu hari saat aku sedang main ke rumah Kak Hanin,dia memberikanku sepucuk surat yang inti dari keseluruhan isinya adalah aku harus meninggalkan Kak Hanin karena Kak Hanin sudah punya cowok lain. Saat aku klarifikasi hal itu,Kak Hanin dengan keras membantahnya.Ia tak segan segan untuk memfitnah kakaknya sendiri. Kak Hanin pun sering mengeluhkan sikap Luna yang childish ini.

Alasan kita putus waktu itupun karena Luna. Dia menghasut mama dan papanya agar tidak menyetujui hubunganku dengan Kak Hanin.Luna membuat fitnah dengan cara ia diam diam memasukan obat tidur ke gelas papa dan memfitnahku yang kebetulan sedang berada di rumah mereka. Pada saat itu,aku memang kebetulan sedang berada di dapur rumah mereka untuk mengambil minum dan aku tidak sengaja memergoki Luna sedang menuangkan obat tidur ke minuman milik papanya. Dia tahu aku memergokinya dan dia mengancamku agar tutup mulut atau kalau tidak ia akan mengacak acak hubunganku dan Kak Hanin.Sayangnya,mama dan papanya terhasut oleh Luna sehingga mama dan papanya pun menyuruh Kak Hanin untuk memutuskanku.Saat itu,kami sempat balikan dan menjalin hubungan rahasia selama sebulan. Namun,hubungan itu tidak bertahan lama karena Luna mengetahui hubungan kami. Luna pun mengadu kepada mama dan papanya dan hari itu juga mama dan papanya melarangku untuk berhubungan atau menginjakkan kaki ke rumah mereka. Mereka pun menyuruh Kak Hanin untuk memutuskanku di depan mereka.Itulah alasan kenapa aku menutup diri untuk perempuan lain selama setahun.

tr[i]angle : first loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang