Chapter 29

5.2K 478 6
                                    

Waktu terus bergulir. Ujian-ujian sudah Kayla lewati hingga sekarang ia sampai pada titik itu. Masa di pesantren akan segera berakhir karena ia sudah melalui beberapa ujian yang di adakan. Tidak akan lama lagi ia berpisah dengan teman-temannya, ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan setelah ini, bertahan di pondok atau kuliah? semua tergantung keputusan Ayahnya, jika Ayahnya masih ingin ia tinggal di pondok, ia akan lakukan itu, karena ia sudah merasa nyaman tinggal di pondok pesantren.

"Abi manggil aku?"

"Kay, masuk."

"Ada apa, Bi?"

"Kamu mau ngabdi di sini gak?"

"Aku?"

"Iya, kamu. Mau gak?"

"Ngajar apa, Bi? Tapi aku masih kurang paham pelajaran pondok."

"Abi yakin kamu bisa, kamu cuma ngajari hadist khusus kelas 1 itu mudah kok."

Kayla menggaruk kepalanya, ia bingung dengan keputusannya. "Bagaimana ya, aku kurang yakin, Bi."

"Coba dulu ya, besok dah mulai ngajar."

"Hah, yang benar, Bi? Cepat banget."

"Iya, kamu bantu Ustadzah lain, kan adek-adek kelas kamu mau ulangan akhir, jadi kamu bantu untuk memasuki kelas yang kosong, bukan cuma kamu aja kok, ada beberapa teman kamu yang juga dipilih untuk mengabdi. Mau ya? nanti Abi bilang sama Ustadz Yusuf."

"Baiklah, Bi aku mau."

"Alhamdulillah kalau kamu mau. Tenang saja, gak cepek kok dan Abi yakin kamu pasti bisa."

"Semoga saja, Bi. Kak Ulfah ada?"

"Kakak kamu baru aja pergi, Kay sama suaminya, katanya mau jalan-jalan."

"Hem ... andai aku tau, pasti aku ikut."

"Hah jangan."

"Kenapa, Bi?"

"Yakin mau ikut jalan-jalan sama pasangan suami istri? Nanti gak kuat loh kamu liat orang sudah nikah," ucap Farhan sambil tertawa.

"Ihh Abi, gak juga, aku kan gak jomblo."

"Kamu belum jomblo juga, Kay?" tanya Aisyah yang tiba-tiba keluar dari kamar

"Ummi..."

"Sudah berapa kali Ummi bilang, putuskan dia!" Asiyah mencubit tangan Kayla.

"Aw, sakit Mi."

"Kamu sih gak dengerin apa kata Ummi, Ummi mau ketemu sama pacar kamu itu, di mana dia?"

"Dia ada di luar negeri, Mi."

"Jauh banget, ngapain dia disana?"

"Kuliah."

"Andai aja dia di sini, Ummi pasti akan nyuruh dia mutusin kamu biar kamu jomblo!"

Kayla terkekeh mendengarnya."Ummi mau kemana?"

"Mau masak, mau ikut?"

"Gak ah, nanti Ummi nanya macam-macam. Bi, boleh bawa handphone kan?"

"Ya, kalau sudah ngabdi boleh bawa."

"Yes... makasih, Bi. Aku pamit ke kamar dulu  Asalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Kayla melangkah menuju kamarnya untuk beristirahat.

"Dari mana, Kay?" tanya Raisa

"Dari rumah Abi, Abi mau aku mengabdi."

"Beneran, Kay?" tanya Zahra

Lelaki Untuk Kayla (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang