Chapter 24

5.7K 454 2
                                    

Menjemput hidayah ganti judul nih. Gapapa kan? tapi isinya tetap kok
.
.
.
Kalau ada typo kasih tau

Kayla dan ketiga sahabatnya sedang menonton film yang ada laptop Kayla. Mereka bertiga masih ada di rumah Kayla sebab, Kayla ingin mereka lebih dari dua hari di rumahnya hingga akhirnya ia menahan mereka untuk tidak pulang.

"Munafik banget ya tuh orang, di depan terlihat sangat baik, solehah eh di belakang kelakuannya nauzubillah."

"Hem, seperti itulah manusia, Put."

"Geram aku melihat."

"Kita jalan-jalan aja yuk," ajak Kayla.

"Kemana? "Tanya zahra

"Terserah, daripada di rumah aja. Yuk, tenang aku yang nyetir."

"Yang benar, Kay? kamu bisa nyetir?"

"Ya, aku bisa, dah ayo siap-siap."

"Padahal mager Kay, tapi setelah mendengar jalan jalan langsung hilang magernya," ucap Raisa bangun dari kasur.

"Ayo siap-siap." Kayla mematikan laptopnya terlebih dahulu, setelah itu ia memasang hijab seperti teman-temannya.

Setelah semua siap, mereka langsung melangkah menuju lantai bawah lantai bawah.

"Mau kemana kok rapi?" tanya Randi.

"Mau ngajak teman jalan-jalan, Yah besok mereka sudah harus pulang."

"Oh pantes rapi," ucap Nayla yang sedang duduk di samping sang suami.

"Ada pengantin baru rupanya, gak sadar hihi, gimana malam pertamanya?"

"Apaan sih kok nanya gitu? gak perlu tau, belum cukup umur."

"Ayah ada dengar sesuatu gak malam tadi?"

"Gak ada, memang kenapa?"

"Siapa tahu ada, kalau ada itu berasal dari kamar Kak Nay."

"Kayla!" Nayla melotot.

"Kamu ini. Gih sana pergi, jangan pulang senja. Ini uang untuk jajan."

"Aw ... makasih, Yah. Kami berangkat dulu."

"Hati-hati nyetirnya."

"Iya, Yah. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam."

"Kami pergi dulu, Om."

"Iya."

Besok ketiga sahabatnya itu harus sudah pulang, hari ini ingin Kayla habiskan waktu bersama mereka, menyenangkan hati mereka dan ingin membuat mereka bahagia.

Mobil Kayla perlahan pergi meninggalkan halaman rumah.

"Sudah lama bisa nyetir? " tanya Zahra

"Enggak, baru aja, Ra waktu masuk SMK."

"Wahh, kagum aku sama kamu, Kay."

"Jangan terlalu kagum, nanti kamu suka lagi."

"Ahaha ... aku masih normal, Kay buktinya aku suka Ustadz Fikri."

"Ngomong-ngomong, hubungan kamu sama Adnan gimana, Kay?" tanya Raisa.

"Sudah dua Minggu dia gak menghubungi aku, Sa. Mungkin sibuk, tapi gapapa, bawa santai aja dan positif thinking."

"Jangan terlalu dipikirkan. Pacaran memang seperti itu ya? Galau, sedih, bahagia, semua pasti dirasakan," ucap Zahra.

"Ya, benar kata kamu, Ra."

Lelaki Untuk Kayla (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang