Ketika kamu sudah berada di jalan yang benar menuju Allah, maka berlarilah. Jika sulit bagimu, maka berlari kejarlah. Jika kamu lelah, berjalanlah. Jika itupun tidak mampu, merangkaklah. Namun, jangan pernah berbalik arah!
****
Hari ini Kayla sedang berada di rumahnya. Sudah lama ia tidak pulang ke rumah, bukan tidak ingin hanya saja, setiap kali ada di rumah itu Kayla selalu teringat dengan sang Ayah. Kayla sangat merindukan Ayahnya, masih membekas sedih karena kehilangan ayahnya.
"Neng Kayla."
"Iya, ada apa, Bi?"
"Di luar ada yang mencari."
"Hem ... siapa ya, Bi?"
"Saya juga tidak tau, Neng."
Kayla langsung melangkah keluar menemui orang itu.
"Hai?"
Deg
Kayla mematung melihat siapa orang yang berdiri di depan saat ini.
"Ngapain ke sini? Pulang!" usir Kayla.
"Apa kabar, Kay? aku rindu" ucapnya tiba-tiba langsung memeluk Kayla.
"Lepas!! jangan peluk aku!" Kayla mendorong tubuh pria itu agar menjauh darinya.
"Kenapa? kamu tidak rindu dengan ku?"
"Aku memang sering merindukan mu beberapa kali, tetapi tidak menginginkan mu kembali karena sejak kepergian mu aku sadar bahagia mu bukanlah diriku. Kita sudah selesai, Kak! Kakak sudah tega mengkhianati aku dan sekarang Kakak mengatakan rindu. Kakak sudah menghancurkan kepercayaan ku!"
"Maafkan aku, aku ingin memperbaiki semuanya."
"Begitu mudahnya Kakak bilang ingin memperbaiki semuanya? tidak ada kesempatan untuk Kakak! Hubungan kita sudah benar-benar berakhir! Kakak tidak tahu bagaimana perasaan ini saat tahu Kakak sudah mengkhianati ku. Aku terpuruk dalam kesedihan dan mencoba menghibur diri sendiri karena tidak ada yang bisa membuat diri ini tersenyum kembali dan semua itu butuh waktu untuk menerima ini semua!" ucap Kayla menatap wajah Adnan dengan mata yang berbinar-binar. Mana mungkin ia bisa lupa rasa sakit itu, saat orang yang ia sayang tiba-tiba menghilang karena sudah mempunyai wanita yang baru.
"Aku sadar aku memang salah, Kay sudah mengkhianati kamu, tapi jujur, hati dan perasaan ku tetap pada kamu, meskipun aku bersama orang lain, aku tetap cinta kamu, Kay."
"Cinta kamu bilang? Hahah ... kalau cinta gak bakal mendua! Salah ya tetap salah, jangan bilang masih cinta! Itu bukan cinta."
"Kay, ada apa ini?" tanya Melly yang baru saja datang dari luar .
"Tidak apa-apa, Tan. Tante masuk aja," jawab Kayla sambil mengusap kasar air matanya.
Melly terdiam sejenak menatap mereka lalu kemudian ia masuk kedalam.
"Apapun alasan kamu buat memperbaiki semuanya gak akan bisa. Aku harap kamu tidak datang lagi di kehidupan ku, jangan pernah muncul lagi, jangan ganggu hidupku lagi, tanpa kamu aku sudah bisa! Memang saat kita masih bersama aku sering mengatakan kamu lah yang mampu membuat ku bahagia karena aku belum mencobanya, tapi setelah aku mencoba nya, tanpa mu, aku bisa bahagia. Plis, Kak jangan ganggu aku lagi, itu hanya melukai hati ku. Dan hal terbodoh yang pernah ku lakukan ialah berjuang untuk seseorang yang tidak memperjuangkanku!"
Adnan terus menatap Kayla. "Ternyata kedatangan ku ke sini tidak ada hasil nya, semua sia-sia. Aku rela pulang ke Indonesia hanya untuk menemui kamu, Kay. Baik, aku akan pergi tapi sebelum aku pergi izinkan aku memeluk kamu satu kali lagi kay, untuk yang terakhir kalinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki Untuk Kayla (Tamat)
General FictionKehidupan malam membuat Kayla kecanduan berada di sana, hampir setiap malam ia menghabiskan waktunya di club malam bersama teman-temannya. Namun, pada suatu malam, ia mengalami mabuk berat sehingga sang Ayah marah besar padanya, saat itu juga Ayahny...