3. Choi Sungyoon, I'm lucky to be your little princess.

226 34 6
                                    

2 years ago

"Choi Sooyun!"

Aku tersenyum saat melihatnya berlari ke arahku, dia duduk di sampingku dan merangkulku sambil sesekali mengusap rambutku.

"Pulang sekarang?" tanyanya.

Aku menggeleng, "disini dulu sama kamu."

ting...

Choi Sungyoon
Pulang jam berapa?
Kakak mau pergi

Choi Sooyun
Iya aku pulang

"Youngtaek, ayo pulang."

Aku berdiri dengan malas dan sedikit menekuk wajahku.

"Kenapa?"

"Kakak," dia tersenyum.

"Ah iya, kakakmu yang protektif itu ya? Oke, kita pulang."

***

"Kak, aku pergi ya."

Aku pamit sambil berlari dengan tergesa-gesa, takut terlambat dan membuat seseorang menunggu.

Untungnya café yang menjadi tempat bertemu kami tidak begitu jauh dari rumahku, sekitar sepuluh menit aku sampai.

Dengan napas yang masih terengah-engah aku menumpukan kedua tangan di lutut, "maaf aku terlambat."

Dia berdiri dan merapihkan rambutku yang sudah tidak berbentuk akibat tertiup angin saat aku berlarian, kemudian menuntunku untuk duduk di kursi sebrangnya.

"Minum dulu, kamu pasti capek lari dari rumah."

Aku menyedot cotton candy miliknya hingga setengah gelas, dengan sedotan yang sama. Oh, ciuman tidak langsung?

"Sooyun," aku menatapnya.

"Sekarang kamu mau apa?"

Dahiku berkerut, "Maksudmu?"

"Aku nggak bisa terus begini, kalau kamu memang belum boleh pacaran--"

"Oke," aku memotong ucapannya.

"Oke apa?"

"Ayo putus," setelahnya aku berdiri hendak keluar, tapi ia menahan tanganku.

"Bukan gitu maksudku," aku terlanjur menangis dihadapannya, tidak, maksudku dipelukannya.

"Maaf," dia menghapus air mataku yang terus keluar.

"Ayo aku anter pulang."














"Sooyun, are you okay?"

Sungyoon terus mengetuk pintu kamarku dan bertanya sejak aku pulang, aku selalu menjawab "yes, i'm okay. Go away please?" Tentunya dengan suara khas orang menangis.

duk...
duk...

"CHOI SUNGYOON WHAT ARE YOU DOING?!"

Sungyoon bangkit dari posisinya yang semula duduk karena terjatuh saat mendobrak pintu kamarku.

"Kakak yang harusnya nanya, kamu kenapa?"

Dia berjalan menghampiriku lalu memelukku sambil sesekali mengecup ubun-ubunku.

"Tell me," aku menggeleng tapi tangisku malah semakin menjadi.

"What happen guys?" Choi Bomin, adikku datang dengan segelas susu putih di tangannya.

"Nothing, you can go to sleep right now Choi Bomin."

"Okay," setelah mendengar perintah Sungyoon yang lembut tapi tegas itu Bomin kembali ke kamarnya.

"Sorry, pintu kamarmu rusak. Tidur di kamarku, mau?" aku mengangguk.






Nyatanya sudah hampir dua jam tapi kami sama-sama belum tidur walau mataku terpejam, dengan tangan Sungyoon yang masih terus mengusap dahiku.

"Still awake?"

"Hm."

"Okay, i will stay till you sleep. "

"I want to tell you something, but promise me. You wont be mad to me."

"Yes, so?"

"The reason that i cried because i broke up with my bf, sorry for not tell you about i have a bf. I think youre not gonna let me."

Sungyoon terkekeh, "yes you right, i never gonna let you. Kakak nggak mau kamu nangis kayak sekarang."

"Maaf," kataku memeluknya.

"Kakak sayang kalian, kalian harus kakak jaga, apalagi kamu perempuan. Dont waste your tears for someone hurt you."

Aku mengangguk, "Thankyou for being my brother."

"I'm happy being your brother, princess." Sungyoon mengecup dahiku lalu memejamkan matanya.

"Choi Sungyoon, I'm lucky to be your little princess."

 I See U || Golden Child ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang