--- 🏥 Cepat sembuh Jibeom 🏥 ---

180 20 0
                                    

"Kak ini ayah mana sih, kenapa nggak muncul-muncul ya daritadi?"

Aku berjalan mondar-mandir, sementara Bomin tidur di pangkuan Sungyoon sambil sesekali bersin.

"Sabar, sebentar lagi juga keluar."

"Tapi--"

"Halo!"

Ayah muncul bersama--ekhem, calon ibu baruku dari lorong sebelah.

"Kok?"

Aku bicara dengan diriku sendiri, ini aku yang salah dengar atau memang Sungyoon memberi informasi yang salah.

"Memang mau gate berapa?"

"Choi Sungyoon!"

Aku menatap Sungyoon tajam penuh amarah dan dendam--bercanda, sementara dia hanya tersenyum tanpa dosa.

"Bomin ku tidur?" Tanya ayah, Bomin memang anak kesayangannya dan beliau selalu memanggil Bomin dengan embel-embel ku, Bomin ku.

"Ngantuk nunggu ayah," aku menguap dan berjalan terlebih dahulu menuju parkiran.







Kami sampai di rumah sekitar jam 1 pagi karena harus mengantar tante Liu ke apartment nya.

Sungyoon dan Jibeom mengangkat Bomin menuju kamarnya sementara aku membawa barang-barang ayah yang ringan dan tentu ayah sibuk dengan koper super besarnya.

"Adikmu makan apa sih, berat banget."

Jibeom menyeka keringat di dahinya setelah Bomin tidur nyenyak di atas ranjangnya.

"Entah, aku juga bingung."

Sungyoon keluar dari kamar Bomin dan menatapku yang berdiri di depan pintu kamar Bomin.

"Apa? Mau di angkat juga?"

"Hih, sarkas banget."

Aku mengabaikan Sungyoon dan masuk ke kamar Bomin, "istirahat kak."

Jibeom mengangguk lalu keluar dari kamar Bomin dan menutup pintunya.

"Kamu tetap jadi Bomin nya ayah, kesayangan ayah. Jangan cemburu atau takut kamu nggak disayang lagi ya, kakak sayang kamu."

Aku mencium dahinya, tapi ada sesuatu yang aneh. Dahi Bomin panas.

"Choi Bomin? Are you okay?" aku menepuk pipinya.

"Em--dingin."

Aku keluar dari kamar Bomin dan masuk kamar Sungyoon, memberitaunya jika Bomin sakit.

"Kak, Bomin sakit. Demamnya tinggi," aku menarik tangan Sungyoon yang baru akan menginjakkan kakinya ke dalam kamar mandi.

"Iya aku tau, kan tadi aku nyentuh dia. Ini mau mandi dulu, abis itu bikin bubur. Kamu siapin obat aja sana," Sungyoon mendorongku keluar kamarnya.

"Ih kak!"

Sungyoon menutup pintu kamarnya tepat dihadapan wajahku, untung tidak kena hidung.

"Kenapa?"

Jibeom keluar dari kamarnya dan menghampiriku, "udah malem tidur sana."

Aku menggeleng dan menariknya menuju kamar Bomin, "Bomin sakit."

***

Seharian kemarin benar-benar hari yang melelahkan. Pagi hingga siang kuliah, sore hingga malam jemput ayah, malam hingga pagi merawat Bomin dan hari ini aku harus kembali kuliah.

 I See U || Golden Child ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang