Bong Ji yang sedari tadi terus bertingkah di hadapanku sama sekali tidak membuat perasaanku membaik, padahal biasanya hanya dengan melihatnya saja senyumku merekah.
"Anjingku sampe capek bertingkah, tapi kamu tetep murung." Jaehyun menggendong Bong Ji dan berlutut di hadapanku.
"Udah seminggu kamu gini terus aku harus apa lagi supaya kamu balik ceria? Bahkan kamu nggak mau cerita apa masalahmu, Joochan juga diem aja kalau aku tanya. Kalian berantem ya?"
Aku menatap mata Jaehyun, dan detik itu juga air mataku kembali menetes setelah seminggu lalu terakhir kali aku menangis.
"Eh kenapa jadi nangis, nanti aku bisa di tonjokin Sungyoon kalau dia tau kamu nangis sama aku."
Bong Ji lompat ke pundakku, seperti memeluk.
"Ey, dasar anjing durhaka, beraninya nikung majikan."
Jaehyun mengangkat Bong Ji dari pundakku dan menaruhnya di lantai, kemudian dia memelukku.
"Udah lama nggak meluk kamu, kangen."
Dan sore itu aku habiskan dengan menangis di pelukan Bong Jaehyun.
***
Sejak pagi Sungyoon sibuk memasak, Bomin sibuk main PS dengan Jaehyun, ayah dan ibu sibuk mengurus sesuatu, dan Jibeom sibuk menghiburku.
"Sooyun, makan ya. Aku suapin mau?"
Aku mengangguk dan Jibeom mengusap rambutku sebelum berdiri menyiapkan makanan untukku.
Diantara yang lainnya, Jibeom yang paling sering menghiburku dan memberi perhatian padaku sejak hari itu, karena ia merasa bersalah sudah membuatku mengenal Donghyun dan secara tidak langsung membuat hal itu terjadi.
Iya, keluargaku sudah tau apa yang terjadi. Hari dimana Joochan marah dan aku hanya bisa menangis, hari dimana aku hanya bisa mengucapkan satu kata setelah apa yang terjadi, hari dimana terakhir kalinya Joochan muncul dihadapanku setelah mengantarku pulang.
Dan hari itu juga, Kim Jibeom menghajar Kim Donghyun, Choi Sungyoon menghajar Lee Jangjun.
Tentunya ayah marah, dan ibu juga khawatir hingga menangis, tapi mereka tidak menggunakan kekerasan, bahkan ayah memarahi Jibeom dan Sungyoon karena sudah menghajar Donghyun dan Jangjun.
Ayah dan ibu bisa mengerti karena mereka juga punya anak laki-laki, mereka mengerti bagaimana nakalnya anak laki-laki.
Ayah hanya meminta Donghyun dan Jangjun meminta maaf serta bertanggung jawab atas perbuatannya.
Sungyoon sekarang terlihat agak pendiam, kata Jaehyun dia merasa bersalah karena sebagai kakak tidak bisa menjagaku.
"Kak," aku memanggil Jibeom setelah suapan terakhirnya.
Ia menoleh dengan senyum yang mengembang, memang sejak hari itu aku tidak bicara, hanya mengangguk dan menggeleng.
"Makasih," aku tersenyum, tipis.
Jibeom mengangguk dan memelukku, "makasih juga udah mau senyum lagi."
Dibalik pelukan Jibeom aku tersenyum ke arah Sungyoon yang ada di dapur, dia terlihat sedikit terkejut tapi kemudian ikut tersenyum.
Dan juga Bong Ji yang menggonggong lalu melompat-lompat di atas sofa sebelum akhirnya jatuh menimpa Jaehyun membuatnya kalah main PS dari Bomin.

KAMU SEDANG MEMBACA
I See U || Golden Child ✔
Fanfiction[ON REVISION] Alur, nama tokoh, kejadian, dll nya itu fiksi ya guys, nggak ada sangkut pautnya sama kepribadian mereka di dunia nyata. this story dedicated to beaglecy !!!Warn mengandung unsur cringe & keju!!! Start : 22/12/18 End : 17/06/19 Status...