10. Lee Jangjun, kamu gila!

141 16 0
                                    

Seperti kata Donghyun, aku benar-benar sakit sepulang dari taman. Demamku yang tinggi dan tidak turun selama dua hari membuat Sungyoon ikut bolos kuliah---tentunya Joochan yang merawatku dari pagi hingga malam, tadinya ia ingin bolos juga tapi kularang, dan itu membuat rasa bersalahku kian membesar.









Akhirnya kelas selesai, waktu yang terasa sangat lama dan membuatku tersiksa karena aku harus menahan diri supaya tidak mencakar wajah Kim Donghyun yang duduk di serong kananku. Kenapa aku dan dia harus ada di kelas yang sama?

Aku membereskan alat tulis dan beranjak keluar kelas menuju ke kantin, duduk di salah satu kursi dan melamun.

Terhitung satu minggu sejak kejadian itu dan aku masih merutuki diriku sendiri. Aku takut Sungyoon marah dan Joochan kecewa.

Sekarang aku sudah cukup sadar dan bisa mengingat apa yang terjadi, walau yang kuingat hanya ada seseorang masuk kamar dan langsung memelukku.

Aku tau Donghyun salah masuk kamar dan dia mabuk, salahku juga sih karena tidak mengunci pintu dan bahkan melepas bajuku---ngg karena saat itu sangat panas.

Tapi tetap saja kan?

Oke, kami sama-sama tidak sadar. Aku bodoh dan Donghyun brengsek.

Aku baru akan memesan makanan saat Donghyun muncul dari pintu masuk kantin, kami saling tatap beberapa saat hingga aku berdiri dan keluar dari kantin.

Dia sempat memanggilku tapi aku abaikan, aku memilih mempercepat langkah kakiku menuju fakultas teknik, fakultasnya Joochan.

Kurasa sekitar 20 menit lagi kelas Joochan akan selesai, jadi aku memutuskan untuk ke kantin fakultas teknik bermaksud memesan makanan yang tadi sempat tertunda. Kantin juga cukup sepi, aku suka.














"Hey," Lee Jangjun duduk dihadapanku saat aku menelan potongan terakhir burgerku.

"Eh maaf," Jangjun menyodorkan segelas air milikku yang ada di atas meja saat aku tersedak karena terkejut dengan kehadirannya.

Aku mengangguk dan menyatukan ibu jari dengan telunjukku menandakan bahwa aku baik-baik saja setelah meneguk habis air dalam gelas.

"Nunggu Joochan?"

Lagi-lagi aku mengangguk, lalu hening beberapa saat.

"Aku boleh tanya?" dia bersuara.

"Apa?"

"Hubunganmu dan Joochan baik-baik aja?"

Aku mengerutkan dahi, "maksudnya?"

"Joochan nggak marah kamu tidur sama Donghyun?"

Tubuhku menegang, aku menelan salivaku tanda gugup.

"Kenapa diem?"

Aku berdiri dan hendak pergi dari kantin, kurasa Joochan sudah keluar dari kelasnya.

"Lee Jangjun!" aku berteriak didepan wajahnya saat tangan kiriku ditarik olehnya, membuat kami berhadapan.

"Calm girl, you two had sex on Daeyeol's birthday night."

"Lee Jangjun, please shut your mouth. Dont tell anyone, especially Joochan."

"Kenapa? Joochan harus tau kalo pacar nya--"

Aku membekap mulutnya dengan tangan kananku yang bebas, "its not your business."

Aku diam, Jangjun tersenyum tapi senyum meledek.

"Please listen. Do you think i want it? No! It was an accident, i only love Joochan."

"Are you sure? Only love Joochan, how about Bong Jaehyun?"

Lagi-lagi aku diam, Jangjun selalu bisa membuat aku diam tak berkutik.

"Aku..."

Terkejut, marah, kesal, emosi, semua aku rasakan saat Lee Jangjun dengan tiba-tiba menciumku. Sekuat tenaga aku berusaha menjauh tapi dia menahanku.

Sekitar 10 detik baru Jangjun melepaskan ciumannya dan mundur, ia menaikkan sebelah alisnya lalu menunjukkan smirk nya.

Aku menghentakkan tangannya yang mencengkram lengan kiriku, "Lee Jangjun, kamu gila!"

Lalu aku pergi meninggalkannya.

 I See U || Golden Child ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang