Chapter 7

201 25 1
                                    

Imposible

Sebuah pengumuman terdengar di sepanjang koridor kelas 10. Seluruh murid heboh dengan apa yang mereka dengar. Bukan, bukan karena pengumuman mendadak, tapi karena isi pengumumannya. Lagi-lagi nama anak itu yang disebut. Iya, semuanya riuh karena nama Miyawaki Sakura.

"Kenapa si Kaonashi dipanggil?" beberapa siswi berbisik membahas hal ini dari kelas mereka.

"Apa ia mendapat teguran karena membuat heboh seisi kantin?" ucap beberapa siswa dari kelas lain.

Sedangkan di kelas Sakura, beberapa siswi melihat ke arah Sakura sambil berbisik satu dengan yang lain.

Jihoon yang tidak suka dengan yang mereka lakukan sedikit membentak. "Hei! Fokuslah dengan tugas kalian yang diberikan Pak Min" Jihoon membuat semua siswa berpaling dan kembali fokus. Tentu saja Jihoon punya power untuk melakukan itu, ia ketua kelasnya.

"Sakura, sebaiknya kau segera ke ruang Kepala Sekolah. Tenanglah, mungkin tentang kepindahanmu ke sini. Tidak perlu khawatir." ujar Jihoon menenangkan teman sebangkunya yang tampak shock dengan pengumuman yang baru saja ia dengar.

"Nak Sakura, silahkan kau segera turun. Ibu Jang memanggilmu" pinta laki-laki berusia 50 tahunan itu dengan halus.

Sakura segera berdiri dan berjalan menunjuk pintu kelas sambil membungkuk ketika ia melewati meja Pak Min. Sakura berjalan menyusuri koridor kelas 10 dan melewati lorong-lorong menuju ruang Kepala Sekolah. Ia masih bingung kenapa ia dipanggil ke ruang Kepala Sekolah pada hari pertamanya di sekolah ini.

Sakura mencoba menebak kira-kira apa yang akan Bu Jang tanyakan padanya. Apakah benar karena urusan kantin tadi siang seperti yang teman-teman sekelasnya kira.

Semua pikiran buruk berputar-putar di otak Sakura, tapi tetap saja ia tidak yakin. Semua pikiran itu membuatnya cemas, ia juga dapat merasakan betapa keras dan cepat kerja jantungnya memompa darah.

Tibalah Sakura di depan pintu ruang Kepala Sekolah. Sakura mencoba menenangkan diri dengan menarik dan menghembuskan nafasnya berulang, berdoa semoga tidak ada hal buruk yang terjadi, pinta Sakura dalam hati.

"Krieek.." suara pintu terbuka disusul masuknya Sakura ke dalam ruangan Bu Jang. "Siang Bu Jang, Anda memanggil saya?" tanya Sakura sambil membungkuk kepada Bu Jang. "Ah, siang juga Bu Ahn" lanjut Sakura menyadari bahwa ada Bu Ahn di ruangan tersebut.

"Siang Sakura" sapa Bu Jang sambil tersenyum, "Siang" lanjut Bu Ahn. Sakura sedikit lega melihat ekspresi Bu Jang yang tersenyum, mungkin bukan hal buruk, pikirnya.

"Sakura, silahkan duduk" pinta Bu Jang. Sakura mengangguk dan berjalan menuju kursi Bu Jang. Sakura melihat Bu Jang sedang memgangi tumpukan kertas dan memandangi kertas itu dengan teliti.

Bu Ahn menyadari jika Sakura memperhatikan kertas yang Bu Jang bawa dan menyentuh pundak Sakura sambil berkata, "Tenanglah. Ada hal yang ingin kami pastikan padamu. Bukan hal yang menakutkan"

Sakura mencoba menenangkan diri sambil melihat kedua wanita ini.

"Sakura, boleh Ibu menanyakan sesuatu padamu?" tanya Bu Jang

"Boleh Bu. Apakah saya melakukan pelanggaran?" tanya Sakura masih sedikit khawatir.

"Oh bukan. Tidak ada pelanggaran yang kau lakukan, Nak. Aku hanya ingin bertanya tentang ujian masuk sekolahmu. Apakah susah? Kau tahu, mendapat skor setinggi itu pasti sulit. Apakah kau bisa berbagi kesan dengan kami?" jelas Bu Jang sambil tersenyum dan sesekali melihat ke arah Bu Ahn seperti meminta pembenaran.

My Kaonashi (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang