Surprise
Seperti yang Sakura katakan, 2 pertanyaan pada lembar soal tersebut kosong karena kesulitan untuk menjawabnya. Namun, sisa soal lainnya dapat dikatakan hampir sempurna, hanya ada 1 soal saja yang salah, soal Bahasa Korea. Namun, Bu Jang dan Bu Ahn tetap tersenyum bangga.
Kalian tahu kenapa?. Alasan kenapa Bu Jang dan Bu Ahn tetap tersenyum dengan hasil Sakura adalah ketiga soal tersebut memang tidak mungkin bagi Sakura. Soal Bahasa Korea contohnya, meskipun di sekolah lama ia diajarkan sekalipun, sangat tidak mungkin murid kelas 10 mengetahuinya. Begitu pula soal lainnya, matematika dan sains, ketiganya adalah materi untuk murid kelas 12 di semester pertama. Jadi sangat tidak mungkin Sakura mampu mengerjakannya.
Bagaimana dengan 7 soal lainnya?. 7 soal lainnya adalah soal kelas 11. Bukankan itu hal yang menakjubkan? Siswi pindahan dapat mengerjakan soal untuk kelas 11 dengan sempurna.
Kenapa Sakura mengerjakan soal untuk murid kelas 11???
Inilah yang membuat Bu Jang pusing siang itu. Bu Jang baru menyadari bahwa soal yang dikerjakan sakura saat tes ujian masuk bagi murid pindahan tercampur. Halaman depan dan kedua memang soal untuk murid kelas 10 tapi halaman sisanya adalah soal untuk murid kelas 11. Bukankah itu aneh? Lebih aneh lagi, Sakura dapat mengerjakan hampir sempurna, 47 dari 50 soal yang diberikan dapat ia kerjakan dengan benar.
Kedua wanita itupun akhirnya berunding mengenai hal ini. Keputusan memanggil Sakura untuk mencoba mengerjakan soal adalah hal paling baik. Mereka jadi tahu bahwa sekolah melakukan kesalahan.
Bu Jang segera memerintahkan Bu Ahn untuk menyelesaikan seluruhnya, sedangkan Bu Jang akan menelepon kedua orangtua Sakura untuk meminta maaf dan berjanji menuntaskan masalah ini, tentu sekolah bertanggung jawab sepenuhnya. Lagipula ini bukan hal yang merugikan sekolah tentunya.
Bu Ahn segera melaksanakan tugas yang diberikan Bu Jang. Bu Jang juga segera menelepon orangtua Sakura.
_______________________________________
*Kembali Ke Saat Ini*
"Oh, Bu Ahn. Ada perlu apa? Apakah kelasmu sudah mau di mulai? Apa jam di kelas ini salah ya" Tanya Pak Hwang kepada Bu Ahn yang masuk ke dalam kelas 11-3.
Daniel menghela nafas lega, akhirnya ada keajaiban untuknya. Terima kasih Bu Ahn, pikir Daniel ketika melihat Wali Kelasnya masuk sebelum jadwal mengajar yang seharusnya.
"Kang Daniel, bisakah kau kembali ke tempatmu" pinta Bu Ahn membuat sorakan keras di pikiran Kang Daniel.
"Pak Hwang, boleh aku meminta beberapa menit waktu mengajarmu? Ada pengumuman yang harus kuberikan ke kelas ini. Ini perintah Bu Jang" izin Bu Ahn kepada Pak Hwang.
"Silahkan. Saya tidak mungkin membantah perintah Kepala Sekolah, kalau saya tidak mau tidur di luar hari ini, hahaha" Jawab Pak Hwang dengan tawa konyolnya. Tentu saja masuk akal dan mungkin terjadi karena Pak Hwang adalah anak dari Bu Jang.
"Anak-anak, ada pengumuman mendesak dari Bu Jang" Bu Ahn mengambil alih kelas dengan nada suaranya yang lantang. Ia lalu berjalan keluar kelas membuat murid-murid yang lain bingung dengan maksud Bu Ahn.
Bu Ahn kembali masuk, namun kali ini ia tidak sendiri.
Kelas menjadi riuh dengan komentar siswa dan siswi. Tiga beruang yang duduk di bangku belakang hanya melongo melihat pemandangan mengejutkan di depan mereka.
"Apakah kalian tidak bisa tenang sebentar!" suara keras Bu Ahn mengagetkan seisi kelas. Kelas kembali tenang kembali. Bu Ahn segera melanjutkan sebelum murid-murid berisiknya kembali mengoceh.
"Dia, Miyawaki Sakura, akan bergabung dengan kelas kita. Sakura akan menjadi murid baru di kelas 11-3. Kim Jaehwan, tolong bantu Sakura, kau masih ketua kelasnya kan?" tanya Bu Ahn sambil melihat ke arah Jaehwan.
Si beruang kosong bersama 2 sahabat beruang lainnya. "Kim Jaehwan? kau dengar Ibu kan?" tanya Bu Ahn lebih tegas
"Oh iya Saem, maaf. Tapi kenapa ia pindah ke sini? sepertinya teman-teman lain juga ingin menanyakan hal yang sama" Jaehwan memberanikan diri untuk bertanya
"Wow, Jaehwan.." puji teman-teman sekelas untuk Jaehwan, otaknya sangat berguna di saat-saat genting seperti ini.
"Ok, Kalian tahu kan kalau Ibu juga Wali Kelas 10-3. Sakura adalah murid di kelas Ibu" jelas Bu Ahn
"Lalu? kenapa pindah?" tanya siswi lainnya
"Hmm, bagaimana Ibu dapat menjelaskannya ya" Bu Ahn berhenti sejenak memutar otak menemukan penjelasan tersingkat karena ia tidak ingin menghabiskan waktu Pak Hwang mengajar.
"Kalian tahu kan kalau Sakura adalah murid pindahan?" ucap Bu Ahn
"Tahu Saem..." jawab seluruh murid kompak
"Menurut kalian apa syarat menjadi murid pindahan di sini?" lanjut Bu Ahn
Salah seorang murid mengacungkan jari untuk menjawab, "Harus lulus ujian masuk sekolah, Saem"
"Bagus! Sakura lulus tes dengan nilai tertinggi, namun ada kesalahan dari pihak sekolah dalam memberikan soal tes. Sakura mendapat soal untuk murid kelas 11 sehingga sesuai peraturan, apa?" tanya Bu Ahn membalikkan kepada muridnya agar mereka menggunakan proses berpikir yang dimiliki
"Soal kelas 11 berarti harus masuk kelas 11. Begitu Bu Ahn?" jawab Seongwoo tapi tak yakin.
"Ok, kalian sudah paham kan. Pak Hwang terima kasih, selanjutnya kuserahkan padamu" pinta Bu Ahn sambil berjalan meninggalkan kelas, namun kembali lagi karena ada yang dilupakan.
"Sakura, silahkan duduk di sebelah Lee Chaeyeon, Ia akan jadi teman sebangkumu. Chaeyeon, Ibu minta tolong. Sakura, Semangat!" pinta Bu Ahn lalu menghilang
Sakura masih terdiam di depan. Ia masih tidak paham dengan apa yang terjadi. Bagaimana ia yang tadi di kelas 10 sekarang berada di kelas 11. Bagaimana dengan teman-temannya di kelas 10, bagaimana dengan Jihoon, dan bagaimana dengan orangtuanya, apakah mereka tahu tentang ini.
Pak Hwang mendekati Sakura dan membuat Sakura berhenti dari lamunannya. "Sakura, saya Pak Hwang. Saya guru matematika-mu. Bapak tahu ini mendadak, Ibuku memang selalu seperti itu. Tapi kita tetap harus terus maju, jadi bisakah kau segera duduk di bangkumu. Itu Chaeyeon" ucap Pak Hwang sambil menunjuk ke arah siswi berambut light brown di bangku belakang, barisan kedua dari jendela. Siswa yang ditunjuk melambaikan tangan pada Sakura sambil tersenyum. Sakura menurut dan berjalan menuju kursi tersebut.
"Hi Sakura.. Kita bertemu lagi" Sakura dikagetkan oleh sebuah suara. Jaehwan dan Seongwoo melambaikan tangan mereka pada Sakura sambil tersenyum menggoda. Sakura darintadi memang tidak sadar dengan 2 orang ini karena masih shock dengan apa yang ia lalui.
"Eugene juga di sini loh" goda keduanya sambil menunjuk ke arah sosok siswa laki-laki yang sedang membenamkan kepalanya di antara lipatan tangannya.
"Kang Daniel" batinnya. Sakura semakin kaget karena siswa di seberang bangkunya adalah adik Eunbi Eonni, yang tadi siang ia temui. Sedangkan Daniel menggerutu, ia tidak menyangka bahwa ia akan benar-benar merasa seperti ini. Malu, perasaan yang belum pernah ia rasakan..
_______________________________________
Tolong bantu ide kawan... aku buntuu....
🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻😭
vomeeeent yaaaa..
🍑🌸👑❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Kaonashi (Season 1)
FanfictionKang Daniel, siswa populer di SMA Negeri Busan, merasa gagal menjadi populer ketika ia bertemu si "Kaonashi".