Chapter 19

112 18 0
                                    

RED

Wajah Sakura semakin memerah saat Eunbi Eonni memegangi dahi dan melihatnya dari dekat.

"Saa-chan.. kau tidak apa-apa? Mana Daniel? Apa terjadi sesuatu padamu? Apa Daniel melakukan sesuatu" Tanya Eunbi penasaran. Entah mengapa wajah Sakura membuat ide liar bergerak nakal di kepalanya.

Sakura mematung, wajahnya bertambah merah. Saat Eunbi menanyakan apa ada yang terjadi antara dia dan Daniel, kata-kata itu membuat ia teringat kejadian di dapur. Kejadian dimana Daniel akan menciumnya. Refleks, Sakura menggelengkan kepala dengan cepat.

"Berhenti menggodanya. Aku habis dari kamar mandi. Kenapa kalian lama sekali? Kasian Sakura daritadi harus di dapur. Lihat wajahnya sampai seperti itu, pasti panas di sana" Daniel muncul di belakang Sakura,  menyambut kedua wanita itu.

Segera setelah Daniel menjelaskan, kedua wanita ini tampak panik dan melupakan bahwa mereka baru saja menggoda Sakura.

*Sakura POV*
"Maafkan kami Saa-chaan" Eomma dan Eunbi Eonni memelukku erat.

Seharusnya sekarang aku lega, tapi kenyataan bahwa Daniel bercerita dengan santai seperti tidak terjadi apa-apa justru menggangguku.

Apa aku yang salah paham dengan kejadian tadi. Apakah yang tadi itu bukan seperti yang kupikirkan. Kalau begitu, apakah hanya aku yang memikirkan itu.

Aku melihat ke arah Daniel, namun orang yang kulihat memalingkan wajahnya sambil bersandar pada tembok. Matanya menatap jauh ke arah sofa di depannya.

"Kau sedang memasak apa Saa-chan?" Suara Eomma membuyarkan lamunanku. Aku melihat ke Eomma dan Eunbi Eonni yang sudah berjalan ke arah dapur.

"Kari Jepang" jawabku sambil mengikuti keduanya.

"Wah, masih belum selesai ya. Sudah sana beres-beres dulu. Kau harus mengemasi barang-barangmu. Kau akan tinggal di rumah Eomma sampai Mama dan Papamu kembali dari Jepang. Biar di dapur Eomma dan Eunbi yang melanjutkannya" Ucap Eomma.

Mungkin lebih baik jika Aku menjauh dari sini. Jantungku masih tak karuan, reaksi Daniel juga semakin membuatku tidak nyaman.

Aku pergi ke atas meninggalkan kedua orang itu di dapurku, melewati Daniel, namun aku tidak mau melihatnya. Tepatnya tidak ingin melihat ekspresi wajahnya.

*Daniel POV*

Aku tidak berani menatap Sakura. Sakurapun tidak mau melihatku. Saat Sakura melihatku tadi, aku harus memalingkan wajahku darinya, hatiku belum siap. Aku takut ia memikirkan hal buruk tentangku.

Kuakui kejadian tadi di luar kendaliku. Refleks! iya, refleks ketika melihat wajah Sakura dihadapanku. Begitu dekat sampai-sampai tanpa sadar aku ingin.. Oke, berhenti di situ.

Aku menenangkan diri dengan duduk di sofa yang tadi kupandangi.

Hufff..

Aku menghela nafas dengan harapan hatiku akan tenang. Namun, bukannya tenang, kejadian tadi kembali terputar di otakku. Kulit putih, bibir pink, dan pinggang kecilnya yang berhasil kuraih membuat aku benar-benar ingin mendekapnya.

Tak!!!

"Aduh!!! Apa yang kau lakukan Noona!" Eunbi menjitak kepalaku dengan keras. Rasa sakitnya membuatku berteriak dan membentak Noona gilaku ini.

"Kau sedang memikirkan hal jorok ya!" Tuduhnya padaku tanpa alasan pasti. Gadis gila, pikirku.

"Apa maksudmu! Jangan membuat novel dewasa denganku sebagai tokohnya!" Lanjutku lagi sambil membongkar kesukaannya membuat cerita romantis dewasa, yang membuatnya melotot dan kembali menjitak kepalaku.

My Kaonashi (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang