Trouble
"Yoona-ya... Hmm, tidak ada yang mengantar? Ha? Harus kembali ke Jepang? Ada masalah? Siapa? Oh, baik-baik, akan aku atasi. Suruh saja menunggu di sana. Tenang saja. Iya, ok. Byee" Eomma menutup telponnya. Baru saja Mama Sakura menelpon. Tentu saja itu ada skenario keduanya.
Eomma memandangi Daniel di depannya yang sedang sarapan sambil menunggu Eunbi yang belum juga turun dari kamar.
"Uri adeul.. hmm.. Eomma boleh minta tolong padamu kan?" Tanya Eomma hati-hati
"Apa? Bilang saja" Jawab Daniel santai sambil tetap fokus pada sarapannya.
"Mamanya Sakura baru saja telpon" lanjut Eomma
"Ia, aku tahu kok. Kan Eomma telpon di depanku" potong Daniel.
"Dengarkan dulu. Katanya kau bantu" omel Eomma.
"Iya, iya. Maaf. Lalu ada apa?" Lanjut Daniel, sekarang wajahnya menatap Eomma meskipun dengan makanan di tangannya.
"Papa dan Mama Sakura harus kembali ke Jepang. Mendadak ada telpon darurat dari Jepang, jadi mereka harus segera pergi pagi ini. Tapi, tidak ada yang bisa mengantarkan Sakura. Sakura juga tidak bisa ikut, dia baru masuk sekolah kemarin. Jadi.. kau bisa jemput Sakura dan berangkat bersama dengannya? Kamu berangkat bersama Eunbi kan?" Tanya Eomma setelah panjang lebar bercerita.
"Oke" Jawab Daniel singkat. Padahal Eomma berpikir bahwa dia harus merayu Daniel. Sudah banyak kata-kata yang disiapkan, tapi anak laki-lakinya justru mengiyakan.
Daniel sendiri entah mengapa merasa senang, tentu saja ia memasang wajah datar, gengsi. Sejak kemarin mengantarkan Sakura, entah kenapa wajah tersenyum Sakura padanya terus terngiang di otaknya.
Eunbi pun turun bergabung. Eomma memberi kode dengan mengeripkan mata pada Eunbi tanpa Daniel sadari.
"Eunbi-ya.. Hari ini Sakura akan berangkat denganmu dan Daniel ya? Papa Mamanya harus kembali ke Jepang hari ini" jelas Eomma sambil mengedipkan sebelah mata pada Eunbi.
Eunbi tahu ada maksud lain dari Eommanya. Bagaimanapun mereka adalah Ibu dan Anak yang kompak.
"Baik Eomma" jawab Eunbi sambil memberikan kode jempol kepada Eomma.
Setelah sarapan, Eunbi dan Daniel berpamitan dan bergegas menuju apartemen Sakura. Hanya 10 menit berjalan, mereka sudah sampai di sana. Mereka lalu menekan bel menuju apartemen Sakura yang berada di pintu gerbang. Seseorang merespon dan membukakan pintu gerbang. Keduanya lalu menaiki lift dan pergi ke lantai 8, apartemen Sakura.
Mama menyambut keduanya.
"Eunbi ku.. kau cantik sekali" Mama langsung memeluk Eunbi. Mama mengajak keduanya untuk masuk.Sakura terdiam melihat kedua orang ia kenal sudah berada di rumahnya pagi-pagi sekali, Sakura saja masih sarapan di meja makan.
"Saa-chan, hari ini kamu berangkat sama Daniel dan Eunbi ya. Mama dan Papa harus segera kembali ke Jepang. Ada urusan mendadak sayang" Jelas Mama.
"Apa? Kok aku baru tahu?" Sakura kaget mendengarnya. Daritadi dia makan di meja makan tapi Mama tidak mengatakan apapun. Sakura hanya terdiam dan Eunbi mendekati.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Kaonashi (Season 1)
FanfictionKang Daniel, siswa populer di SMA Negeri Busan, merasa gagal menjadi populer ketika ia bertemu si "Kaonashi".