Sekarang, Sakura dan Daniel berjalan hanya berdua. Mereka berjalan dalam diam, bahkan sampai sekarang mereka tidak sadar bahwa Eunbi dan Jihoon sudah menghilang daritadi.
Tiba-tiba Daniel menarik Sakura mendekat padanya. Sakura kaget dan membeku karena sekarang tubuh mereka sangat dekat.
"Wuuussh...." Sebuah motor melaju kencang hampir saja mengenai Sakura, beruntung Daniel menyadari hal ini.
Daniel melepas genggamannya dan reflek mundur karena jantungnya lagi-lagi berdegup kencang.
"Terima kasih" ucap Sakura lirih. Jantung Sakura juga berdegup sangat kencang.
Mereka terdiam lama dan saling mengalihkan pandangan untuk mengatasi kecanggungan yang tercipta.
"Oh, Eunbi Eonni dan Jihoon kemana?" Akhirnya Sakura menyadari bahwa ada yang menghilang.
"Loh, bukannya daritadi di belakang. Dimana mereka!" Daniel segera mengambil handphone-nya, mencari nomor dan mulai menghubungi seseorang.
"Noona, kau dimana? Kenapa tiba-tiba menghilang?" Tanya Daniel pada Eunbi.
Di tempat lain, Eunbi menjawab telpon Daniel dengan santainya.
"Oh, maaf, aku ke rumah Sungwoon dengan Jihoon. Jihoon mau minta tolong pada Sungwoon jadi sekalian aku aja ke rumahnya. Kenapa?" Jawab Eunbi.
"Lalu Sakura? Kau sengaja meninggalkanku berdua saja dengannya? Bagaimana?" Tanya Daniel dengan suara lirih takut Sakura mendengar kekhawatirannya.
"Ya antarakan saja. Masa kau mau membiarkannya pulang sendirian. Haduh kau ini, memangnya kau tidak bisa memutuskan sendiri yang aman dan tidak aman. Ah, sudah ya, aku sibuk. Jaga Sa-chanku atau jangan harap tidurmu nyenyak nanti malam" Jawab Eunbi ketus dan langsung mematikan telponnya.
"Oh iya, aku lupa. Eomma bilang Sakura disuruh pulang ke rumah. Ah, sudahlah, biar mereka selesaikan sendiri" Batin Eunbi.
Kembali ke tempat Daniel dan Sakura
Daniel menggerutu setelah menelpon Eunbi, lagi-lagi Noonanya itu mengancam, selalu seperti itu.
"Bagaimana?" Tanya Sakura yang sedari tadi menunggu Daniel selesai menelpon.
"Noona mengajak Jihoon bertemu Sungwoon hyung, katanya Jihoon perlu bantuan. Hmm, jadi.. ayo aku antar pulang" Jawab Daniel sedikit ragu.
"Oh, tidak apa-apa, aku bisa pulang sendiri kok. Lagipula sudah dekat apartemen" Jawab Sakura mencoba menolak, bagaimanapun juga agak canggung jika hanya ada mereka berdua.
"Tidak apa-apa, lebih aman jika aku yang mengantar. Aku sudah berjanji pada Noona untuk mengantarkanmu sampai dengan selamat" Jelas Daniel.
"Hmm, tapi nanti bisa.." Sakura teringat dengan kejadian tadi siang saat dihadang tiga sasaeng Daniel.
"Tenang saja, kalau kau kepikiran kejadian tadi, segera lupakan. Mereka tidak akan berani mengganggumu lagi apalagi kalau sudah berurusan dengan Chungha Noona. Ayo" Ucap Daniel seperti sedang membaca pikiran Sakura.
Sakura akhirnya menurut, dia tidak punya alasan lagi untuk menolak. Sakura juga teringat dengan Eunbi Eonni yang marah pada Daniel karena tidak mau pulang bersama. Eonninya ini memang menakutkan.
*Di tempat lainnya
Chaeyeon sedang latihan dan meminta izin untuk beristirahat sebentar. Entah mengapa daritadi Chaeyeon kepikiran progres Sakura dan Jihoon.
"Jihoon, bagaimana? Kau sudah mengantarkan Sakura sampai apartemen kan?" Tulis Chaeyeon yang ia kirim kepada Jihoon.
Tak selang beberapa menit, Chaeyeon mendapat balasan. "Aku tidak jadi mengantarkan Sakura. Aku pergi dengan Eunbi Noona. Maaf" Chaeyeon kaget membaca pesan Jihoon.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Kaonashi (Season 1)
FanfictionKang Daniel, siswa populer di SMA Negeri Busan, merasa gagal menjadi populer ketika ia bertemu si "Kaonashi".