Entah mengapa angin terus saja mendorongmu mendekat, waktu sengaja melambat, dan memoriku seakan menjadi sangat kuat, suasana kembali hangat. Bukannya senang, aku malah semakin benci pada diriku. Sangat lemah, sampai-sampai belum mampu menahan air mata, keringat dingin masih saja membuat basah, jantungku kian berdetak menyalahi irama. Padahal orang yang disampingku bukan lagi milikku, ia sudah menjadi milik orang yang sudah merebut hal paling berharga di hidupku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Rasa
Poetry#5 poetry 25/1/2019 #16 poetry 4/1/2019 #45 Poetry 22/12/2018 Ini bukan cerita. Hanya rangkaian kata yang menyimpan jutaan makna, namun tak kunjung tersampaikan oleh suara.