Kau bukan lagi engkau! Parasmu memang tak berubah, tapi sekarang kau sudah buta. Hari itu kau sempat terduduk malu karena menyadari tingkahmu yang bertolak belakang dengan akal pikiran. Kau pikir dengan air mata yang membasahi kelopak mata seorang pria bisa membuatku luluh seketika?? Maaf, jika kau datang beberapa tahun lalu melakukan itu, mungkin aku dengan segala kenaifanku akan memaafkan. Tapi nyatanya kau terlambat, segala rasa kasihan yang ada dalam hatiku tak lagi berguna. Aku bahkan lupa bagaimana cara memafkan atau mengikhlaskan. Kau memberiku pelajaran hebat tentang rasa yang tak selamanya membawa selamat. Aku mati, seketika segala hal dalam diriku tak lagi berfungsi. Dan kaulah yang membunuh, mematikan seutuhnya rasaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Rasa
Poetry#5 poetry 25/1/2019 #16 poetry 4/1/2019 #45 Poetry 22/12/2018 Ini bukan cerita. Hanya rangkaian kata yang menyimpan jutaan makna, namun tak kunjung tersampaikan oleh suara.