│Intro - If Not You│
□□□
Rencana langit, tanpa ada yang bisa menebak, yakni kematian.
Pemuda dua puluh empat tahun yang juga tak pernah menyangka jika usianya berakhir setelah perayaan ulang tahun sang kekasih. Dilihatnya banyak orang menangis mengelilingi nisan dan gambar diri yang selalu ia banggakan, bertuliskan Byun Baekhyun. Pemuda itu ikut meratapi kepergiannya yang begitu mendadak, dan juga membingungkan.
Mengalami kecelakaan lalu lintas sepulang memeriahkan pesta perayaan ulang tahun sang kekasih, Lee Jieun.
Tidak ada yang sanggup percaya dan menerima, Baekhyun pun begitu. Terlebih kematiannya justru menimbulkan tanya. Baekhyun bahkan sangsi jika itu benar dirinya. Orang-orang berduka entah untuk apa atau entah untuk siapa, karena Baekhyun tahu, bukanlah jasadnya yang telah terkubur dan mereka tangisi.
Sampai pada kehadiran sosok tinggi pucat dengan kilat kebiruan mengejutkannya. Seseorang itu berjalan dari kejauhan, namun memusatkan atensi padanya.
Baekhyun tertegun.
"Byun Baekhyun, dua puluh empat tahun. Mage Sanders akan mengantarmu." Orang itu bersuara.
"Chanyeol?" Baekhyun bergumam dengan gamang, mencoba membenarkan ingatan dalam dirinya tentang pemuda tinggi itu.
Sosok yang mengenalkan diri sebagai mage Sanders itu pun ikut meneliti wajah arwah di hadapannya. Tidak ada yang aneh sampai Richard Sanders menyadari jika satu-satunya alasan Baekhyun terkejut melihatnya adalah karena laki-laki itu mengenalnya.
Namun siapa peduli, seorang mage hanya perlu mengantar arwah untuk kembali, bukan untuk reuni.
"Aku memiliki penawaran untuk arwah tersesat sepertimu. Mari ikut aku!" mage Sanders menginterupsi.
Namun Baekhyun semakin dibuat bingung, "Kau masih hidup?" tanyanya.
Mage Sanders terhenti dengan posisi membelakangi Baekhyun, lantas berbalik setelah berhasil menahan diri untuk tak tertawa atas pertanyaan pemuda itu. "Apa menurutmu begitu?"
"Kau masih hidup, iya 'kan? Tapi kenapa kau bisa bicara denganku? Bukankah aku sudah mati?" Baekhyun bergumam lirih di akhir kalimat, menyadari situasinya. Meskipun dirinya meyakini bahwa jasadnya bukanlah yang terkubur di hadapan orang-orang ini, tapi Baekhyun juga ingat saat dimana mobil yang ia kendarai hilang kendali dan menabrak mobil lain di bahu jalan.
Hal yang membuatnya semakin bingung adalah, sosok yang ia kenali sebagai Chanyeol pun membenarkan jika dirinya memang tersesat. Baekhyun mendapati dirinya dan juga jasadnya berada di dalam hutan, jauh dari jalan raya, bukan yang sedang orang-orang tangisi di sini.
Menjadi sesuatu yang disebut mage sebenarnya cukup merepotkan untuk Richard Sanders. Entah bagaimana dirinya semasa hidup, tapi ia memiliki humor yang dangkal. Sulit sekali untuknya bisa menahan tawa dan mempertahankan mimik menakutkan layaknya mage, mungkin dalam arti lain adalah sosok yang akan mengawasi para hunter dalam menjemput arwah.
"Ikut aku dan kau akan tahu." Begitu ujar mage Sanders sebelum akhirnya sesuatu miliknya yang kasat mata menarik tubuh Baekhyun cukup kencang. Baekhyun bahkan tidak melihat kapan sosok Chanyeol di depannya itu merantai kedua lengannya.
"Jieun-ah..." Pemuda itu memanggil sang kekasih dengan spontan, tak lagi memikirkan mage atau siapa pun itu yang berwajah mirip Chanyeol, teman lamanya. Baekhyun hanya merasa tengah terancam, dan ia tidak mau meninggalkan Jieun. "Chanyeol-ah. Sebentar saja, jangan seperti ini. Aku ingin bicara dengan Jieun. Kumohon..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Spirit Hunter ✔ | YoonHun
Fanfiction[M] Kematian Sehun benar-benar merenggut sisa kebahagiaan yang dimiliki Yoona. Gadis itu kehilangan arah dan tak tahu cara berpijak dengan benar. Namun pada suatu malam, Sehun kembali dengan necromancy pada tubuhnya. Sage dari White Castle menghidu...