│Trap│
□□□
Ada pria namun didominasi oleh wanita, orang-orang dengan pakaian terbuka itu memasuki Flicker bersama masing-masing pasangannya. Yoona juga ada di sana, terduduk seperti orang linglung setelah menghabiskan hampir dua botol soju. Tadinya wanita itu berani memesan wine, tapi karena bartender yang bertugas malam ini adalah Taeyeon, maka Yoona hanya bisa mendapat dua botol soju. Itu pun hasil nego.
Melihat Yoona yang sudah menelungkupkan kepalanya pada meja membuat Taeyeon merasa tak tega. Wanita itu berjalan mendekat dan mencoba untuk mengangkat tubuh Yoona, membantu wanita itu untuk berjalan dan pulang ke flat-nya.
"Sudah kubilang jangan sampai mabuk." Taeyeon menggerutu karena Yoona sulit diajak berdiri. Tubuh Yoona lebih tinggi darinya, wajar jika Taeyeon terus mengumpat sembari memapah adiknya itu.
"Kau yang salah! Kan sudah kubilang, jangan temui bajingan itu lagi!" balas Yoona dengan suara sengau. Wanita itu merapatkan matanya menahan pening. "Aku juga ingin lepas tapi aku tidak bisa, Eonni. Kim Junmyeon menjadikanku mesin penghasil uangnya." Lanjut Yoona terdengar merengek.
Suasana kelab sangat ramai saat ini. Nasib baik Taeyeon memiliki pendengaran yang bagus, terlebih Yoona berteriak nyaring tepat di samping telinganya. Mau tak mau, Taeyeon yang mendengarnya ikut bersedih, adiknya itu mabuk karena mengkhawatirkan nasib mereka.
"Maaf karena aku menyeretmu terlibat dalam masalahku." Taeyeon bergumam lirih. Bermonolog sebab Yoona tak dapat mendengarnya. Musik yang bising jelas meredam suara Taeyeon, dan Yoona sedang mabuk.
Dengan langkah tertatih, Taeyeon berhasil membawa Yoona keluar bar. Bermaksud membawa wanita itu pulang menggunakan taksi, Taeyeon justru tak sengaja melihat laki-laki yang mengantar Yoona pagi tadi, seingat Taeyeon namanya Sehun, tengah bersandar pada kap mesin mobil. Tangan kiri Taeyeon yang bebas terangkat untuk memanggil Sehun, setidaknya Yoona bisa lebih aman jika pulang dengan pria itu, begitu pikirnya.
Namun tak lama, bahkan tak sempat memanggil, Baekhyun datang dari arah samping lantas menyodorkan satu minum pada Sehun. Keduanya mengobrol tanpa menyadari keberadaan Taeyeon dan Yoona.
"Kau mau menemui Taeyeon?" Sehun terdengar membuka suara. Baekhyun mengangguk di sana, membuka botol minum lalu meneguknya.
"Hm. Kurasa dia sedang marah. Setidaknya aku harus minta maaf."
"Memangnya kau melakukan apa sampai membuatnya marah?"
"Tidak tahu. Dia hanya terlihat marah padaku, jadi sepertinya aku harus minta maaf."
"Meminta maaf tanpa tahu letak kesalahanmu? Lucu sekali." Sehun mencibir. Menyimpan minumnya kemudian menukar dengan milik Baekhyun. Menenggaknya hingga tersisa setengah.
"Hei, aku tidak boleh jauh darinya. Kau kan tahu, aku belum bertemu dengan boss Flicker. Aku membutuhkannya untuk memata-matai Kim Junmyeon itu. Kau lupa dengan tugas kita?"
Mata Sehun menyipit mendengar penuturan Baekhyun. Sehun tidak pernah lupa.
"Semoga kau ingat kalau saja kau lupa." Baekhyun membuka kembali botol minumnya yang ditukar Sehun, namun tidak langsung meneguknya, laki-laki itu berucap, "Bukankah kau juga sama denganku? Kupikir kau mendekati Yoona untuk memata-matai Kim Junmyeon."
Sehun tersenyum lantas menunduk, "Kuharap begitu, atau anggap saja begitu." Katanya yang kemudian mendapat senyuman penuh arti dari Baekhyun. Keduanya paham dan mengerti, hal apa yang sedang mendera namun tak dapat direalisasi.
Tersenyum tanpa tahu sudah mengakibatkan kesalah pahaman di mata orang lain.
Taeyeon tersenyum kecut di ujung sana. Feeling-nya memang benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Spirit Hunter ✔ | YoonHun
Fanfiction[M] Kematian Sehun benar-benar merenggut sisa kebahagiaan yang dimiliki Yoona. Gadis itu kehilangan arah dan tak tahu cara berpijak dengan benar. Namun pada suatu malam, Sehun kembali dengan necromancy pada tubuhnya. Sage dari White Castle menghidu...