│I Didn't Know│
□□□
Entah bagaimana manusia menanggapi sebuah kematian, jika itu dikabarkan, mungkin Im Yoona akan menjadi lebih baik untuk Sehun sebelum laki-laki itu pergi. Ia tak akan duduk melamun sembari mengabaikan teriknya sinar matahari membakar kulit. Hanya terdiam menyesali setiap perkataan atau tingkah lakunya yang mungkin menyakiti pemuda itu tanpa ia sadari.
Lahan kosong yang berada di atap flat tempatnya tinggal menjadi saksi sejauh mana Yoona menerawang masa lalunya bersama sang kekasih. Masa-masa bahagianya yang saat ini tidak lagi didapatnya dari siapa pun.
Semuanya menjadi kenangan indah namun juga menyakitkan disaat yang sama.
Memang bukan menjadi hal baru mendapati beberapa warga lebih aktif di malam hari, Yoona salah satunya. Anggapan seorang nokturnal dimana pekerjaan mengharuskannya untuk bermain-main di malam hari.
Mungkin orang-orang secara umum menyebutnya seorang escort dengan bayaran tak menentu, namun juga terbilang mahal. Wajah cantik tentunya cukup disayangkan jika tidak dapat menghasilkan uang. Mungkin memang tidak semua wanita sependapat, atau mungkin hanya berlaku untuk Yoona, yang jelas hidup Yoona pernah bergantung pada penghasilannya sebagai wanita sewaan.
Lain lagi di hari biasanya, siang ini Yoona tidak bergairah untuk mengistirahatkan diri meskipun malam sudah terjadwal sebuah pertemuan dengan sang penyewa. Mungkin dirinya dan juga beberapa teman di sana menyebutnya seorang client.
Entahlah, tapi hari ini, tepatnya pukul 17.15 sore nanti, bertepatan dengan peringatan satu tahun kepergian Sehun. Yoona awalnya tak pernah menganggap hal itu benar terjadi, kabar terakhir yang didengarnya hanyalah kendaraan Sehun terperosok ke dalam jurang pada pukul 17.15. Meskipun tak ditemukan apapun selain jejak kejadian dan beberapa bagian kendaraan yang berantakan, orang-orang tetap menganggap waktu tersebut adalah waktu dimana Sehun pergi untuk selama-lamanya.
Berada pada atap flat dengan suasana yang sunyi membuat Yoona tak kuasa untuk menahan air matanya lagi. Menetes begitu saja dan entah untuk alasan yang mana. Banyak hal yang ingin ia tangisi namun selalu ia tahan untuk pertahanannya sendiri. Yoona sangat menyadari jika dirinya butuh Sehun untuk bertahan hidup, setelah satu-satunya keluarga yang ia miliki justru menjadi alasan kehancurannya, kemudian Sehun pun pergi. Jadi untuk apa lagi dia di sini?
Setelah berhasil melarikan diri dari sanderaan ayahnya, kurang lebih sepuluh bulan lalu, ketika gadis itu tak lagi mendapati Sehun mengabarinya, pergi mencari dengan harapan akan dipertemukan lagi. Tapi pada kenyataannya justru kabar buruk yang ia dapat. Sehun mengalami kecelakaan dan jasadnya tak pernah ditemukan sampai sekarang.
Bagi Yoona, menghilangnya Sehun jelas membawa seluruh hidupnya. Tidak ada lagi alasan.
□□□
Seoul, 1 years ago.
Berkendara menembus kota dengan bisingnya klakson dari para pengendara roda dua yang sama-sama menghindari guyuran hujan. Si serba hitam justru menjadi satu dari beberapa yang bersemangat menerjangnya, menengadah seolah menantang dengan membiarkan air hujan membasahi tubuhnya.
"Sehun-ah, ayahku sedang pergi. Kau tahu apa maksudku 'kan?"
Senyuman pemuda itu mengembang lagi.
Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali ia bertemu sang kekasih, mencuri waktu di sela kesibukan juga situasi keduanya saat itu.
Namanya Oh Sehun.
Ketika pemuda itu tiba, atensinya langsung terpusat pada pintu rumah yang ia tuju, sudah terbuka lebar, dan sebenarnya menciptakan ketakutan tersendiri untuknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/166794793-288-k470509.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Spirit Hunter ✔ | YoonHun
Hayran Kurgu[M] Kematian Sehun benar-benar merenggut sisa kebahagiaan yang dimiliki Yoona. Gadis itu kehilangan arah dan tak tahu cara berpijak dengan benar. Namun pada suatu malam, Sehun kembali dengan necromancy pada tubuhnya. Sage dari White Castle menghidu...