▶ 20 - 인어의 눈물 [Baby Don't Cry]

101 18 0
                                    

|Baby Don't Cry|

◻◻◻

Entahlah, Sehun semakin dibuat tak mengerti dengan kehidupannya sekarang. Yang dia lakukan hanya membawa seseorang yang bernasib sama sepertinya ke dalam White Castle, meminta untuk dihidupkan kembali, dengan sihir sekali pun.

Kim Mingyu, yang Sehun jemput dengan keadaan jasad yang menggantung, seolah bunuh diri. Namun rupanya, tidak demikian adanya.

Pria itu bercerita jika sejak lama, dirinya sudah menjadi buronan mafia, yang menggunakannya sebagai pembunuh bayaran. Seseorang datang lalu melilit lehernya dengan tali dan mencekiknya sampai kehabisan napas. Setelah itu, menggantung jasadnya seolah dirinya memang memilih untuk mengakhiri hidup.

Singkatnya, pemuda itu mengisahkan.

Sehun dibuat iba ketika pemuda yang dipanggil Mingyu itu memohon padanya, akan melakukan apapun agar tetap hidup. Dia memiliki nenek yang selama sisa hidupnya menghabiskan waktu di panti jompo. Neneknya juga harus segera mendapat perawatan karena memiliki riwayat asma.

Namun semuanya pupus sudah ketika Sage Sillery menolak dengan tegas permintaan Sehun.

"Dia benar-benar membutuhkannya, Sam. Neneknya bahkan tidak tahu jika cucunya sudah tiada." jelas Sehun.

Mingyu tidak ada di sana. Pria itu dibiarkan menunggu di aula, lagi pula Sehun juga sudah meminta Baekhyun untuk datang, jadi mungkin pria itu sudah sampai dan menemani Mingyu di sana.

"Tidak, Sehun. Baekhyun adalah yang terakhir." jawabnya.

"Alasannya?"

"Tak ada."

"Sam..." Sehun menghalangi pria itu yang hendak pergi. "Beri tahu aku alasannya... Aku juga harus mengatakannya pada Mingyu, aku tidak mungkin berkata bahwa ucapanku hanyalah guyonan... White Castle tidak selucu itu 'kan?"

Donghae dibuat mengurut pelipisnya karena ulah Sehun. Memang, dulu saat Chanyeol menjemput Baekhyun pun, dirinya tidak mempersulit hal itu. Semua hanya untuk mendukung rencana yang sudah lama ia pikirkan dengan matang. Tapi jika harus menambah lagi, entahlah, Donghae hanya berpikir harus mengakhiri semuanya.

"Apa gunanya dihidupkan kembali jika semua ingatan dihapuskan?" Donghae bertanya, sebenarnya Sehun pun sudah memikirkan hal ini sebelumnya, ia hendak menjawab, namun Donghae lebih dulu berujar, "Pada akhirnya kalian semua hanya mengkhianati alasan itu. Tak kuasa menahan diri pada keindahan dunia baru yang kalian miliki, dan meninggalkan masa lalu."

Sehun menghela napasnya, "Maka jangan hapus ingatannya..."

"Tidak bisa, sihir itu sudah secara otomatis menghapus ingatannya... Kau pikir aku yang mengendalikannya?" sahut Donghae, menyela.

"Ayolah, Sam... Aku yang akan mengurusnya setelah Mingyu kau hidupkan kembali..."

Donghae berdecih dan membuang muka, "Kau akan menjadi orang tua angkatnya?"

"Tentu saja tidak... Yang benar saja..." Sehun menyahut. "Dia memberi tahuku rencananya jika bisa hidup kembali... Dia hanya ingin merawat neneknya, dia juga memberi tahuku nama dan alamat panti tempat neneknya tinggal..."

"Dan lagi-lagi kau melanggar aturan White Castle." Donghae menimpali.

"Okay, beri aku hukuman untuk itu. Tapi untuk sekarang, kumohon, aku yang akan membawanya bertemu neneknya..."

"——jadi, Mingyu takkan mungkin mengkhianati alasannya. Toh, ingatannya juga akan kembali pelan-pelan 'kan?"

Donghae tertegun. Entahlah, dirinya juga dibuat iba oleh usaha Sehun untuk meyakinkannya.

The Spirit Hunter ✔ | YoonHunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang