4. Double M

7.5K 336 5
                                    

               Setelah bel pulang, Jeje berjalan menuju gerbang. Biasanya dia selalu ditemani oleh Cia. Kini ia harus menerima nasib nya karna di jemput oleh Mami nya sendiri.

      10 menit berlalu, Naomy belum juga datang.

"Yaallah.. mami mana sih?" Ketus Jeje. "Masa iya ngaret dulu? Astagfirullah"

"Jeslyne."

Jeje merasa ada yang memanggil dirinya. Kemudian ia pun menoleh ke arah suara tersebut.

Dia lagi dia lagi! Najis!

Yaa.. mahluk itu adalah Reyfan. Siapa lagi kalo bukan dia. Rey melambaikan tangan nya dan langsung menghampiri gadis tersebut yang tengah berdiri di depan gerbang.

"Nunggu siapa?" Tanya Rey santai.

"Mami." Jawab Jeje datar.

"Balik bareng gue yuk? Jok belakang kosong tuh. "

"Ogah!!"

"Daripada lo nunggu lama. Yang ada pingsan entar."

"Gak lah. Gue kuat kali!" Ketus Jeje.

"Lo kenapa sih? Setiap liat gue bawaan nya emosi mulu. Heran!"

"Ya mungkin lo nyebelin orang nya."

"Siapa kata?"

"Gua asik orang nya. Mungkin lo nya aja yang sensian," Lanjut Rey.

"Serah lo." Jawab Jeje tak ingin memperpanjang urusan nya dengan cowok gila yang ada di hadapan nya itu. 

         Merekapun terdiam, suasana menjadi canggung.

      Jeje kemudian menatap ke depan. Melihat sekitarnya, apakah Naomy Mami nya sudah datang. Daripada dia harus memandang mahluk disamping nya.

"Oi," Rey mencoba membuka suaranya duluan.

"Apaan?"

"Lo bener mau nunggu nyokap lo?"

"Kepo lo."

"Udah ayo balik bareng gue. Gausah sok jual mahal deh lo,"

"Deh si dugong. Lo pikir gue bego? Modus doang lo!!" Sindir Jeje to the point.

"Hilih, dangkal amat neng otak lo."

    Rey terkekeh pelan melihat tingkah gadis  itu. Kemudian ia mengacak ngacak rambut Jeje gemas.

"Jangan pegang gue, kuman tau ga. Ishh!!" Jeje menggubris tangan Rey yang berada di kepala nya.

    "Yakin gamau pulang bareng abang?" Goda Rey.

"Gak!" Tolak Jeje cepat.

"Banyak yang mau pulang bareng gue. Termasuk temen lo itu!"

"Bodo."

"Cuma lo yang enggak mempan gue baperin." Ucap Rey secara terang-terangan.

"Heh! Denger ya, gak semua cewek mau sama lo. Dan gak semua cewek mempan lo godain!" Jawab Jeje tajam.

"Emang yang gak mau sama gue siapa?" tanya Rey so polos.

"GUE!!"

Rey terdiam sejenak, dan menatap Jeje heran.

Apa ini yang namanya penolakan secara langsung? batin nya.

TITTT. Sebuah klakson mobil mengagetkan mereka berdua.

Ternyata Naomy. Ia melambaikan tangannya kepada putri sulung nya itu, menuruh agar Jeje masuk ke mobil.

"Gu..gue duluan."

My Enemy Is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang