5. Bukan Jaman Nya

7.2K 311 2
                                    

Setelah meninggalkan Rey di depan gerbang, Jeje hanya memikirkan apa yang ia katakan barusan. 

Sepanjang jalan, Naomy terus saja menanya kan siapa pria tadi yang menemani anak nya. Membuat dirinya menjadi jengkel!

"Tadi siapa?" Tanya Naomy halus.

"Mahluk yang gak jelas asal-usul nya," Jawab Jeje tak berdosa.

"Masa? Kok itu muka kamu merah?" Goda Naomy menjadi-jadi.

"Mami apasi!" Ketus Jeje. "Mami tadi kemana? Jeje udah nunggu lama." Tambahnya kembali.

"Jawab mami dulu Jeslyne!" Pekik Naomy tajam. "Kebiasan suka ngubah topik,"

"Maaf."

"Dia siapa? Pacar?"

"Bukan lah! Orang dia murid baru. Baru aja masuk tadi pagi." Jawab Jeje seadanya.

"Oh, syukur."

"Hah?"

Naomy tidak menjawab perkataan Jeje. Ia terus fokus menyetir. Di lain sisi, Jeje kebingungan sendiri. Apa yang di maksud Mami nya?

****

Rey membantingkan badan nya ke kasur, dan menarik nafasnya dengan berat. Ia menatap langit-langit kamar. Kemudian mengambil handphone yang ada di saku nya.

DDRTDD

FROM : Nath Billy

Dimana?

Rey membaca pesan dari Billy, tanpa menghitung menit Rey pun langsung membalas pesan itu.

Reyfan Arsenio : Dirumah, kenapa?

Nath Billy : Gue sore ke rumah lo.

Reyfan Arsenio : Oh okeoke

Rey meletakkan hp nya di meja belajar. Ia berjalan keluar kamar dan berniat ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan. Di dapur Rey melihat sang Mama sedang memasak seseuatu.

"Masak apa mah?" Tanya Rey penasaran.

"Cuma ngangetin lauk yang kemarin," Jawab Riry santai.

"Oh."

"Eh kamu nanti sore jangan kemana mana ya."

Rey kemudian melirik Mama nya, "Emang mau ada apa sih?"

"Rey, sini duduk. Mama mau ngomong."

"Oke."

Rey pun menuruti perkataan Riry, mama nya. Ia duduk di hadapan Riry.

"Rey dengerin mama ya.."

"Iya Rey dengerin."

"Jadi gini.."

"Ada apa sih Ma? Serius banget kaya nya."

"Papa dan Mama udah sepakat mau jodohin kamu sama anak pengusaha temen nya papa kamu." Ucap Riry sambil menjelaskan semua nya.

"HAH?? DIJODOHIN?!!" Teriak Rey histeris. "Apaan sih Ma!Sumpah galucu!" 

Mata Rey terbelalak mendengar ucapan Riry. Ia kaget bukan main. Riry hanya mengangguk pelan.

"Jadi mama mohon, kamu jangan kemana mana.." Pinta Riry kepada anak nya, Rey.

"Gak! Rey gamau Mah!"

"Ini bukan jaman siti Nurbaya!"

"Rey.." Riry mencoba menenangkan Rey. Namun sia-sia.

"Rey udah gede mah. Rey tau apa yang terbaik buat Rey!" Jawab Rey dengan nada ketus.

"Rey ayolah.. dengerin Mama kali ini aja." Riry memohon.

"Mah.. apa yang terbaik bagi mamah belum tentu baik buat Rey!"

SHIT!!

Rey berdiri, dan langsung pergi ke kamar nya lagi. Benar-benar membuat mood nya menjadi berantakan!

My Enemy Is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang