18. Salah paham

5.5K 204 27
                                    

Setelah mentlaktir semua murid, Reyfan langsung berjalan menuju kelas. Sepanjang koridor bibir nya terus membentuk senyuman. Mukanya memerah ketika mengingat kejadian tadi.

Refyan sudah berhasil menaklukan hati Jeslyne. Reyfan sudah berjanji pada dirinya sendiri. Ini akan menjadi yang terakhir bagi nya. Dan ya, Jeslyne sudah lebih dari cukup. Karna baginya, cantik itu relatif.

Dari arah yang berlawanan, seorang gadis berlari ke arah Reyfan. Tapi cowok itu tidak memperdulikannya. Cowok itu tetap tak bergeming.

"Reyyy!" panggil Alicia sambil mengikuti langkah Reyfan. Tetapi panggilan itu diabaikan, Reyfan terus berjalan tanpa menggubris suara yang memanggilnya itu.

"Reyfaaan!!"

"Reyfaaann!!!" cowok itu berhenti dan berbalik dengan tatapan yang sangat datar. Reyfan malas berurusan dengan gadis ini lagi. Tapi kenapa Alicia selalu mengganggu nya?

"Apa?" ucap Reyfan singkat.

Bukannya menjawab, Alicia malah diam dengan mata yang tertuju pada Reyfan. Didalam hatinya, ia menggerutu sendiri.
Kapan cowok ini akan peka terhadap perasaannya? Atau kah ini hanya halu baginya? Ahh sudah lah.

"Rey," panggil Alicia pelan.

Reyfan menarik nafasnya kasar, "Apalagi?"

Cewek itu kembali terdiam. Alicia merasa bahwa dirinya telah jatuh cinta lagi. Buktinya, setiap kali dia berdekatan dengan Reyfan, jantung nya berdetak dua kali lipat dari biasanya.

"Lo kenapa sih? Lo bisu?" Reyfan sangat ingin pergi dari hadapannya saat ini juga. Yang terlintas di kepalanya hanya ada satu nama.

"Em—lo bisa ikut gue bentar gak?" ucap Alicia ragu-ragu.

Cowok itu tidak memandang Alicia sedikitpun, "Gak," tolak Reyfan langsung.

"Gue pengen ngomong," katanya lagi.

"Disini. Gue gapunya banyak waktu." ucap Reyfan, "Ngelayanin lo itu gaada didalam agenda gue."

Alicia terdiam beberapa detik. Ia berharap hati dan logika nya saling bekerja sama. Alicia tidak mau menunggu lebih lama lagi.

"Kamu pap-pacaran??" Alicia sangat gugup. Ntah kenapa hatinya merasakan sesak yang teramat sangat.

Reyfan terkekeh, "Lo gugup?" tanya cowok itu. Alicia menggeleng cepat.

"Please Rey, gue pengen ngomong sama lo. Gak mungkin gue ngomong disini," mohon Alicia lagi lagi, dan lagi.

Reyfan sangat jengkel dibuat nya. Ia pun bingung harus melakukan apalagi supaya Alicia berhenti mengejar nya. Reyfan berdecak.

"Lo suka sama gue?" ucap Reyfan to the point. Alicia langsung bungkam. Ia tidak tau akan menjawab apa. Oke, yang diucapkan oleh Reyfan adalah skakmat.

Cewek itu menunduk, apa yang harus dilakukan? Reyfan sudah tau isi hatinya. Alicia senang Reyfan menyadari akan perasaannya, tapi disisi lain ia hanya merasakan mencintai tanpa dicintai balik.

"Iyakan? Lo suka kan sama gue?" Reyfan mengulangi perkataannya lagi.

Reyfan tidak tega melihat seorang gadis bersedih, percis dengan saat ini. Iapun menaikkan dagu Alicia. Kini tangan Reyfan berada di kedua pipi cewek itu.

My Enemy Is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang