11. Gombalan Basic

6.7K 264 2
                                    

"Maafin sikap nya Jeje ya. Dia emang gitu." ucap Naomy sedikit ragu-ragu.

Alex terkekeh pelan, "Gapapa My, saya ngerti kok. Biarin aja. Kaya nya dia lagi butuh waktu sendiri."


"Pah, Rey tetep nikah sama dia?" tanya Rey belaga bego. Jelas-jelas emang benar, bahwa ia akan menikah dengan gadis bernama 'kan Jeslyne.

"Tanpa Papa jawab pun kamu udah tau sendiri jawaban nya apa, Rey." jawab Alex.

"Bukannya itu Pah.." Rey menarik nafas nya kasar kemudian, "Papa yakin mau nikahin Rey sama Jeje di usia yang masih di bilang belum cukup umur ini? Rey sendiri ragu-ragu. Rey takut kalo nanti Rey gabisa jadi suami yang baik buat Jeje." jelas Rey panjang lebar.

Naomy, Riry maupun Alex hanya diam mendengar perkataan Rey. Ada benar nya juga yang di ucapkan putra tunggal pewaris keluarga ber-Marga Raymond itu.

"Kamu jangan bicara kaya gitu, sayang. Mama yakin kamu pasti bisa jadi imam yang baik buat Jeje dan anak kamu kelak. Mama dan Papa ngelakuin ini demi kebaikan kamu sendiri. Maafin kita karna sudah menikah kan kamu secepat ini, Rey." ujar Riry.

Rey jadi merasa bersalah jika membatalkan perjodohan ini.

Rey menggeser badannya sedikit ke arah Riry. Ia mengecup kening ibu nya sekilas sambil tersenyum penuh arti.

"Aamiin. Doa'in Rey Ma, Pa, Tante."

"Iya sayang." ucap Alex dan Riry bersamaan

"Selalu tante doa'in kok yang terbaik buat kamu, Rey." balas Naomy.

Rey mengangguk pelan. Dan dia pun merasa cukup mantap dengan pilihan nya. Bahwa ia akan menikah dengan Jeje. Ia tak ingin mengecewakan orang tua nya.

"Rey.." panggil Alex.

Rey mengerutkan halis nya. "Iya Pa. Kenapa?"

"Jangan ngecewain Papa." Alex menekan kan kata di setiap ucapannya.

"Papa tenang aja."

Alex mendengar itu cukup senang. Baru kali ini putra nya mampu diajak bekerja sama.

"My, kita semua pamit ya." pamit Alex mewakili keluarga kecil nya.

"Loh buru-buru amat?"

"Di kantor kerjaan saya masih banyak, My. Hahaha maklum lah." kata Alex yang sempat tertawa pelan.

"Nanti kita mampir lagi deh kesini." ujar Riry membuka suara nya.

"Aku tunggu ya, Ry.." balas Naomy tersenyum ramah. Setelah itu mereka berdua cipika-cipiki gitu deh.

"Tante, Rey pamit ya. Salam buat Jeje."

"Iya nanti Tante salamin. Kamu hati-hati di jalan."


*****

"Je lo gapapa kan?" tanya Cia yang heran dengan tingkah Jeje saat ini. Gak biasa nya.

"Gapapa." jawab Jeje singkat.

"Ah bokis lo!" gerutu Cia gemas. Mendengar itu, Jeje hanya mendengus pelan.

Jeje melipatkan kedua tangannya di atas meja. Ia pun menekukkan kepala nya. Tak selang beberapa menit, seseorang melewat di depan meja Jeje dan Cia. Jeje sudah hapal betul. Dan ia pura-pura bersikap masa bodo.

"Eh Rey, haii." sapa Cia antusias.

Rey membalas sapaan gadis itu. Namun pandangan nya fokus ke arah Jeje.

My Enemy Is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang