Tanpa terasa besok adalah hari di mana Zarel ayah Jennie akan memiliki pendamping baru, berat rasanya bagi Jennie untuk meyakinkan dirinya agar dapat menerima semua keputusan yang ayahnya ambil, namun Jennie tetaplah Jennie seserorang yang tak pernah ingin kalah dari orang lain, jika ia tak bisa menghentikan pernikahan itu tak apa tapi ia akan berjanji untuk membuat Natalie menyesal telah berani menduduki posisi ibunya sebagai istri dari ayahnya.
"Jennie, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Yeontan membuyarkan lamunan Jennie.
"Aku hanya sedang menikmati matahari, Yeon." Ucap Jennie yang duduk di jendela kamarnya seraya melihat ke arah matahari tenggelam.
"Jejen, mengapa kau tidak terbakar bila terkena pancaran matahari? Bukankah kau seorang Vampire." Tanya Yeontan, Jennie sangat suka bila mendengar Yeontan bertanya padanya seakan Yeontan adalah anak kecil yang sedang bertanya pada ibunya.
"Tatan, kau fikir ini dalam dongeng. Tidak semua dongeng itu benar, kami bangsa Vampire tidak akan terbakar bila terpancar matahari karena itu bukanlah matahari asli, hahaha. Tidak-tidak aku bercanda, itu adalah matahari asli namun kami memang tak terbakar, aku juga tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi. Jadi, please jangan bertanya seperti itu kepadaku." Tutur Jennie memelas pada Yeontan atau biasa di sebutnya dengan sebutan Tatan.
"Jujur, Jen aku menyesal bertanya padamu! Aku seperti di permainkan saja." Ucap Yeontan akan perbuatan Jennie majikan sekaligus sahabat yang sangat menyayanginya.
Jennie hanya dapat tertawa seraya mengelus bulu lembut Yeontan saat mendengar ucapan kesalnya yang terkesan menggemaskan oleh Jennie.
-
"Pesta pernikahan akan di mulai beberapa saat lagi. Yeontan, jujur aku tak sanggup menerima perihal ini." Ucap Jennie yang tengah bersiap di kamarnya, di sana telah ada beberapa pelayan yang siap merias dirinya karena ia adalah seorang putri mahkota justru itu ia harus di rias dengan cantik hari ini meski tidak perlu hiasan juga ia tetap terlihat cantik.
"Kau harus berusaha menerimanya, Jennie." Ucap Yeontan yang sekarang juga tengah berada di kamar Jennie bahkan ia memang tidur di kamar Jennie.
Jennie hanya mendengus setelah mendengar ucapan Yeontan yang terdengar sangat gampang jika hanya di ucapkan dengan kata-kata namun sangat sulit jika harus di lakukan.
Tak lama kemudian terdengar seseorang mencoba membuka pintu kamar Jennie...
Cklekk~
Jennie tau benar siapa yang tengah datang menghampiri dirinya itu, siapa lagi kalau bukan ayahnya yang tengah datang menghampiri dirinya tapi ayahnya tidak sendiri, Jennie mencium aroma ini aroma yang sangat ia rindukan selama ini.
"Arey.." sebut Jennie kemudian dengan lekas ia membalik badannya menghadap pintu yang tengah terbuka lebar menampakkan sang ayah dan seseorang yang namanya di sebut oleh Jennie tadi 'Arey'.
Jennie berlari menghampiri Arey kemudian memeluknya dengan erat dan pelukan itu di sambut dengan hangat oleh Arey.
"Nini.." ucap Arey memeluk erat Jennie dengan senyuman yang mengembang terukir jelas di wajah tampannya.
Sesaat Jennie telah melepas pelukannya dengan Arey, menatap wajah sahabat kecilnya itu dengan rindu yang sangat besar akan kehadiran dirinya.
"Nini, kau semakin cantik saja." Goda Arey seraya meneliti lebuh detail wajah Jennie.
"Tentu saja, dan Arey kau semakin Jelek saja." Tutur Jennie setelahnya tertawa ketika melihat wajah kesal sahabatnya yang sangat ia rindukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal || BP ✔
Fantasy{SQUEL CEK WORK! Reinkranasi || BP} Sebuah pertemuan dari keempat gadis berbeda kerajaan hingga membuat keempatnya menjadi dekat dan terikat dalam sebuah ikatan 'PERSAHABATAN' yang tak dapat di pisahkan bahkan maut sekalipun karena mereka telah terc...