Terdapat rahasia di balik pintu kayu

2.5K 219 17
                                    

Seluruh murid strength school academy tengah berkumpul di ruang makan karena sekarang adalah waktunya sarapan pagi. Namun tidak dengan kedua murid yang sekarang tengah berada di tengah hutan seraya menunduk melihat rusa jantan dan betina yang tengah mereka incar sedari tadi.

“Jantan.” Ucap Jennie seraya melirik Arey yang sedang berancang-ancang untuk mendapatkan rusa yang ia incar, namun dengan lekas ia menengok ke arah Jennie setelah mendengar ucapan Jennie barusan. Bagaimana bisa Jennie ingin menggambil rusa incarannya? Seharusnya Jennie menangkap rusa betina yang sesuai dengan dirinya.

“Tidak-tidak, kau betina aku jantan.” Cegah Arey menolak mentah permintaan Jennie, namun ingatlah Jennie bukanlah Jennie bila ia harus menglah kepada orang lain. Tidak tentu tidak Jennie tidak akan pernah mengalah akan itu.

“Kita lihat saja!” Ucap Jennie seraya mengeluarkan taring miliknya begitu juga dengan Arey yang tak mau kalah dengan Jennie tapi mereka jelas berbeda meski mereka bersama-sama mengeluarkan taring tapi tentu Jennie lebih menyeramkan dari Arey. Karena mata milik Jennie tidak berwarna merah seperti mata pada Vampire pada umumnya dan mata Jennie berwarna emas sehingga membuatnya sedikit lebih menyeramkan dari vampire lain.

“Hiahhh” Ucap Jennie seraya berlari kemudian melompat dan hap Jennie berhasil menerkam mangsanya dengan tangkas, sedangkan Arey kalah cepat dengan gerakan Jennie. Alhasil  Arey tidak berhasil mendapatkan rusa jantan yang ia dambakan dan dengan keterpaksaan ia harus menangkap rusa betina yang lebih kecil ketimbang rusa jantan.

Dengan cepat Jennie menghabisi hasil buruannya tanpa tersisa sedikitpun sedangkan Arey telah menyisakan tubuh rusa betina yang telah kehabisan darah sehabis ia hisap darahnya. Jennie akan memakan seluruh hasil tangkapannya larena ia tidak hanya meminum darah namun ia juga akan memakan daging rusa mentah yang ia tangkap karena ia adalah half werewolf tentu ia juga butuh makanan lain selain darah.

“Aku kalah lagi.” Keluh Arey seraya menunduk lesu karena baginya darah rusa betina sangatlah sedikit maka dari itu ia masih merasa haus karena tidak meminum banyak darah.

“Kau memang selalu kalah, ingat itu!” Ledek Jennie kemudian ia segera melesat dengan cepat meninggalkan Arey dan dengan segera kembali menuju sekolah karena kelas meditasi akan di mulai 10 menit lagi.

Setelah Jennie sampai di dalam sekolah ia dengan lekas memperlambat jalannya dan akan berjalan menuju kelas namun sebelum itu Jennie sempat melewati sebuah ruangan yang tengah mengeluarkan cahaya dari dalam ruangan itu.

“Cahaya apa itu?” Gumam Jennie seraya mendekati pintu ruangan itu, namun anehnya mengapa pintunya tertutup dengan rapat? Lalu cahaya itu bagaimana bisa sampai keluar?

Rasa penasaran Jennie pun semakin menggebu saat semakin dekat dengan pintu kayu di depannya itu pasalnya cahaya itu semakin terang saat Jennie semakin mendekati pintu itu.

Tak lama Jennie telah sampai tepat di depan pintu yang tiba-tiba saja cahaya terang tadi menghilang begitu saja, tapi meski cahaya itu telah hilang namun rasa penasaran Jennie sama sekali tidak berkurang. Perlahan  Jennie mengulurkan tangannya ke gagang pintu lalu mencoba membukanya dengan secara perlahan namun belum sempat pintu itu terbuka lebar sebuah instrupsi dari arah belakang Jennie sontak membuat Jennie sedikit terkejut.

“Jennie Dawson, aoa yang sedang kau lakukan di sini.” Tanya prof ah ralat tidak itu bukan profesor tetapi itu adalah sang kepala sekolah Kim Seokjin, yang telah membuat Jennie sontak mematung beberapa saat akan suara mengintimidasi dari arah belakangnya.

“Tidak, sangjangnim. Tadi aku berniat memasuki kelas namun cahaya dari arah  pintu ini menghentikanku, aku penasaran akan apa yang ada di balik pintu ini namun perlahan cahaya itu menghilang saat aku sudah berada tepat di depan pintu ini. Llau aku ingin membukanya namun kau berhasil menghentikan diriku.” Ucap Jennie seraya menatap pintu yang ada di depannya sejenak kemudian ia menatap kepala Seokjin sebentar setelahnya ia dengan lekas membungkuk dan pergi meninggalkan kepala sekolah Seokjin dan pintu ruangan yang berhasil membuat rasa penasaran seorang Jennie memuncak.

Setelah Jennie pergi meninggalkan Seokjin di depan sebuah pintu kayu di depannya, Seokjin pun dengan lekas menghelakan napas lega akan kejadian barusan.

“Hampir saja.” Ucap Seokjin seraya mengelus dadanya dengan kasar seperti sedang menyembunyikan sesuatu yang begitu besar sampai-sampai ia rela meninggalkan ruangannya hanya demi ruangan yang sama sekali tidak di ketahui orang laib kecuali dirinya dan salah satu profesor yang telah mengetahui rahasia besar yang ia sembunyikan sejak lama.

At. kelas meditasi~

“Jennie, kau dari mana saja? Mengapa saat sarapan kami sama sekali tidak ada melihatmu?!” Tanya Jisoo saat Jennie yang baru datang memilih duduk di sampingnya.

“Berburu.” Jawab singkat Jennie sontak jawabannya itu membuat kedua sahabat yang duduk di depannya dan Jisoo menoleh ke belakang.

“Berburu?” Bingung Rose seraya mengerutkan dahinya menjadi beberapa kerutan, akan jawaban Jennie barusan.

“Kau berburu? Mengapa kau tidak mengajakku? Aku bosan tau tidak memakan daging setengah terus-menerus.” Keluh Lisa yang membuat Jisoo tertawa akan tingkahnya seperti anak kecil yang bosan memakan sayur.

“Iya, Rose tadi aku berburu. Bersama Arey.” Ucap Jennie menjawab kebingungan yang menimpa Rose. Sebenarnya Jennie terkadang merasa aneh akan diri Rose yang kerap kali membingungkan hal yang kurang penting seperti hal ini.

“Aku tidak tau Lisa bahwa kau juga ingin ikut. Tapi daging setengah itu kau habiskan juga.” Ketus Jennie di akhir kalimat yang membuat Lisa terkekeh akan perkataan sahabatnya itu.

“Sudahlah, kita sudahi saja pembicaraan yang tidak penting ini. Lebih baik kita mulai berkonsentrasi saja, aku tidak mau jika kejadian yang lalu terulang lagi.” Ucap Jisoo berkata bijak yang membuat ketiga sahabatnya tercengang akan perkataan Jisoo barusan, namun Jisoo sama sekali tidak perduli dengan ekspresi ketiga sshabatnya itu karena sekarang ia sedang berfokus diri pada pelatihan meditasi yang telah di ajarkan oleh prof. Chorong di depan. Tapi sedetik kemudian Jisoo kembali membuka matanya karena ia telah mengingat satu hal yang harus ia sampaikan kepada Jennie.

“Jennie.” Bisik Jisoo tepat di telinga Jennie dan sontak hal itu membuat Jennie kembali memelekkan matanya padahal ia akan memasuki konsentrasinya yang terdalam tapi malah buyar akibat Jennie.

“Ada apa? Tadi kau suruh berkonsentrasi tapi lihat mengapa sekarang kau menggangguku?!” Sengit Jennie yang sama sekali tidak bisa berbicara santai terhadap sahabat-sahabatnya.

“Tunggu! Sebelum itu aku ingin memberi tahu sesuatu kepadamu, tadi di saat kita semua sedang sarapan di ruang makan senior Irene datang dengan teman-temannya menghampiri kami. Dan kau tau tidak Yerika sekarang berteman dengannya. Ahh iya satu lagi tadi senior Irene datang untuk mencari dirimu tapi kaunya tidak ada jadi ia menyuruhku bilang kepadamu bahwa ia akan membalas seluruh perbuatan yang telah kau lakukan kepadanya, maka dari itu kusarankan kepadamu untuk berhati-hati akan senior Irene dan teman-temannya.” Ucap Jisoo panjang lebar menjelaskan kepada Jennie namun bukan hanya Jennie yang mendengarnya namun Lisa dan Rose pun mendengarnya, namun mereka sengaja untuk tidak mencampuri urusan Jennie dan Jisoo. Karena jika mereka ikut juga pasti pembicaraan itu tak akan kunjung berhenti.

“Benarkah? Apa dia dan teman-temannya telah mengancamku? Beraninya Irene mengancam diriku, memangnya dia siapa? Jisoo, sebaiknya kau tidak perlu mengkhawatirkan aku. Tidak ada yang bisa mencelakai diriku siapapun itu aku tidak takut.” Ucap Jennie dengan sedikit emosi sedangkan Jisoo hanya menggelengkan kepala melihat Jennie yang selalu saja tidak bisa mengendalikan amarahnya. Dan itulah kelemahan seorang Jennie Dawson, amarah menjadi musuh terbesar di dalam dirinya. Amarah yang selalu gagal ia kendalikan, maka dari itulah tujuan ia masuk ke sekolah ini adalah untuk belajar mengendalikan kelemahannya sendiri.

TBC

Akhirnya update juga, hehe

Makasih buat kalian yang masih tetep setia nunggu cerita ini, ikuti terus yak cerita ini. Meski banyak banget misteri di dalamnya semoga kalian gak bosen dah nebak-nebak sama cerita ini.

Btw author udah nimang-nimang soal cover nih dan udah ada yang kepilih tapi belum aing edit hhee jadi di chapt selanjutnya aja ya author kasih taunya.

See you :3

Immortal || BP ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang