Perundingan

3.1K 298 42
                                    

"Aaayaaahh." Ucap Lisa seraya masuk ke dalam ruangan ayahnya.

"Hm..." Hanya sebuah deheman yang di terima oleh Lisa.

Kebiasaan ayahnya jika sudah fokus pada sesuatu pasti yang lain tidak akan di hiraukan.

"Aaaayaaahhh." Rengek Lisa seraya menguncang lengan ayahnya.

"Ada apa Lisa?" Tanyanya memandang Lisa.

Pasti ada maunya. Batin James menatap anaknya malas.

"Em, ayah aku ingin sekolah." Ucap Lisa memasang wajah terbaiknya agar ayahnya mengizinkannya.

"Sekolah?" Ucap James bingung, mengapa tiba-tiba anaknya ingin bersekolah?

"Ya, sekolah aku ingin masuk strength school academy, ayah." Tutur Lisa seraya memasang puppy eyes-Nya.

"APA?!" Pekik James tiba-tiba seraya berdiri dari duduknya sehingga membuat Lisa hampir terjungkal di buatnya.

"D-dari mana kau tau tentang sekolah itu?" Tanya James sedikit terkejut dengan permintaan Lisa.

"Dari Jen— teman, ayah." Ucap Lisa hampir saja ia menyebut Jennie.

Terlihat James mengeriyitkan dahinya ketika melihat gerak-gerik Lisa yang seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

"Bagaimana ayah? Apa boleh?" Tanya Lisa mengalihkan keadaan agar ayahnya tak curiga lebih dalam.

"Baiklah ayah akan mendaftarkanmu." Tutur James pada akhirnya dan membuat Lisa terlonjak senang kemudian memeluk erat ayahnya.

Tapi anehnya mengapa tadi James terkejut kalau pada akhirnya ia akan menyetujuinya? Sungguh sepertinya pemikiran seorang werewolf memang tidak dapat di tebak.

Lisa Pov~

Yes yes akhirnya aku akan masuk sekolah itu juga.

"Monyet, kau mau kemana?" Tanya seseorang yang begitu ku benci kehadirannya siapa lagi jika bukan Jack kakakku yang menyebalkan itu -_-

Monyet?

Monyet dari mana serigala gini -_-

"Apa pedulimu?!"

"Strength school academy, ya?" Ucapnya tiba-tiba seraya menopang dagunya dengan satu tangannya dan menatap ke arahku.

Sungguh ekspresi yang begitu menyebalkan!

Tunggu! Dari mana ia tau sekolah itu.

"Tunggu! Dari mana kau tau sekolah itu?!" Tanyaku sedikit mendesak ingin meminta jawabannya.

"Aku mendengarmu berbicara dengan ayah tadi." Jawabnya santai kemudian tersenyum lebar.

Shit

Kenapa ia selalu mengikutiku sih! Menyebalkan sekali.

Aku benci situasi ini!

"KAU INI MENG—

"Hustt! Sepertinya aku akan berada di situ juga, jadi kau bersiaplah." Potongnya sebelum aku selesai berteriak seraya mencium pipi kiriku kemudian berlari keluar.

Apa maksudnya?

Jangan bilang!

"AYAH!" Pekikku kesal seraya menghentakkan kaki ke lantai.

Ck, ayahku pasti akan mendaftarkan Jack ke sekolah itu juga. Aish menyebalkan sekali ia pasti sengaja agar Jack bisa mengawasiku.

Hancur sudah harapan hidup tenangku.

Immortal || BP ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang