Rahasia di balik pintu kayu

2.4K 219 11
                                    

Kini seluruh murid strength school academy sedang berada di ruang makan karena sekarang adalah waktunya makan malam. Begitu juga dengan Jennie dan sahabat-sahabatnya yang kini tengah berada di meja sedang menikmati hidangan makan malam dengan santai.

“Teman-teman, semuanya aku balik ke kamar duluan ya.” Ucap Jennie tiba-tiba di di sela makan malam kemudian pergi meninggalkan ketiga sahabatnya dan teman-teman yang lainnya di ruang makan, sontak perbuatan tiba-tibanya itu membuat Lisa yang duduk di sampingnya pun mentap heran ke arah Jennie pergi. Di saat Lisa sedang memperhatikan Jennie pun membuat Rose bingung terhadap Lisa.

“Lisa, kau kenapa? Mengapa kau melihat Jennie seperti itu.” Ucap Rose seraya menatap Lisa heran seketika hal itu membuat  Jisoo dan yang lainnya yang berada di meja itu pun sontak memberhentikan makan dan juga beralih menatap Lisa.

“Tidak, aku hanya sedang heran saja dengan sikap Jennie. Mengapa ia seperti sedang menyembunyikan sesuatu.” Ucap Lisa seraya balik menatap Rose dengan tampang yang terlihat cemas di wajah cantiknya.

“Sepertinya kau benar, aku juga melihat itu bahwa Jennie sedari tadi pagi seperti memikirkan sesuatu.” Ucap Rose mengiyakan ucapan Lisa barusan, sebenarnya Rose juga sama cemasnya dengan Lisa yang mencemaskan Jennie sahabatnya.

“Sebenarnya apa yang ia pikirkan dan ia sembunyikan sampai ia tidak mau berbaginya dengan kita.” Ucap Lisa sedikit sedih karena Jennie yang menyembunyikan sesuatu tetapi tidak memberi tahu para sahabatnya. Lalu apa gunanya sahabat jika tidak ingin terbuka satu sama lain.

“Sudahlah mungkin Jennie belum bisa memberitahu kita sekarang, lagi pula mungkin masalah yang ia alami masalah pribadi.” Ucap Jisoo menenangkan para sahabatnya, yang mulai meragukan Jennie hanya karena Jennie tidak ingin memberi tahu masalahnyadengan mereka.

“Sepertinya Jisoo benar, mungkin saja Jennie belum siap untuk mambaginya siapa tau  ia akan membaginya dengan kita nanti saat ia sudah siap. Dan kita tak seharusnya meragukan Jennie seperti ini, Lis.” Ucap Rose yang mengiyakan pendapat Lisa terhadap salah satu sahabatnya itu.

“Yah, kau benar. Semoga saja ia akan membaginya.” Ucap Lisa kemudian dengan segera ia melanjutkan makannya begitu juga dengan yang lainnya.

Di sisi lain, kini Jennie sedang memikirkan sesuatu yang sejak tadi pagi bertengger di dalam pikirannya, ia masih memikirkan ruangan yang bercahaya tadi pagi. Entah mengapa ia rasa ada suatu hal penting berada di dalam ruangan itu. Kalau saja ruangan itu tidak penting mana mungkin kepala sekolah Seokjin menghentikan Jennie tadi. Memikirkan hal itu malah membuat Jennie semakin penasaran saja, apa sekarang ia harus memastikan ruangan itu ya? Tapi jika ia di hentikan lagi seperti tadi bagaimana?

Tapi sekarang sepertinya Jennie sudah tidak bisa menahan rasa penasarannya itu, sebaiknya ia segera memeriksa ruangan itu kebetulan juga semua murid sedang ada di ruang makan. Padahal sebelumnya Jennie tidak pernah bersikap seperti ini tapi entah mengapa ruangan itu satu-satunya hal yang bisa membuat Jennie penasaran.

Dengan segera Jennie pergi menuju ruangan itu yang letaknya di bawah jauh dari kamarnya sebaiknya ia bergegas sebelum ia melihatnya, tetapi sebelum itu Jennie harus menyamarkan baunya agar tidak ada yang tau bahwa ia telah memasuki ruangan itu. Sebenarnya meski Jennie tidak menyamarkan bau vampire khas dirinya itu ia tidak akan ketahuan dengan siapapun karena liontin yang ia miliki itu telah melindungi dirinya sehingga membuatnya tidak di ketahui orang lain.

Dan sekarang Jennie telah berada di depan pintu ruangan itu karena tadi ia segera melesat agar lekas sampai menuju ruangan itu, kemudian perlahan Jennie membuka pintu ruangan itu hingga akhirnya Jennie berhasil masuk ke dalam ruangan itu.

Sungguh saat masuk ke dalam ruangan itu Jennie sempat di buat takjub karena susuna ruangan yang begitu rapi dan indah, di samping kanan ruangan itu terdapat beberapa meja dan di dindingnya terdapat beberapa frame foto yang begitu rapi, di sisi lain terdapat sebuah rak  buku dengan buku-buku yang begitu rapi dan bersih tanpa ada debu sedikitpun, sepertinya ruangan ini sangat di jaga. Ah iya di ujung ruangan itu terdapat sepasang sofa tinggi yang indah dan juga terdapat sebuah piano besar di tengah-tengah ruangan yang membuat Jennie semakin tertarik untuk melihat-lihatnya.

Sesaat setelah ia melihat-lihat rak buku dan piano indah di depannya ia segera beralih menuju beberapa frame foto yang begitu rapi di sisi kanan ruangan itu, setelah beberapa saat ia melihatnya Jennie segera beralih ingin menuju sofa yang terdapat di ujung ruangan itu namun seketika langkahnya terhenti akan sesuatu yang begitu mengejutkan di sampingnya, bagaimana tidak? Ternyata setelah ia perhatikan dengan seksama terdapat sebuah foto yang membuatnya begitu terkejut, karena frame foto yang di gantung di tengah-tengah foto yang lainnya itu adalah fotonya sendiri.

Sesaat setelah ia melihat-lihat rak buku dan piano indah di depannya ia segera beralih menuju beberapa frame foto yang begitu rapi di sisi kanan ruangan itu, setelah beberapa saat ia melihatnya Jennie segera beralih ingin menuju sofa yang terdapat...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana bisa fotonya berada di ruangan ini? Entah mengapa perasaan Jennie seketika berkecamuk antara bingung bercampur terkejut akan kenyataan yang ada di dalam ruangan itu. Mengapa hanya fotonya? Mengapa tidak ada foto murid lain yang berada di ruangan ini. Pertanyaan yang ada di benak Jennie hanya satu saat ini, siapa sebenarnya pemilik ruangan ini? Apa mungkin kepala sekolah Seokjin? Lalu mengapa ada foto dirinya.

Saat Jennie masih di ambang kebingungan saat itu juga ia merasa ada seseorang dari kejauhan yang sedang berjalan menuju ruangan misterius ini. Yah sepertinya Jennie telah memutuskan bahwa nama ruangan ini adalah sebuah ruang misterius, hanya karena terlalu banyak kemisteriusan di dalam ruangan ini. Sesaat itu juga Jennie memutuskan untuk segera pergi meninggalkan ruangan, ia tidak ingin sampai ketahuan oleh orang lain. Suatu saat nanti di saat yang pas ia akan kembali lagi dan mencari tahu akan ruangan ini.

Setelahnya ia segera pergi keluar dari ruangan itu namun ia tidak segera kembali menuju kamarnya melainkan ia berhenti di depan tangga dan bersembunyi di baliknya untuk melihat siapa orang yang akan masuk ke dalam ruangan itu, sesaat ia telah melihat orang itu saat itu juga ia terkejut akan siapa yang masuk ke dalam ruangan itu.

“Prof. Yoongi?”

TBC

Hhhh, gimana guys? Kalian di buat pusing ga sih di chapt ini?

Kalian seneng ga sih certa ini updatenya cepet? Kasih pendapat dong

Oh iya btw ini chapt terpendek loh soalnya cuma 1016 kata hhee

Hm jangan lupa di Vote + Comment ya

Beri semangat buat author, oke

Oh iya kebetulan aku udah ngedit cover nih, dan akan aku ganti sekarang

Oh iya kebetulan aku udah ngedit cover nih, dan akan aku ganti sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca para readers, semoga suka :)

See you next chapt

Immortal || BP ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang