BITCH YOU!

3.6K 311 26
                                    

"Seluruh tamu undangan di persilahkan untuk menyantapi semua hidangan yang tersedia, terima kasih." Ucap perdana mentri Jason pada seluruh tamu undangan yang ada.

Kini semua orang sedang melakukan aktivitasnya masing-masing, sedangkan Jennie selaku putri kerajaan kini ia lebih memilih berdiam diri di tempat favoritnya yaitu ruangan rahasia di dekat taman istana.

Ia lebih baik berada di sini dari pada harus melihat wanita yang bernama Natalie itu, yang tengah duduk di samping ayahnya. Ck, ia benci itu.

"Aish, sekarang apa yang harus aku lakukan?" Gumam Jennie pada diri sendiri, ia tidak akan tinggal diam saja tentunya.

Pada akhirnya Jennie berdiri dari duduknya seraya tersenyum ralat melainkan adalah menyeringai, ya dia sekarang sedang menyeringai sepertinya ada hal yang akan di lakukan oleh Jennie.

Ck, sudah lama rasanya aku tak bersenang-senang. Batin Jennie.

Setelahnya ia dengan segera berjalan menuju kamarnya namun ia tidak melalui tangga utama istana tapi ia melalui tangga yang di buat khusus di dalam ruangan rahasia.

Dengan lekas Jennie mengganti gaunnya tidak mungkin ia bersenang-senang menggunakan gaunnya, sungguh tidak akan menyenangkan nantinya.

Setelah selesai akhirnya Jennie turun lagi ke bawah kini ia menggunakan tangga utama tapi cara turunnya kini berbeda karena ia tidak turun dengan kakinya melainkan dengan dirinya yang meluncur menggunakan pegangan tangga hingga ke bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai akhirnya Jennie turun lagi ke bawah kini ia menggunakan tangga utama tapi cara turunnya kini berbeda karena ia tidak turun dengan kakinya melainkan dengan dirinya yang meluncur menggunakan pegangan tangga hingga ke bawah.

Saatnya bersenang-senang!

"Jennie!" Pekik Arey yang melihat tingkah laku Jennie yang terbilang sedikit tidak enak di pandang, apalagi sekarang sedang banyak orang dan parahnya bukan hanya dari bangsa Vampire.

Jennie tersenyum kemudian berjalan menghampiri Zarel ayahnya yang tengah duduk di singgasana kebanggannya dan di dampingi Natalie di sampingnya tapi tentunya bukan sebagai Ratu.

"Jennie, apa yang kau lakukan?!" Tanya Zarel bingung akan tingkah putri semata wayangnya yang berlaku aneh.

"Appa, aku ingin duduk di sini, boleh?" Tanya Jennie seraya bergelayut manja di lengan ayahnya tak lupa dengan wajah imut miliknya.

"Tentu saja boleh, sayang." Ucap Zarel mengizinkan Jennie, lagi pula Jennie seharusnya tidak perlu meminta izin juga tidak apa karena singgasana yang di sebelah kanan ayahnya itu adalah miliknya sebagai putri mahkota.

"Zarel, inikan acara kita." Bisik Natalie dan tentunya di dengar oleh Jennie, maaf dia tidak tuli.

"Lalu?!" Ucap Jennie dengan nada sinisnya seraya melirik Natalie.

"Kau seharusnya tidak di sini nak." Ucap Natalie dengan nada lembutnya seraya tersenyum hangat ke arah Jennie.

"Why? Bukankah aku adalah pemilik dari singgasana ini?!" Tutur Jennie seraya memperbaiki duduknya dengan angkuh.

Immortal || BP ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang