05/01/2019
AUTHOR
•
•
~About You~
NYAMAN
•
•
"Jangan dipikirkan ucapan Zara, dia memang seperti itu anaknya." ucap Arya dengan nada tidak nyaman pada Vanely yang baru saja meletakan Alaska diatas kasurnya karna putra kecilnya sudah tidur dalam pelukannya dari tadi.
"Tidak masalah, aku sama sekali tidak tersinggung." jawab Vanely dengan senyum walaupun padanya nyatanya hatinya sangat tersinggung. Penggoda? Sudah lama sekali kata itu tidak pernah ia dengar.
"Lebih baik kita keluar, aku gak enak yang ada nanti ada masalah kalau kita lama lama dikamar Alaska apalagi ada adik kamu dibawah. Ayo turun." ucap Vanely sebelum melewati Arya yang masih diam menatap dirinya.
"Kalau kamu tersinggung aku minta maaf Van_"
"Aku gak tersinggung kak. Is okay." jawab Vanely saat sudah menghentikan langkahnya dan memutar dirinya untuk menatap Arya sebentar. "Ayo turun, gak enak sama mama dan papa."
Vanely melangkahkan kakinya lagi dengan berat hati. Vanely sebenarnya tidak ingin turun kembali, apalagi sejak mereka makan malam bersama. Sudah berapa banyak kalimat Zara yang menyentil perasaannya.
"Kamu gak perlu turun, kita disini saja kalau kamu merasa gak nyaman." ucap Arya setelah memutar tubuh Vanely agar kembali menatap dirinya.
Arya terdiam. Vanely meneteskan air matanya. Bukan hanya kata penggoda yang ia dengar dari Zara, masih banyak kata yang membuat dirinya tersinggung.
Arya menghembuskan nafasnya dan tanpa sadar Arya menghapus jejak air mata Vanely dan membuat Vanely menutup matanya membiarkan Arya menghapus jejak air matanya yang mungkin sebentar lagi akan membanjiri wajahnya.
"Maaf." lirih Arya dan didetik berikutnya isahkan tangisan Vanely terdengar.
Hatinya sakit. Perempuan mana yang tidak akan merasa sakit jika dikatakan sebagai perempuan penggoda? Perempuan murahan dihadapan mertuanya. Kalian pasti tahu perasaannya bukan?
"Hiks,, hiks,," Vanely hanya mampu mengeluarkan Isakkannya tanpa mampu mengelurkan sepatah katapun dari mulutnya.
"Vanely dengarkan aku_" Arya menangkup wajah Vanely dengan kedua tangannya yang membuat Vanely membuka kedua matanya dan menatap mata Arya kembali "jangan hiraukan ucapan Zara. Hem,,, itu semua gak benar. Kamu perempuan baik baik. Kamu perempuan yang sangat baik."
"Hiks,,,,,"
Vanely kembali menangis. Ucapan Arya membuat dirinya lebih menangis. Untuk pertama kalinya, pria itu tidak menyalahkan dirinya. Untuk pertama kalinya pria itu mengatakan ia perempuan baik baik. Untuk pertama kalinya pria itu membawa dirinya kedalam pelukannya saat ia menangis.
"Maaf, jangan menangis." Arya membawa Vanely kedalam pelukannya.
Arya tidak tahu entah dorongan dari mana ia mengatakan kalimat itu, bahkan kini ia membawa Vanely kedalam pelukannya. Seakan akan memberikan Vanely sandaran agar Vanely tidak terjatuh. Entah apa yang terjadi, tapi Arya ingin menjadi penopang bagi Vanely saat ini.
"Hiks,,,,,"
"Kamu perempuan baik Van, kamu bahkan sangat baik. Kamu bukan perempuan yang seperti Zara sebutkan tadi, kamu adalah perempuan baik. Ingat itu. Kamu perempuan yang baik, sangat baik sampai kamu tetap berdiri disamping aku."

KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT YOU (END)
Chick-Lit~ About You ~ 'Kisah ini bukan hanya tentang diriku sendiri, tapi kisah ini menceritakan tentangmu. Semua tentang kamu yang berhasil membuat aku masuk kedalam kehidupan kamu' Vanely Brataska Arya Xavier