"Selamat pagi kekasih Namjoon" Namjoon keluar dari kamarku dengan suara khas bangun tidurnya, menuju ke arahku yang sedang menyiapkan sarapan.
"Selamat pagi, kukira seorang Kim Nam Joon tak biasa tidur sebanyak itu" aku terkekeh sambil meletakkan semangkuk nasi kare di hadapannya.
"Tidak biasanya sih, baru ini juga aku tidur senyenyak tadi malam. Bisa jadi karena ada Jin di dekatku" Baru bangun tidur saja bisa menggombal, bagaimana kalau sudah sadar 100% ?
"Enak?" Tanyaku padanya
"Sangat enak, kalau ada satu porsi lagi aku bisa menghabiskannya" Katanya sambil melahap makanan
"Mau kemana hari ini?"
"Sebenarnya tidak ada keinginan khusus sih. Seharian disini bersama Jin juga tidak apa"
"Tapi aku tidak mau tuh" aku terkekeh, Namjoon langsung mempoutkan binirnya "Kita ke Arirang saja ya? Taehyung bilang ia ingin bertemu dengan hyung nya yang paling keren" Namjoon mengangguk tapi masih memasang wajah masam
"Jangan cemberut, nanti malam kau boleh menginap lagi. Call?" Namjoon menatap antusias sambil mengangguk cepat.
.
.
."Waaa Namjoon hyung" Taehyung lari saat kami sampai di Arirang. Namjoon melebarkan lengannya dan Taehyung masuk dalam pelukannya.
"Aku juga mau" Jungkook mempoutkan bibirnya saat melihat Taehyung dipeluk oleh Namjoon. Namjoon langsung terkekeh.
"Tanya dulu kekasihmu, boleh atau tidak. Nanti aku yang kena marah" kata Namjoon gemas melihat Jungkook masih cemberut.
"Eonni~" Jungkook merengek padaku
"Kemari" aku memeluk Jungkook
"Hanya ingin dipeluk juga kok. Sama siapa saja juga boleh" kata Jungkook meledek Namjoon, mereka berdua seperti anak-anak yang manja pada ayah ibunya.
"Mau makan apa?" Tanya Jungkook yang masih dalam pelukanku
"Aku sudah makan banyak tadi sebelum kesini"
"Kalau begitu tteokbokki saja ya?"
"Boleh"
"Baiklah, nanti aku antar" Jungkook beralih menuju dapur sementara Taehyung masih asyik dengan hadiah pemberian Namjoon berupa nintendo terbaru. Alamat Jungkook merajuk lagi karena kekasihnya asyik dengan game baru.
"Taehyung, ada perjanjian lho ya. Jika Jungkook melapor kalau dia dicueki olehmu karena game, aku akan menariknya lagi" kata Namjoon sambil menatap serius ke arah Taehyung.
"Yah, kok begitu?"
"Terserah aku dong. Belajarlah lebih serius ke pacarmu itu. Tidak mudah mendapat kekasih yang sebegitu memahamimu seperti Jungkook. Jungkook saja menurut padamu, lalu kau tidak mau berkorban sedikit untuknya?" Seperti biasa, Namjoon akan selalu menjadi penasehat dadakan untuk mereka. Pantas saja Jungkook selalu mengadu pada Namjoon jika Taehyung macam-macam.
"Iya juga sih" Taehyung menyengir lengkap dengan senyum kotaknya "Tapi hyung jangan terlalu membelanya" protes Taehyung
"Memang kenapa?"
"Dia jadi suka menolakku. Kemarin saja dia tidak mau memuaskanku padahal kan aku sudah tega.." Namjoon membekap mulut Taehyung. Aku bersemu merah mendengarkan Taehyung, apa dia sudah gila membicarakan hubungan intimnya di depan umum.
"Tidak usah diceritakan juga alien!" Namjoon menjewer telinga Taehyung sampai ia kesakitan
"Hahh memang susah punya kekasih montok seperti dia" Taehyung fokus kembali ke game barunya. Tak lama Jungkook datang membawa tteokbokki keju yang ia masak.
KAMU SEDANG MEMBACA
END Home [Namjin FF]
Fanfiction"Apa kau hidup hanya untuk menunggu kematian?" "Ya. Aku bukannya tidak bisa mati sekarang. Tapi ada sesuatu yang harus kuselesaikan dulu sebelum aku mati"