~💔~
💔See you later💔
~💔~
Sesampainya di rumah, Alucard & Miya mendapat sebuah kabar buruk dari kedua orang tuanya, yaitu...
"Alucard, kau akan kembali ke Chicago malam ini."
Tegas, tak bisa dibantah. Nero menatap jam dinding yang tergantung di atas sofa. Pria itu lalu kembali berkata, "Penerbangan terakhir pada jam 11 malam. Jangan sampai terlambat!"
Alucard mengangguk patuh. Namun tiba-tiba tangan mereka yang sejak tadi bergandengan dilepaskan begitu saja oleh Miya. Gadis itu berlari menaiki tangga ke lantai 2.
Brakk!
'Kurasa dia tak akan mau berbicara denganku,' batin Alucard miris.
"Kejar dia, Alu. Bujuk dia dengan sesuatu, lalu bicarakan masalah ini baik-baik," ucap Dylan.
Alucard mengacak rambutnya frustasi. Ia mengangguk, "Akan kucoba," ucapnya.
~💔~
Tok tok...
"Miya..." panggil Alucard.
Tak ada sahutan. Yang dapat ia dengar hanyalah isakan kecil yang lolos dari gadis itu.
"Miya, jika kau tak membukanya dalam 2 menit, akan kuhancurkan pintu kamarmu. Well, kamu tak ingin aku merusak pintu yang sangat bagus ini, kan? Kalau kamu tak mau membuka nya, aku bisa mendobrak pintu ini dengan mudah," ancam Alucard.
Ceklek...
Grep!"Lepas!" titah Miya dingin.
"Nggak!" bantah Alucard.Alucard menahan gerakan Miya yang memberontak dalam pelukannya. Pemuda itu mendorong Miya untuk memasuki kamarnya.
"Apa yang kau inginkan, hah?!" tanya Miya kesal.
Dengan cepat, Alucard menutup pintu kamar Miya dan menguncinya. Dan untuk antisipasi, ia menyimpan kuncinya di saku celana.
"Dengarkan aku, Miya," pinta Alucard.
"Untuk apa mendengarkan mu? Jika akhirnya kau tetap pergi, itu artinya sia-sia saja, kan?" sembur Miya.
Alucard berjalan mendekat ke arah Miya. Membuat gadis itu panik. Ia terus berjalan mundur, sampai akhirnya membentur ujung meja belajarnya.
Satu tangan Miya berpegangan pada ujung meja untuk menyangga tubuhnya. Sementara Alucard terus mencondongkan tubuhnya ke depan, membuat Miya ikut mencondongkan tubuhya ke belakang guna menghindari Alucard.
"Dengarkan aku atau ku cium," ancam Alucard dingin.
Bungkam. Miya tau kalau Alucard dalam mode yang kurang menyenangkan. Pemuda itu bisa saja melakukan hal yang lebih dari ciuman.
"Good girl."
Tok tok tok...
"Alu, Miya, saatnya makan malam!" seru Mileaa.
Alucard menyeringai, membuat Miya menelan ludahnya takut. Pemuda itu menjawab, "Kami sudah makan malam tadi, Bibi."
"Dan mungkin aku akan menerkam mu kalau kau tak mau mendengarkan penjelasanku," lanjutnya, berbisik di telinga Miya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR (Long Distance Relationship)
FanfictionFirst meet First kiss First love Alucard & Miya tak saling kenal. Bahkan lihat wajah nya saja tak pernah. Namun seperti yang telah terjadi pada remaja seusia mereka di novel romansa, keduanya di jodohkan atas nama perusahaan. Di hari Minggu. Pagi ha...