~🔬~
🔬 Alucard Meet Estes 🔬
~ 🔬 ~
Hari Minggu, waktunya Miya pergi ke rumah sakit untuk menjalani terapi. Pagi ini gadis itu tampak sangat bersemangat, mengingat psikiater yang mengurusnya selama ini adalah kakak tertuanya, Estes.
"Snowy..." panggil Kyrie.
Miya pun segera turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama. Ruang makan tampak sepi karena malam tadi, Zilong & Freya pulang ke rumah mereka karena orangtua mereka akan datang.
"Snowy, hari ini kamu ke rumah sakit sama Alu, ya. Bunda ada urusan sama Papa di perusahaan," ucap Kyrie.
Miya memiringkan kepalanya imut. "Lho, katanya Bunda nggak kerja," ucapnya, lebih terdengar seperti pertanyaan di telinga Nero.
"Sekertaris Papa cuti, jadi Mama -eh, maksudnya, Bunda gantiin sekertaris Papa dulu sementara," jelas Nero.
Miya mengangguk mengerti. "Ya udah deh, Bunda. Miya berangkat dulu!" pamitnya, mencium pipi Nero & Kyrie, lalu berlari menyusul Alucard.
~ 🔬 ~
"Eh? Bawa motor?" tanya Miya.
Alucard mengangguk. "Mobilku mau di pakai Mama sama Papa," jawabnya.
Alucard menyalakan mesin motornya dan memakai helm. Setelah itu, ia memakaikan helm pada Miya dan menunggu gadis itu menaiki motornya.
"Sudah?" tanya Alucard. "Jangan lupa pegangan biar nggak jatuh," ucapnya.
Miya mengangguk. Miya pun memeluk Alucard dari belakang, membuat pemuda itu tersenyum tipis. Atau lebih tepatnya menyeringai?
~ 🔬 ~
"Kak Estes!!"
Miya berlarian kecil di koridor rumah sakit dan langsung memeluk kakak tertuanya yang kebetulan baru saja keluar ruangan nya itu. Estes pun memberinya senyuman hangat dan belaian lembut di surai putihnya.
"Dimana Ibu Kyrie?" tanya Estes, setelah melepaskan pelukan Miya.
"Eh? Etto..." Miya tampak berpikir sambil memperhatikan sekitarnya.
"Ibuku sedang ada urusan."
Miya menoleh ke belakang. Ah, gadis itu pasti lupa kalau ia pergi kesini bersama tunangan nya.
"Ah, kau pasti tunangan Miya, kan? Perkenalkan, aku White Crane Estes, kakak Miya," ucap Estes ramah.
Alucard mengangguk dan menjabat Estes. "Fiery Alucard. Panggil saja Alu," ucapnya.
"Baiklah, Alu. Kau mau ikut masuk?"
~ 🔬 ~
"Kamu kelihatan akrab dengan kakakmu," ucap Alucard.
Miya mengangguk. "Kan yang ngurus aku dari kecil Kak Estes. Waktu Kak Estes nggak ada, Kak Kagura yang gantiin," ucapnya. "Ibu sama Ayah nggak pernah ngurus aku. Kalau pun mereka bilang sayang sama aku, paling juga Fake Love," lirihnya.
"Aku tau, kok," ucap Alucard. "Tapi sekarang Miya punya Alu, Bunda, Papa, Zilong, Lesley, Freya. Banyak yang sayang sama Miya selain Kak Estes sama Kak Kagura," lanjutnya, sambil membelai lembut surai Miya.
"Benarkah?" tanya Miya lirih, dengan tatapan penuh harap.
Alucard sedikit menundukkan badan nya. "Iya Snowy-ku yang manis," ucapnya, sambil menjepit hidung Miya dengan gemas.
Blussh...
Miya menutup wajahnya yang merona. Gadis itu bahkan menghentakkan kakinya ke tanah beberapa kali. Tingkah lucunya itu jelas membuat Alucard terkekeh geli.
"Kenapa mukanya ditutup? Kan aku jadi nggak bisa lihat muka kamu," goda Alucard.
Miya menggeleng cepat. "Aku kelihatan jelek tau!" cicitnya.
"Kata siapa, hm?" tanya Alucard. "Kamu tambah imut loh, kalau merona gitu," ucapnya.
"Berhenti menggodaku, Alucard!" seru Miya.
Miya kembali menghentakkan kakinya kesal. Tapi kali ini ia tak menutupi wajahnya. Gadis itu menggembungkan salah satu pipinya dan menatap Alucard kesal.
"Aku dulu udah pernah bilang, jangan gitu," ucap Alucard, mencubit pipi Miya pelan. "Nanti pipimu tambah molor kaya mochi, lho..." lanjutnya.
Miya mengerucutkan bibir nya sebal. Alucard pun menatap tunangan nya itu dengan tatapan menggoda sambil menaik turunkan alisnya, lalu menyeringai.
"Alucard!" seru Miya sebal, langsung mencubit lengan Alucard.
Alucard mencoba menghindari cubitan Miya. Pemuda itu tertawa lepas. Membuat para suster yang kebetulan melintas disana tersipu malu melihat nya.
"Alu! Miya!"
Alucard langsung berbalik, menghadap ke arah Estes yang berlarian kecil menghampiri mereka tanpa jas dokter nya. Sementara itu, Miya mengintip kakak nya itu dari balik punggung tunangan nya.
"Sudah jam makan siang. Mau ke cafe?"
~ 🔬 ~
Dan disinilah mereka sekarang, di cafe yang cukup ramai di depan rumah sakit.
"Jadi, kondisi psikis Miya sudah membaik?" tanya Alucard.
Estes meletakkan cangkir kopinya sembari mengangguk. "Ya," jawabnya. "Trauma nya sudah mulai berkurang dan kurasa dia sudah tidak melamun lagi. Yang penting, jangan sampai dia bertemu dengan Modena," jelasnya.
Miya sedang menikmati es krim nya dengan tenang sambil mendengarkan lagu menggunakan earphone milik Alucard. Estes & Alucard memang sengaja memasangkan earphone pada kedua telinga Miya agar gadis itu tak mendengar pembicaraan sensitif mereka.
"Oh, ya. Kudengar, Modena sempat menemuimu beberapa kali. Apa itu benar?" tanya Estes.
Alucard melirik ke arah Miya. "Ya, dia ingin merebutku dari Miya," jawabnya. "Tapi teman-teman Miya menyadarkanku sesuatu sebelum aku terjerumus lebih dalam pada jebakan nya."
Estes menaikkan satu alisnya "Apa?" tanya nya penasaran.
"Miya dan Modena memiliki warna rambut yang berbeda," jawabnya, sambil membelai surai tunangan nya itu. "Miya snowy dan Modena silver," lanjutnya.
Estes tersenyum tipis. "Baguslah kalau begitu. Jangan sampai kau menikahi gadis yang salah nanti," canda nya.
Alucard & Estes tertawa bersama. Mereka lalu menghabiskan kopi masing-masing sambil menunggu Miya.
"Miya, mulutmu belepotan," ucap Estes terkikik geli.
Miya yang tidak mendengar ucapan Estes pun hanya menatapnya polos. Alucard pun melepas satu sisi earphone nya dan mengelap bibir tunangan nya itu. Pemuda itu tertawa pelan, lalu mengacak poni Miya.
"Kak, Kak Karina nggak ikut? Aku kangen tau!" tanya Miya.
Estes menata rambut Miya yang berantakan karena diacak-acak oleh Alucard tadi. "Mereka masih di Sidney, Miya. Aku tinggal disini sendiri. Lagipula, aku disini hanya sementara. Bulan depan aku sudah kembali ke Sidney," jawabnya.
Meskipun Miya tampak cemberut, gadis itu tetap menganggukkan kepalanya pertanda mengerti.
"Ah, aku hampir lupa. Terapi kamu sudah selesai, Miya. Kamu sudah sembuh," ucap Estes.
Alucard & Miya pun serempak menoleh. Keduanya sama-sama menatap Estes dengan wajah terkejut. "Eh?"
~ 🔬 ~
🔬 To be continued 🔬
~ 🔬 ~
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR (Long Distance Relationship)
FanficFirst meet First kiss First love Alucard & Miya tak saling kenal. Bahkan lihat wajah nya saja tak pernah. Namun seperti yang telah terjadi pada remaja seusia mereka di novel romansa, keduanya di jodohkan atas nama perusahaan. Di hari Minggu. Pagi ha...