LDR (Long Distance Relationship)

#33

~ 😥 ~

😥 Separate Again 😥

~ 😥 ~

"Nggak mau!"

Lagi-lagi gadis itu bersembunyi di belakang Alucard. Estes pun menyerah untuk membujuk gadis itu. Namun Alucard masih diam, tidak tau apa yang harus dia lakukan. Sementara gadis yang menjadi tunangan nya itu kembali memeluknya dari belakang dengan erat dan menggeleng pelan di punggung nya.

Alucard tersentak ketika Kyrie menatap nya dengan mata yang menyipit. Pemuda itu tau kalau ibunya sedang curiga. Ia pun melepaskan tangan Miya yang melingkar di pinggang nya dan berbalik menghadap gadis itu.

"Snowy..." panggil Alucard lembut.

Miya menggeleng pelan dengan wajah yang memerah menahan tangis. Alucard bingung harus berbuat apa. Di satu sisi, ibunya ingin agar Miya ikut Estes ke Sydney untuk menjalani terapi dan menjauh dari Modena. Tapi di sisi lain, hanya dia yang saat ini dipercayai oleh Miya, sehingga ia dapat mengendalikan gadis itu dengan mudah.

Alucard menghembuskan napasnya pelan. "Kemarilah..." ucapnya, menarik Miya ke dalam pelukan nya.

~ 😥 ~

Miya sudah tertidur beberapa menit yang lalu. Alucard pun segera mengambil buku soal nya dan mengerjakan latihan soal yang menurutnya sulit. Pemuda itu memang terkenal badboy yang prestasi nya selangit. Meski pada kenyataan nya, ia nggak se-badboy yang mereka katakan.

Ceklek...

"Kau belum tidur, Alu?"

Alucard menoleh ke arah pintu. Sosok Nero Hunter -ayahnya- tengah berdiri di sana. Ia pun meninggalkan meja belajarnya dan keluar dari kamar. Ia tau ayahnya itu ingin membicarakan sesuatu padanya.

"Alu, mulai hari ini harusnya menjadi minggu tenang untukmu. Minggu depan kau sudah Ujian Kelulusan, bukan?" tanya Nero. "Kenapa kau belum tidur?"

Alucard mengangguk. "Aku hanya belajar, Pa," jawab nya.

"Baiklah, kembali ke topik awal. Ini soal Miya," ucap Nero. "Kyrie bilang kau tak mau menjelaskan nya pada Miya," lanjutnya.

Alucard menyisir rambutnya ke belakang, lalu meremasnya pelan. "Aku nggak tau apa yang harus aku jelasin ke Miya," ucapnya, lalu menghembuskan napas frustasi.

"Ayo ikut Papa."

~ 😥 ~

"Modena masih disini?" tanya Alucard, terkejut dengan fakta yang baru saja diucapkan oleh Kyrie.

Kyrie mengangguk. "Mileaa bahkan berniat untuk memindahkan sekolah nya ke High School 5. Aku tak tau apa yang ia rencanakan. Tapi yang jelas, ia ingin mempertemukan Miya dengan Modena lagi," ucapnya.

"Aku ingin membawa Miya ke Sydney agar dia jauh dari Modena. Dengan begitu, trauma yang di alami nya bisa disembuhkan dengan mudah," ucap Estes. "Tapi kurasa dia tak ingin berpisah dengan mu meski hanya sebentar saja, Alu."

"Miya sangat mempercayai Alucard. Dia menganggap Alucard sebagai satu-satunya orang yang ia punya, dan sangat menyayangi nya. Kurasa itu yang membuatnya tak ingin berpisah dengan Alucard," ucap Nero.

Kyrie mengernyitkan dahinya. "Kenapa hanya Alu? Bukankah kita juga sangat menyayangi nya? Aku bahkan sudah menganggap nya sebagai putriku sendiri," tanya nya.

"Itu karena Alucard membawa dampak yang cukup besar di kehidupan Miya. Sebelum kalian, Alucard sudah terlebih dahulu mencuri seluruh dunianya, seakan Miya tak bisa hidup sendiri tanpa Alu," jawab Estes.

Alucard menghela napasnya gusar. "Entah mengapa aku tak paham dengan apa yang kalian bicarakan," gumam nya.

"Kalau begitu, langsung saja ke akar permasalahan nya," ucap Nero. "Bisakah kau membujuk Miya, Alu? Kalian sudah pernah menjalani hubungan jarak jauh, bukan?" tanya nya.