Setelah kejadian semalam, kau dan Wonwoo mulai dekat. Tapi tidak untuk menceritakan alasan mengapa ia pindah ke sekolahmu. Pasalnya sudah ribuan kali kau menanyakan alasannya tapi ia tetap bersikeras dengan kebisuannya.
"Wonwoo, apa kau punya saudara?" Tanyamu saat suasana hening itu menghampirimu.
Ya, kali ini kau kembali bersama Wonwoo, berdua di kelas. Karena yang lainnya pergi ke kantin. Kau bukannya tak memiliki teman, begitu pula Wonwoo. Tapi kau hanya sedang tak ingin ke kantin sedangkan Wonwoo, entahlah...
"Aku anak tunggal" balasnya
Namun sesaat ia menoleh ke arahmu.
"Kau sendiri?" Tanyanya
"Aku memiliki seorang adik perempuan dan seorang kakak laki-laki. Tapi..."
Kau menunduk.
Mengingat almarhum kakak laki-lakimu membuat luka lama itu kembali terasa.
"Tapi?" Tanya Wonwoo penasaran.
Kau menoleh kemudian tersenyum ke arah Wonwoo.
"Dia sudah pergi ke tempat kedua orang tuamu berada" balasmu
Melihatmu dengan senyuman itu membuat Wonwoo merasa tak enak.
"Ah... maafkan aku. Turut berduka cita" balasnya
"Tak apa, aku sudah baik-baik saja tanpanya. Ah iya, mau tau satu hal?" Tanyamu
Wonwoo mengangguk.
"Kau mengingatkanku padanya." Balasmu
Wonwoo mengerutkan dahinya bingung.
"Maksudmu, wajahku dan wajah kakakmu itu mirip?"
Kau menggelengkan kepalamu sehingga membuatnya bingung.
"Dan karena itu pula aku sudah tau satu alasan kuatku mengapa aku bisa dengan lancang menyelamatkanmu ketika kau ingin lompat dari gedung saat itu padahal aku tak mengenalmu sama sekali" balasmu
Wonwoo masih setia mendengarkanmu
"Karena kakakku juga pergi dengan cara yang sama seperti yang kau lakukan saat itu. Dan ketika aku melihatmu, aku seperti berada di saat kakakku melambaikan tangannya sebelum lompat dari apartement yang baru saja kami tempati" balasmu
Kau yang saat itu berusia 10 tahun hanya mampu mengisak ketakutan saat melihat kakakmu berdiri di luar pagar pembatas apartement.
Saat itu keadaan rumah memang sedang kosong. Karena pada saat itu pula ayah kalian memperkenalkan seseorang yang kau tau sebagai selingkuhannya. Ibu sedang pergi membawa adikmu yang paling kecil untuk ke rumah sakit karena saat itu ia demam.
Tinggallah kau dan kakakmu di apartement.
"Oppa, apa yang kau lakukan disana? Kemarilah. Aku takut" isakmu
Seakan tuli, kakakmu memejamkan matanya menikmati semilir angin yang menerpa tubuhnya.
"Oppa, hikss... aku ingin kau disini hikss"
"Oppa, kemarilah. Jangan seperti itu hikss"
Melihat isakanmu semakin menjadi, kakakmu menoleh kemudian tersenyum manis ke arahmu.
"(Y/n)-ya, aku harap setelah ini kau tumbuh menjadi gadis yang kuat. Maafkan kakakmu ini yang terlalu lemah sehingga tak bisa melindungimu, ibu, dan juga Yerin. Kakak akan pergi. Tolong jadilah wanita yang kuat ya"
Kau menggeleng kuat.
"Aku tak mau. Aku mau oppa yang melindungiku. Hiks hiks... aku tak mau oppa pergi hiks"
"Maafkan aku, (y/n). Tolong katakan permohonan maafku pada ibu dan semuanya. Aku sangat menyayangimu. Aku pergi dulu ya."
"Huaaaa hiks.... hiks... oppa andwae. Hikss aku tak mau oppa pergi"
Saat itu yang kau lihat adalah ia tersenyum lembut ke arahmu sebelum melambaikan tangan dan memilih untuk lompat.
"SEUNGCHEOL OPPA!!!!!"
"Aku bodoh. Karena tak bisa melakukan apapun saat itu. Aku takut bahkan sampai tak bisa menggerakan kakiku"
Kau masih terus menceritakan kenangan pahit yang kau lihat dengan mata kepalamu sendiri. Sampai-sampai kau tak sadar bahwa air matamu telah menetes dari sudut matamu.
Tiba-tiba kau merasakan sebuah tangan yang menyentuh pipimu. Lebih tepatnya menghapus air mata yang mengalir di pipimu. Sontak kau menolehkan kepalamu ke arah Wonwoo.
"Maafkan aku membuatmu menangis. Dan terimakasih telah menyadarkanku dari keterpurukanku. Sebagai balasannya, mulai hari ini ijinkan aku menggantikan kakakmu untuk melindungimu, (y/n)" jelasnya
Kau mematung. Sentuhan hangat tangannya di pipimu bahkan semakin membuatmu tak tau harus berkata apa. Kedua manik mata kelamnya seakan menjerumuskanmu, menghipnotismu untuk menuruti semua perkataannya sehingga tanpa sadar kau menganggukan kepala. Mengijinkannya untuk mengisi posisi Seungcheol sebagai pelindungmu.
Tbc~
Sorry ya akhir akhir ini jarang update
Karena aku sudah mulai semester baru dan yahh langsung disibukan dengan berbagai hal hehe
Tapi aku usahakan untuk ngetik ini ff kok tenang aja
Tapi gak bisa janji cepet update ya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Situation [JWW] END
Short Story2nd bonus from SVT imagine Bermula dari pertolongan seorang wanita pada laki-laki yang sudah menyerah pada hidupnya sendiri.