Apartement

3.6K 566 3
                                    

Entah apa yang membuatmu berani melawan ayahmu sehingga akhirnya sekarang kau sudah angkat kaki dari rumah. Tapi bodohnya kau benar-benar tak tau harus pergi kemana.

"Sial! Jika saja aku merencanakannya, pasti aku sudah menyiapkan tempat tinggal dan sebagainya." Gerutumu

Matahari semakin beranjak naik, dan sudah pasti kau akan membolos sekolah untuk hari ini. Kau akan fokuskan dirimu untuk mencari tempat tinggal.

Tapi saat kau baru saja melewati wilayah sekolahmu, kau bertemu dengan Wonwoo yang nampaknya juga akan membolos.

"Wah wah wah lihat lah siapa ini yang membolos" ucapmu remeh

Ia masih terengah-engah karena baru saja berhasil lompat dari dinding sekolah.

"Kau sendiri membolos" balasnya

"Yahh itu karna aku pergi dari rumah" balasmu

Wonwoo menatapmu heran.
"Kenapa?" Tanyanya kemudian

Kau hanya mengendikan bahumu acuh. Kau masih belum bisa menjelaskan masalah yang terjadi tadi pada orang lain. Yang ada di benakmu saat ini bahwa tidak ada yang bisa kau percaya selain dirimu. Jadi ya, kau tak bisa begitu saja menceritakan masalah keluargamu pada orang lain.

"Baiklah kalau kau tak mau menceritakannya. Aku tak masalah. Lalu sekarang kau akan pergi kemana?" Tanya Wonwoo sembari mulai membuka kemeja yang ia kenakan karena dia telah memakai baju lain sebelum kemeja seragamnya.

"Wahh apa ini? Kau memang sudah berniat untuk membolos ya hari ini?" Tanyamu yang justru fokus pada aktivitasnya

"Tidak juga." Balasnya singkat.
"Kau belum menjawab pertanyaanku" ingatnya

Kau menghela napas sebelum membalas perkataannya.

"Aku ingin mencari tempat tinggal sementara" balasmu

Wonwoo yang telah selesai melepas kemeja, ia langsung menarik tanganmu dan menuntunmu untuk pergi dari tempat kalian beranjak tadi.

"Hei hei, kau akan membawaku kemana? Kau tidak akan melaporkanku karena membolos bukan?" Khawatirmu.

"Bodoh. Jika aku ingin melaporkanmu, maka aku juga akan dihukum" balasnya

"Lalu kau akan membawaku kemana?" Tanyamu yang masih mengikuti langkahnya.

"Kau ini benar-benar bodoh atau bagaimana? Tentu saja aku akan membawamu ke tempat yang kau inginkan" balas Wonwoo heran

"Ya! Aku ini tidak bodoh! Lagipula aku tak meminta pertolonganmu! Aku bisa mencarinya sendiri" balasmu sedikit ketus

Wonwoo terdiam. Kau bahkan hampir menabrak punggungnya karena gerakannya yang tiba-tiba itu. Ia kemudian berbalik menatapmu nyalang. Dan kau merasa terintimidasi oleh tatapannya itu.

"Lalu apa kau pikir aku meminta pertolonganmu saat aku ingin bunuh diri? Tidak bukan? Apa kau tidak sadar bahwa kita ini sudah saling melewati privasi kita masing-masing? Kenapa kau masih saja sungkan meminta bantuanku? Apa aku ini orang asing bagimu?" Tanyanya tanpa jeda sedikitpun

Dari tatapannya terlihat jelas bahwa ia kecewa sekaligus kesal. Mungkin padamu, tapi kau tak tau penyebabnya.

"Kenapa kau jadi kesal padaku? Harusnya aku yang-"

"Kau punya apartement. Pembelian ibumu dan letaknya tepat di depan apartementku. Sudah ingat?" Sanggahnya.

Kau bungkam. Sialnya kau melupakan apartement itu. Dan saat ini kau merasa seperti orang bodoh. Kau baru saja memekik pada Wonwoo yang ingin membawamu ke apartement yang bahkan kau lupakan itu.

"A-ah.. iya aku lupa" balasmu malu

Wonwoo menghela napas sebelum kembali menarikmu entah kemana.

"Bisakah kau beritau aku dulu kau ingin membawaku kemana sebelum kau menarik tanganku seperti ini?" Tanyamu

Ia melirikmu sekilas sebelum kembali berjalan menarik tanganmu
"Kau pasti belum sarapan, ayo kita sarapan dulu"

Kau tertegun, bagaimana ia bisa tau? Yang lebih mengherankan lagi kenapa ia peduli? Kau jadi teringat semua pertanyaan Wonwoo tadi.

"Hm... Wonwoo" panggilmu

"Ada apa?"

"Aku belum menjawab semua pertanyaanmu tadi" balasmu bingung harus bereaksi seperti apa

Ia melirikmu namun masih menarikmu untuk berjalan di sisinya, jangan lupakan tangannya yang masih menggenggam pergelangan tanganmu.

"Tak perlu" balasnya singkat.

Kau rasa ia benar-benar kecewa padamu
Tapi kau masih heran.
Apa yang salah dari hubungan kalian? Kau sendiri tak pernah menganggapnya orang asing, tapi kau juga tak bisa menganggapnya sebagai teman dekatmu.

Cukup dekat dengan lelaki adalah sebuah alarm bahaya untuk hatimu.




TBC

Double update, done✔

Situation [JWW] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang