Who Is She?

2.9K 482 8
                                    

Selama di perjalanan, Wonwoo tak henti-hentinya tersenyum dan saat kau tanyakan mengapa, ia menjawab karena adikmu yang berusaha menggombalinya pagi tadi.

"Ya! Kau sudah seperti orang gila. Kau tau?" Kesalmu

"Yerin benar-benar lucu sekali. Aku tak pernah digombali oleh anak perempuan seusianya." Jelasnya

Lagi lagi kau mendengar kalimat itu.

Jujur, kau kesal. Entah mengapa kau bersikap seperti anak-anak kali ini dan mau bagaimanapun sikap ketusmu pada Wonwoo, laki-laki itu tak akan peka jika kau tak suka dirinya membahas Yerin lagi.

Sesampainya di sekolah, kau langsung duduk di tempatmu, meletakan tas di samping mejamu dan memandang ke luar jendela.

"(Y/n)"

Saat mendengar suara Wonwoo terasa sangat dekat, kau lantas menolehkan kepalamu ke arahnya yang ternyata berada beberapa centimeter darimu.

Sontak kau menahan napasmu ketika wajahmu hampir saja menyentuh sisi wajah Wonwoo.

"Kau lihat apa sih disana hingga tak mendengarkanku?" Tanyanya sembari terus memandangi arah pandangmu tadi.

"W-w... Wonwoo..."

Ia melirikmu sekilas sebelum sadar akan posisinya dan kecanggunggan dirimu. Segera ia menjauhkan dirinya dan duduk di tempatnya dengan baik.

Kalian berada di situasi canggung untuk beberapa menit sebelum Wonwoo meminta ijinmu untuk ke toilet.

Kau hanya menganggukkan kepalamu pelan. Sejak insiden tadi kau sama sekali tak berani mengangkat wajahmu dan memperlihatkannya pada Wonwoo karena kau tau wajahmu pasti sangat merah.

Namun hingga saat guru pelajaran pertama masuk ke kelas, Wonwoo tak kunjung tiba. Kau mulai merasa khawatir padanya namun sebisa mungkin kau mengabaikan rasa khawatirmu.

Tapi beruntungnya tak lama kemudian Wonwoo masuk ke dalam kelas dengan wajah murungnya.

Ia duduk tanpa menatapmu sama sekali. Dari perlakuan dan ekspresi wajahnya kau tahu ada yang tidak beres dengan Wonwoo selama ia pergi tadi.

"Anak-anak kita kedatangan murid baru lagi" kata pak Lee, wali kelas sekaligus guru sejarahmu.

Sebagian teman-teman di kelasmu mengeluh karena entah mengapa semua murid baru selalu saja masuk ke kelasmu ini. Contohnya saja Wonwoo.

Tapi saat kau melirik Wonwoo, ia nampak tak menunjukan ekspresi apapun cenderung mengalihkan atensinya ke arah lain dan berusaha tak peduli.

Kau semakin penasaran ada apa dengannya sehingga kau memberanikan diri untuk bertanya terlebih dahulu.

"Wonwoo-ya, ada apa? Kau nampak aneh saat kembali dari toilet tadi" tanyamu

Wonwoo menoleh kemudian tersenyum sebentar sebelum membalas perkataanmu dengan gelengan kepalanya.

"Ssshhhttttttt! Kalian pikir kelas ini pasar? Sudah sudah jangan mengeluh terus, kali ini murid pindahan perempuan"

Sontak hal itu membuat teman-teman lelakimu yang tadi mengeluh luar biasa kini bersorak kegirangan.

"Tck! Sepertinya kelas ini kekurangan stock wanita cantik, sampai-sampai mereka begitu senang." Gumammu asal

Tapi tanpa kau sadari Wonwoo memperhatikanmu.

"Hei kalian ini. Diam atau aku akan pindahkan dia di kelas lain?" Ancam pak Lee sehingga teman-temanmu mengunci mulutnya rapat-rapat.

"Perkenalkan namaku Seolin. Park Seolin. Aku harap kita bisa jadi teman baik. Mohon bantuannya" ucap wanita itu

Tak ada satupun mata yang tak terpikat oleh kecantikan paras dan tutur lembut wanita itu, bahkan Wonwoo sekalipun.

Kau sedikit iri melihat gadis itu begitu mudah mendapatkan perhatian Wonwoo. Jika dibandingkan dengan dirimu, Seolin jauh lebih anggun dan cantik.

"Dia akan duduk dengan Wonwoo"

Saat pak Lee mengatakan kalimat itu, seisi kelas berjengit terkejut.

"Tapi saem, Wonwoo kan sudah duduk bersama (y/n). Apa tak sebaiknya dia duduk bersamaku disini?" Tanya laki-laki yang kebetulan teman duduknya sedang ijin sakit.

"Eii kau pikir aku tak tau kemana teman dudukmu pergi huh? Sudah sudah. Nanti (y/n) akan duduk bersama Soonyoung yang kebetulan hari ini tak masuk" balas Pak Lee

Wonwoo menatap ke arahmu dan kau hanya menghela napas sebelum menatap balik Wonwoo.

"Aku pindah ya?" Pamitmu

Wonwoo hanya diam, namun jelas terlihat bahwa dirinya sangat tak suka dirimu pindah tempat duduk.

"Biar aku saja yang duduk dengan Soonyoung, saem" ucap Wonwoo akhirnya

"Hm... boleh juga. Tapi pastikan kalian berdua tidak berisik ya"

Entah mengapa, tapi kau melihat Wonwoo menghela napasnya. Ia kemudian memintamu untuk duduk kembali sebelum  ia yang berpamitan denganmu.

"Jangan terlalu dekat dengannya ya? Aku pindah dulu" ucap Wonwoo

Baru saja kau ingin tanyakan mengapa, tapi gadis bernama Seolin itu sudah lebih dulu duduk di sampingmu.

"Hai aku harap kita bisa menjadi teman yang akrab ya?" Ucapnya sangat manis.

"Eh? Iya aku harap juga begitu. Ah iya namaku (y/n)" balasmu

"Senang bertemu denganmu (y/n)"

Dan perkenalan itu berakhir karena pak Lee sudah akan memulai jam pelajarannya. Selama pelajaran berlangsung Seolin terlihat sangat tekun di hari pertamanya bersekolah. Bahkan ia juga sangat baik karena sesekali membenarkan catatanmu.

Tapi yang tak kau mengerti adalah mengapa Wonwoo memintamu untuk tak terlalu dekat dengan Seolin?

Apa Wonwoo sudah mengenal Seolin sebelumnya?

Atau mungkin juga, Seolin adalah alasan Wonwoo terlihat murung saat kembali tadi?

Kau harus menanyakannya pada Wonwoo nanti karena kau benar-benar penasaran.







Tbc~

Situation [JWW] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang