Begitu masuk ke dalam apartement, kau dan Yerin segera membersihkan apartement secepatnya karena hari juga sudah malam dan kalian perlu beristirahat.
"Eonni?"
"Eoh?" Balasmu yang sibuk mengelap meja makan yang penuh dengan debu
"Kenapa eonni tak pernah menceritakannya padaku?" Tanyanya
"Maksudmu? Menceritakan apa? Siapa? Aku tak mengerti. Sudah cepat bantu aku membereskan ini semua agar kita cepat beristirahat juga" balasmu
"Dia. Laki-laki yang tinggal di depan apartement ini. Kau bilang dia bukan kekasihmu kan?" Tanya Yerin
Kau meletekan kain yang kau gunakan untuk membersihkan meja kemudian menatap Yerin kesal.
"Apa ini? Kau menyukainya? Cih... kau masih kecil. Tugasmu hanya belajar jangan pikirkan soal itu. Akan ada saatnya kau boleh berpacaran. Sudah cepat bantu aku bereskan ini" balasmu
Yerin mendengus kesal kemudian segera membereskan pekerjaannya yang sempat tertunda. Kau pun begitu.
Tapi saat kau kembali ke pekerjaanmu, kau memikirkannya.
Memikirkan perkataan Yerin.
Mungkinkah dia menyukai Wonwoo?
Kau tau dia hanya anak SMP yang baru merasakan jatuh cinta. Tapi sejak dulu, ia selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Bahkan kau selalu mengalah untuknya. Dan akan selalu seperti itu."Kak Seungcheol, aku harus bagaimana jika yang aku pikirkan benar-benar terjadi?" Tanyamu bingung
Bodoh jika kau berharap kak Seungcheol hadir di dalam mimpimu malam ini untuk memberikan jawaban atas pertanyaanmu tadi.
Pagi harinya saat kau terbangun, kau masih mendapati Yerin tertidur pulas di sebelahmu.
Kau menatapnya lembut sebelum mengusap puncak kepalanya.
Setelah itu kau segera membersihkan diri dan bersiap-siap berangkat ke sekolah.
"Eonni, kapan bangun? Kenapa tidak membangunkanku?"
Kau terkejut saat Yerin tiba-tiba sudah berada di belakangmu ketika kau memakai dasi
"Aku tak tega membangunkanmu. Sudah, hari ini kau ijin saja. Aku tau kau pasti sangat lelah kan? Pulang dari sekolah aku akan membawakan makanan kesukaanmu" balasmu
Yerin tersenyum dan mengangguk. Setelahnya ia memelukmu dan mengusap-usap pipinya ke pipimu.
"Unnchhh eonniku yang terbaik"
"Aishhh... menggelikan sekali. Cepat lepaskan dirimu dan mandilah, kau bau sekali" balasmu bohong
"Nanti aku akan mandi" balasnya
Yerin memang selalu punya alasan untuk tidak mandi. Dari kecil kebiasaannya adalah selalu menunda untuk mandi. Tapi kau heran, dia tetap terlihat cantik meski tidak mandi. Sedangkan dirimu? Jangan tanya seperti apa.
"Oh iya, apa eonni akan berangkat bersamanya?" Tanya Yerin
"Hei dia punya nama. Jangan terus menyebutnya begitu" balasmu
"Hehe kak Wonwoo kan? Aku tau, hanya saja aku malu menyebutkan namanya" Yerin kembali beralasan
"Iya aku akan berangkat dengannya. Kenapa?" Tanyamu
"Tidak. Aku hanya ingin bertemu dengannya untuk menitipkanmu" balas Yerin yang kau yakini hanya alasannya lagi
"Dengan penampilan baru bangun tidurmu dan bau tubuhmu ini? Kau yakin?" Kau menaikan kedua alisnya meremehkannya
"Memangnya kenapa? Aku masih tetap cantik dan bau tubuhku tidak terlalu tercium" balasnya membela diri
Kau mengangkat bahumu pasrah.
"Terserah kau sajalah" balasmuKau pun segera menuju pintu keluar bersamaan dengan Yerin dan tepat saat kau membuka pintu, kau sudah menemukan Wonwoo yang bersandar di pintu apartementnya dan menghadap ke arah pintu apartementmu.
"Aigoo..." bisik Yerin di belakangmu
"Kenapa lama sekali?" Tanya Wonwoo
"Maaf, aku harus-"
"Kak Wonwoo" panggil Yerin menyelamu
Atensi Wonwoo yang awalnya mengarah padamu, kini berpindah ke Yerin.
"Ada apa?" Tanya Wonwoo bingung
"Selamat malam kak" ujar Yerin gugup
Kau berusaha menahan tawamu saat melihat Wonwoo tak merespon perkataannya. Dan itu membuat Yerin kesal. Ya, karena anak itu tidak suka dipermalukan oleh orang yang mengetahui aibnya.
"Ini sudah pagi" balas Wonwoo
"Bagiku saat ini senja menuju malam kak" balas Yerin yang membuatmu dan Wonwoo semakin bingung.
"Yerin lebih kau masuk dan membasuh wajahmu. Kau semakin aneh saja" balasmu heran
"Kakak tidak ingin tau kenapa aku menyebut saat ini adalah senja menuju malam?" Tanya Yerin pada Wonwoo tentunya.
Karena sejak indera matanya berhasil menangkap sosok Wonwoo, maka atensinya akan sepenuhnya tertuju pada Wonwoo.
"Memangnya kenapa?" Tanya Wonwoo penasaran
"Karena matahariku akan segera pergi ke ufuk barat. Tapi ia akan segera kembali ketika fajar dan matahariku itu adalah kak Wonwoo" ucapnya sembari menundukan wajahnya
Kau dan Wonwoo yang mendengarnya hanya bisa terdiam. Kau menatap Yerin dengan pandangan geli sementara Wonwoo justru tersenyum bahkan tertawa.
"Haha kau lucu sekali"
Tawa Wonwoo membuat Yerin terpaku di tempatnya. Senyuman tulus dari Wonwoo itu bahkan sangat jarang kau lihat.
"K-kakak..."
Wonwoo masih menertawakan Yerin. Sementara Yerin, pipinya sudah memerah. Dan kau...
"Yerin! Cepat mandi atau kau akan ku kirim kembali ke rumah!" Pekikmu
"Aihsss eonni ini. Tidak seru"
Yerin menghentakan kakinya kemudian melihat Wonwoo sekilas sebelum masuk kembali ke apartement.
Kau langsung melirik Wonwoo yang masih terbahak-bahak.
"Ya! Kau norak sekali. Tidak pernah digombali anak smp ya? Sampe tertawa seperti itu" sinismu
"Hahaha adikmu itu... lucu sekali"
"Tck! ayo pergi!"
Kau langsung meninggalkannya dengan langkah kaki penuh hentakan.
Kau tak suka Wonwoo tertawa karena Yerin. Benar-benar tak suka.
Tbc~
Double update, done ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Situation [JWW] END
Short Story2nd bonus from SVT imagine Bermula dari pertolongan seorang wanita pada laki-laki yang sudah menyerah pada hidupnya sendiri.