Lunch Box

3.1K 454 6
                                    

Kau terbangun dari tidurmu tapi kali ini ada yang berbeda. Kau melihat jam di atas nakasmu, masih menunjukan pukul 5 pagi. Biasanya kau akan sangat kesal ketika tak sengaja bangun pagi, tapi kali ini kau merasa sangat bahagia. Mungkin karena hari ini adalah hari pertamamu dan Wonwoo.

Jika diingat ingat lagi, semalam benar-benar membuatmu merasa sangat istimewa. Kau tak pernah merasakan hal ini karena kau akan selalu mengalah untuk orang lain. Tapi kali ini kau putuskan untuk memperjuangkan Wonwoo

"Aku harus membuatkannya makan siang" gumammu yang kemudian beranjak dari ranjangmu menuju dapur.

Kau melihat isi lemari pendinginmu yang hanya ada telur, sosis, dan beberapa sayuran. Jadi kau putuskan untuk membuatkannya telur gulung dan sosis goreng.

Setelah selesai, kau meletakannya pada kotak makan siangmu. Setelah itu, kau pergi untuk membersihkan diri serta bersiap-siap pergi ke sekolah.

"Hoaaaaheemmm"

Kau menoleh pada Yerin yang menguap sembari menghampirimu di dapur.

"Uwah eonni, kau bangun pagi sekali" ucapnya

"Tidak ada masalah kan?" Tanyamu

Ia menatapmu heran kemudian matanya berbinar melihat sosis goreng yang ada di kotak makan.

"Sosis goreng!"

Yerin terbirit ke arahmu kemudian mencoba untuk mencuri sosis goreng yang sudah kau tata rapi di dalam kotak makan siang tapi kau langsung menepis tangannya kasar.

"Ini bukan untukmu. Lagipula aku juga sudah menyisakannya sedikit untukmu" balasmu sembari menunjukan sepiring sosis goreng yang memang menjadi kesukaan Yerin.

Ia mencebikan bibirnya kesal kemudian ia seperti teringat akan sesuatu yang bahkan langsung membuatnya menghentikan kegiatannya.

"Eonni" panggilmu

Kau kebetulan tengah mendekatinya dengan dua gelas susu yang kau buatkan untuknya dan untukmu.

"Ada apa sih?" Tanyamu

"Apa yang sudah terjadi padamu dan Wonwoo oppa, ketika aku tidak di apartement kemarin? Aku curiga kau..."

Kau menegang. Tentu saja, kau tak ingin Yerin mengetahui hubunganmu dulu. Dia pasti akan sangat membencimu jika kau berpacaran dengan laki-laki yang pernah disukainya.

"Kau... sudah baikan dengan Wonwoo oppa ya? Aigoo sampai kau rela bangun sepagi ini untuk memasakkannya bekal makan siang." Lanjutnya sembari tertawa

Kau menghela napas kemudian tersenyum dan mengangguk ke arahnya.

"Aku hanya merasa tak enak padanya. Aku bahkan membencinya karena ia telah menyakitimu. Aku sadar aku sangat kekanakan" balasmu

"Yakin hanya karena ia menyakitiku? Aku tau Eonni juga merasakan sakitnya tapi kenapa Eonni menyangkalnya terus sih?" Ucapnya

"Sudahlah jangan dibahas lagi, segeralah bersiap kemudian berangkat. Jangan sampai terlambat" balasmu yang kemudian menghindarinya.

Kau segera bersiap dan pergi dari apartement sebelum Yerin semakin curiga dan menanyakan hal yang aneh-aneh padamu.

Di saat yang bersamaan ketika kau keluar dari apartament, ternyata Wonwoo juga baru saja keluar dari apartement sehingga kau dan Wonwoo terdiam di tempat untuk sesaat.

Jika diingat-ingat lagi, semalam ia telah mengambil ciumanmu dan itu benar-benar hal yang tak pernah kau bayangkan dari seorang Jeon Wonwoo.

"Hm... kau berangkat pagi sekali" ucapnya yang sepertinya juga mengalami hal yang sama denganmu.

"I-iya..." balasmu

Kau dan Wonwoo tak sengaja bertatapan namun setelah menyadarinya, kau langsung mengalihkan pandanganmu darinya. Kau benar-benar benci kecanggungan ini tapi jantungmu tak bisa diajak bekerja sama jika sudah berhadapan dengan Wonwoo, laki-laki yang sejak semalam memenuhi pikiranmu.

"Mau berangkat bersama?" Tawarnya

Tentu saja bodoh, bukankah kita sekarang sudah menjadi sepasang kekasih? ingin sekali kau mengucapkannya tapi yang keluar dari bibirmu justru hanya...

"Hm... iya boleh"

Dan kalian pun berangkat bersama. Tapi kecanggunggan itu tetap tak pergi dari dirimu. Justru semakin terasa ketika kalian memasuki bus dan mengharuskan kalian untuk berdiri karena semua bangku telah terisi penuh.

"Hm... aku membawakan makan siang untuk kita berdua." Akhirnya kau mengungkapkan keinginanmu sejak tadi

"Terimakasih (y/n)" balas Wonwoo

Dia melirikmu yang benar-benar kaku. Bahkan kau berharap ia akan membalas perkataanmu dengan sedikit lebih panjang, tapi hanya 'terimakasih'? Kau justru merasa sedikit kecewa.

Saat bus berputar arah, kau mulai kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh jika Wonwoo tak cepat-cepat menahan pinggangmu dengan tangan kanannya yang bebas.

"Hm... t-terimakasih" balasmu pada Wonwoo.

Wonwoo kemudian memintamu untuk berdiri di depannya, karena keadaan bus semakin penuh. Jadi tubuhmu berada di depan tubuhnya dan kedua tangannya mencengkram pegangan yang sempat kau pegang tadi.

"Wonwoo aku bisa-"

"Kau kekasihku, maka mungkin aku membiarkanmu diganggu laki-laki lain" sanggahnya sembari melirik laki-laki lain di sebelahku tadi yang nampaknya akan menganggumu.

Ahhh... kau mengerti mengapa ia tadi hanya menjawab perkataanmu dengan singkat, kau baru sadar bahwa arah matanya menatap laki-laki itu tak suka sejak laki-laki itu berdiri disampingmu.

Kau tersenyum kemudian membalikan tubuhnya sehingga tubuhmu dan tubuh Wonwoo berhadapan.

"Kenapa kau-"

Cup!

Kau berjinjit dan mencium pipinya dengan cepat.

Ia cukup terkejut dengan hal itu dan tampak terdiam setelahnya.

Kau masih menatapinya sembari berbisik.

"Ya, aku kekasihmu"

Entah mengapa kau suka dengan kata-katamu itu. Membuatmu hanya mengingat bagaimana manisnya jatuh cinta padanya.

Selamat Jeon Wonwoo, dirinya sudah membuatmu tergila-gila olehnya.


Tbc~

Situation [JWW] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang