Setelah selesai makan, Wonwoo langsung mengajakmu ke daerah apartementnya yang dimana juga apartement milik ibumu. Di sepanjang perjalanan, Wonwoo tak banyak bicara seperti biasanya. Hanya saja kali ini kau merasa sedikit bersalah padanya.
"Wonwoo-ya, hm... apa kau tinggal sendiri?" Tanyamu memecah keheningan
"Kau pikir? Apa ibu dam ayahku bisa menemaniku tinggal di apartement?" Tanyanya agak ketus
"Hmm maaf aku tidak bermaksud menyinggung tentang itu." Balasmu
Wonwoo kembali bungkam dan kau juga bingung bagaimana kembali berinteraksi dengannya. Akhirnya kau hanya diam selama perjalanannya.
Setelah sampai, Wonwoo langsung mengajakmu ke dalam gedung tinggi itu dan menunjukanmu apartement yang dibeli ibumu.
"Ini apartementmu." Balasnya
Tanpa banyak bicara ia meninggalkanmu untuk masuk ke apartement miliknya. Meninggalkanmu dengan perasaan aneh. Kau merasa bersalah karena Wonwoo nampak marah padamu. Padahal sejujurnya kau bingung letak kesalahanmu itu dimana.
Akhirnya kau mengesampingkan hal tersebut dan mencoba untuk masuk ke dalam apartement yang baru pertama kali kau lihat itu. Kau mencoba beberapa kode angka untuk masuk ke dalamnya tapi selalu gagal.
"Bodohnya aku adalah kenapa aku tak pernah menanyakan password apartement ini pada ibu? Arghhh!" Keluhmu
Sekali lagi kau memasukan kode angka yang salah maka pintu apartement akan otomatis terkunci sampai 3 jam kedepan.
Kau menghembuskan napasmu gusar. Kau mengingat-ingat sekiranya ibu pernah memberitaumu password apartement ini, tapi kau benar-benar tak pernah merasa telah diberitau.
"Ahhh sudahlah. Jika seperti ini sama saja aku akan menggelandang untuk hari ini. Aku yakin jika aku menelpon ibu, pasti akan ada ayah yang mendengarnya" keluhmu lagi
Baru saja kau ingin pergi dari sana, Wonwoo membuka pintu apartementnnya.
"Kau masih belum masuk?" Tanyanya
"Bagaimana aku bisa masuk, aku saja tak tau password apartement ini" balasmu
"Sebenarnya ini apartementmu atau bukan? Bagaimana bisa kau tak tau passwordnya?" Tanya Wonwoo heran
"Entah, aku juga ragu jika ibu membelikan apartement ini untukku. Bahkan sudah berulang kali aku mencobanya tapi tetap saja tidak terbuka" balasmu
"Sudah coba hubungi ibumu?" Tanyanya
Kau menatapnya yang kali ini terlihat lebih baik dari Wonwoo yang kau temui tadi. Maksudnya, dia sedikit banyak berbicara.
"Hei, jika kau hanya melamun kau tak akan bisa masuk" balasnya yang melihatmu memandangi wajahnya.
"A-aku... entahlah. Jika aku menghubungi Ibu, ayah pasti akan mendengarnya. Dan aku yakin Ibu tidak mau ayah sampai tau apartement ini." Balasmu
Wonwoo menghela napas. Ia kemudian melipat tangannya di depan dada sembari memperhatikan pintu apartementmu.
"Tinggal satu kesempatan lagi, tapi kau-"
"Bagaimana jika aku menginap di tempatmu untuk hari ini?" Tanyamu memotong perkataannya.
Ia terlihat sangat terkejut sampai-sampai ia hanya memandangimu heran.
"K-kau... yakin?" Tanyanya
Kau mengangguk ragu.
"Kau laki-laki baik dan kau satu-satunya yang tinggal di dekat sini. Terlebih lagi... bukankah kita berteman? Jadi aku ingin minta bantuanmu kali ini. Bolehkah aku menginap di apartementmu malam ini?" Tanyamu lagi
Wonwoo masih diam.
"Jika kau tak mau aku bisa tidur di depan sini-"
"Masuklah" ucap Wonwoo
Kau tersenyum kemudian menganggukkan kepalamu semangat.
"Terimakasih Wonwoo. Aku tau di matamu aku bukan wanita baik-baik, tapi aku tidak punya pilihan lain. Maafkan aku yang merepotkanmu. Dan terimakasih juga" ucapmu yang kemudian masuk ke apartementnya.
Saat masuk kau sudah menganga akibat design apartementnya yang benar-benar elegan. Barang-barang di dalamnya adalah barang-barang yang harganya sangat mahal. Kau yakin itu.
"Tidak perlu seterkejut itu. Semua barang disini bukan milikku" balasnya
Kau lantas menatapnya bingung
"Lalu jika bukan milikmu, kenapa semua barang mewah ini ada di apartementmu tuan Jeon? Kau tak akan bisa membohongiku" balasmu
Wonwoo tak menanggapi pertanyaanmu karena ia lebih memilih untuk duduk di sofa yang menghadap ke arahmu yang masih berdiri di tuang tengah.
"Semua ini milik ibu dan ayahku. Aku hanya tak ingin meninggalkan semua barang berharga ini di rumahku" balasnya
Kau lantas menatap ke arahnya. Entah harus beraksi seperti apa, jadi kau hanya menganggukan kepalamu.
"Akhirnya pertolonganku benar-benar kau anggap ya, (y/n). Aku senang bisa menjadi satu-satunya orang yang bisa membantumu dalam keadaan ini." balasnya sembari tersenyum dan menepuk sisi sampingnya yang kosong, memintamu untuk duduk disana.
Kau hanya berjalan mendekatinya tapi tak berniat duduk di sebelahnya.
"Wonwoo, aku masih tak mengerti alasanmu pindah ke apartement ini. Padahal aku yakin rumahmu jauh lebih nyaman dan lebih besar dari apartement ini." Balasmu
Ia beranjak dari sofa tersebut dan kau tak memperkirakan jarak tubuhnya akan sedekat itu. Bahkan kau benar-benar langsung berhadapan dengan lehernya.
Ia sedikit menunduk untuk menatap tubuhmu yang lebih pendek darinya. Dan kau juga sedikit mendongak.
"Kau mau tau?" Tanyanya
Kau mengangguk ragu.
Ia mendekatkan wajahnya ke arahmu dan sontak kau memundurkan dirimu namun dengan lancang ia menarik pinggangmu untuk mendekat ke arahnya.
"Kalau begitu kau harus mencari taunya sendiri, (y/n)" balasnya
"Caranya?" Tanyamu
Ia tersenyum kemudian tanpa pernah kau prediksi, ia memegang kedua pipimu dan semakin mendekatkan wajahnya.
Demi apapun, kau tak bisa pergi ke manapun. Entah kemana perginya dirimu yang biasanya akan berteriak atau menepis tangannya yang telah lancang menyentuh pipimu. Kau seolah terhipnotis untuk mengikuti permainan yang ia ciptakan.
Karena tak tau harus berbuat apa, jadilah kau hanya menutup matamu erat berharap agar yang kau pikirkan tak terjadi.
Saat hembusan napas Wonwoo dapat kau rasakan dalam jarak dekat, kau mengeratkan kepalan tanganmu dan menutup matamu semakin erat.
Wonwoo mencium keningmu dan kau sontak membuka matamu terkejut.
"Aku baru saja memberikan clue, jika kau penasaran. Kau harus menebaknya sendiri."
Ia tersenyum sangat manis sebelum mengusap pipimu dan menyeka anak rambutmu ke belakang telingamu.
Demi apapun, jantungmu berdegup sangat kencang seperti terpacu ribuan kuda.
Mungkinkah kau menyukainya?
Tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
Situation [JWW] END
Short Story2nd bonus from SVT imagine Bermula dari pertolongan seorang wanita pada laki-laki yang sudah menyerah pada hidupnya sendiri.