Long time no see ya hehe
I'm back nihhh
Langsung double dehh
Jangan lupa vote dan comment tapi ya^^
Happy readingSetelah sampai di sekolah, kau memutuskan untuk pergi ke toilet karena tak ingin orang-orang curiga pada kalian yang datang bersamaan.
Kau bisa melihat bagaimana merahnya pipimu dari pantulan bayanganmu di cermin toilet.
"Aihsss! Apa yang aku lakukan tadi? Kenapa aku menciumnya sih?! Pabbo!" Gerutumu
Kau membasahi tanganmu kemudian menempelkannya ke kedua pipimu, berharap agar warnanya segera memudar.
"Jeon Wonwoo. Apa yang telah kau lakukan padaku? Ya Tuhan, kenapa rasanya mendebarkan sekali" gerutumu lagi.
Kau menarik napas kemudian menghembuskannya, kau lakukan berulang kali agar jantungmu juga tidak berdebar sekencang sebelumnya.
Setelah kau rasa cukup, kau pun menuju ke kelasmu. Beruntungnya tidak ada yang curiga, sehingga kau bisa langsung duduk di bangkumu tanpa halangan. Beruntungnya juga Seolin belum datang sehingga kau masih bisa menyamankan posisimu.
Matamu melirik ke arah Wonwoo namun laki-laki itu hanya memandang lurus dengan senyuman di wajahnya. Mungkin saja ia juga mengingat apa yang kau lakukan di bus tadi.
"Akh! Sial! Ini memalukan!" Kau menutup wajahmu dengan kedua tanganmu.
"Apa yang memalukan (y/n)?"
Kau membuka kedua tanganmu kemudian cukup terkejut saat melihat Seolin sudah diduk di bangku di sampingmu.
"Ahh... bukan apa-apa. Kapan kau datang? Aku bahkan tak sadar kau sudah duduk di sebelahku. Seperti hantu saja haha" balasmu
"Hm... aku baru saja tiba. Oh iya, bagaimana kabarmu? Aku dengar kau masuk rumah sakit ya? Maaf aku tak sempat menjengukmu" balas Seolin
"Ah tak apa, yang terpenting sekarang aku sudah baik-baik saja. Terimakasih sudah menghawatirkanku, Seolin-ah" balasmu sembari tersenyum.
"Tapi aku masih penasaran kenapa kau bisa sampai sakit. Padahal aku rasa sebelumnya kau baik-baik saja. Dan jika diingat-ingat kau dan adikmu langsung masuk ke apartement begitu melihatku men-"
"Ahh itu karena aku baru ingat bahwa aku harus membantu Yerin untuk belajar. Tapi keadaan ku memang tidak baik pada saat itu. Maaf tidak menyapamu" balasmu memotong perkataannya. Karena jika diingat-ingat lagi, kau benar-benar kesal dengan mereka berdua.
"Ahh begitu, aku pikir kau terkejut karena tak pernah melihat ciuman secara langsung" balas Seolin
Kau meliriknya masih dengan senyuman palsu di wajahmu. Padahal dalam hati kau merutuki kata-kata yang keluar dari bibirnya.
Dia tidak tau saja bahwa tunangannya baru saja menjadi kekasihmu.
Ah iya, kau jadi terpikir bahwa kau telah menjadi wanita yang jahat. Dalam sejarah percintaanmu, kau tak pernah memperkirakan bahwa kau akan menjadi pihak ketiga.
"Aku tidak sekaku itu. Mau bagaimanapun, aku juga pernah berciuman dengan laki-laki" balasmu sedikit angkuh
"Benarkah? Wahh kau tidak terlihat seperti itu" balas Seolin
Tunggu, apa maksudnya? Jangan-jangan kau terlalu buruk untuk berpacaran pada level itu? Atau maksudnya kau terlalu kekanakan untuk sampai berciuman? Heol, secara tidak langsung ia sudah melukai harga dirimu.
"Memangnya aku terlihat seperti apa?" Tanyamu sedikit menantang
Seolin yang tadinya memancarkan senyum manisnya, kemudian merubah ekpresinya ketika ia menoleh ke arahmu. Ia terlihat menyimpan dendam padamu.
"Kau terlihat seperti perusak hubungan orang" ucapnya dengan sangat dingin.
Kau terdiam. Pertama, karena kau terkejut atas perubahan sikapnya. Kedua, karena perkataannya. Kau berasumsi bahwa Seolin sudah mengetahui semuanya.
"Jadi kau sudah tau?" Tanyamu sedikit berbisik.
Seolin kemudian menunjukan seringainya sehingga membuatmu semakin terkejut.
"Aku tau apapun yang dilakukan tunanganku dan selingkuhannya. Dan kau tau? Aku benar-benar kecewa bahwa tunanganku berselingkuh dengan wanita yang latar belakang keluarganya sangat berantakan. Ck ck aku bahkan sangat kasian melihatnya. Setidaknya jika ingin berselingkuh, carilah wanita yang lebih baik dari tunangannya ini. Bukannya wanita yang tak jelas... sepertimu" jelas Seolin
Sepanjang penjelasannya, kau mengepalkan tanganmu kuat-kuat. Dia bahkan mengetahui semua latar belakangmu. Dan yang paling membuatmu sangat ketakutan adalah ancamannya.
"Kau temanku (y/n), selama kau bersikap sebagai seorang teman yang baik. Maka aku juga akan bersikap sebagai teman yang baik. Kau pasti mengerti maksudku kan?" Tanyanya
Kau benar-benar merasa marah, kecewa sekaligus ketakutan. Kau tau Seolin bukanlah wanita yang bisa kau hadapi seorang diri karena kau yakin ia memiliki kuasa lebih dari yang kau pikirkan.
"Jauhi dia atau akan ku pastikan kau lulus dengan citra yang buruk. Tentu kau tak mau itu terjadi kan?" Ancamnya lagi
"Bagaimana jika aku tidak mau?" Ancammu
"Kau yakin? Yang kau pertaruhkan bukan hanya citramu tapi juga citra keluargamu. Aku yakin kakakmu yang sudah tiada itu tidak akan suka melihat adiknya mempermalukan dirinya sendiri" balas Seolin
"Jangan pernah bawa kakakku!!! Atau kau akan-"
"(Y/n)! Keluar dari kelas sekarang!"
Kau lupa bahwa sejak tadi Kim saem sudah masuk ke kelas dan sejak tadi ia memperhatikanmu dan Seolin yang mengobrolkan sesuatu yang serius. Sehingga kau lepas kendali dan terpaksa keluar dari kelas dengan hentakan langkah keras menandakam bahwa kau sangat membenci situasi ini.
Seolin.
Dia benar-benar sangat berbahaya.
Tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
Situation [JWW] END
Short Story2nd bonus from SVT imagine Bermula dari pertolongan seorang wanita pada laki-laki yang sudah menyerah pada hidupnya sendiri.