Late

2.7K 462 7
                                    

Tak lama setelah itu Wonwoo, Yerin dan Ibu masuk ke dalam kamarmu.

"Syukurlah kau sudah bangun nak" ucap ibu sembari tersenyum.

"Ibu aku sudah tidak apa-apa, aku akan pulang malam ini" balasmu

"Tidak boleh. Dokter bilang eonni masih harus dirawat sampai besok sore. Tekanan darahmu masih belum stabil " balas Yerin

"Itu hanya alasan dokter dan rumah sakit agar mereka mendapatkan uang yang lebih banyak. Sudahlah, aku baik-baik saja" elakmu

Ibumu menghela napas kemudian menatap Wonwoo dan mengangguk singkat.

"Kau selalu seperti itu. Ini semua demi kesehatanmu, sayang. Tapi jika kau ingin seperti itu maka Ibu akan meminta bantuan nak Wonwoo untuk mengantarmu pulang" balas Ibu

Kau sontak saja mendelik tak setuju.

"Kenapa dia? Ibu dan Yerin memangnya tidak mau mengantarku?" Balasmu

"Ada yang ingin ibu bicarakan dulu dengan Yerin, jadi nak Wonwoo akan mengantarmu pulang. Lagipula ibu dengar, apartement kalian berhadapan. Nak Wonwoo tidak keberatan kan?" Tanya Ibu

Wonwoo menggeleng sembari tersenyum ke arah ibumu.

"Ah eomma, kalau begitu aku sendiri saja" keluhmu

"Jika kau memaksa ingin sendiri, lebih baik kau kembali saja ke rumah." Ancam ibumu.

Akhirnya kau diam dan mengalah. Kau sangat tidak ingin kembali ke rumah dan bertemu ayahmu serta istri mudanya. Kau masih sangat kesal hanya mengingat ayahmu.

"Appamu mulai merasa kehilanganmu. Kau tau kan rumah terasa sepi bila tidak ada dirimu, (y/n). Apa kau benar-benar tak ingin kembali?" Tanya Ibumu

Kau mengalihkan pandanganmu sebelum menjawabnya,

"Ayah sudah cukup bahagia dengan istri dan anak barunya. Sudahlah ibu, aku sedang tak ingin membahas ayah" balasmu

Ibumu menghela napas melihat bagaimana kau sangat keras kepala.

Siang itu, percakapan kalian berakhir dengan Ibu dan Yerin yang pergi setelah mengurusi segala administrasi serta uang rumah sakit.

Malam harinya, setelah dokter memperbolehkanmu untuk pulang. Kau segera membereskan semua barang-barangmu.

"Biar aku bantu" tawar Wonwoo yang melihatmu sedikit kesulitan saat memasukan beberapa lembar baju ke dalam tas.

"Aku bisa sendiri" balasmu ketus

Tapi Wonwoo tak kalah keras kepalanya, ia langsung mengambil tasmu dan melipat bajumu dengan lebih rapi dan muat untuk beberapa baju lainnya.

"Aku tau kau masih marah padaku. Aku tak akan memaksamu untuk memaafkanku. Tapi aku akan berusaha membuatmu yakin bahwa aku sangat menyesal" jelas Wonwoo

Kau berusaha mengabaikannya tapi sialnya saat kau ingin menatapnya, kau mendapati dirinya yang juga menatap ke arahmu.

"Aku sangat khawatir padamu. Ku mohon jangan sakit lagi" ucapnya dengan lembut.

Entah apa yang sudah ia selipkan dalam kata-katanya tadi sehingga hatimu merasa hangat.

"Jangan terlalu percaya diri, aku sakit bukan karena dirimu" balasmu sembari mengalihkan wajahmu.

"Aku tak mengatakan kau sakit karena diriku. Aku hanya memintamu untuk tak sakit lagi. Karena aku juga sakit melihatmu sakit seperti ini" balasnya

Kau terdiam. Ternyata Wonwoo memiliki efek yang besar pada dirimu terlebih pada hatimu.

"Sudahlah. Aku ingin pulang" balasmu masih saja ketus

Wonwoo menghela napasnya. Ia terlihat begitu sabar kali ini menghadapimu yang masih saja ketus padanya.

Ia mengantarmu menggunakan taxi. Ia juga yang membawakan tasmu, bahkan setelah sampai di apartementmu, ia juga yang menyiapkanmu makan malam.

"Makanlah, setelah itu jangan lupa minum obatmu, aku akan kembali ke apartement agar kau bisa makan dengan tenang" balasnya

Ia tersenyum sebelum memegang gagang pintu dan tertahan ketika kau melayangkan sebuah pertanyaan untuknya

"Pernahkah kau merasa jantungmu berdebar ketika kau bersamaku?" Tanyamu

Wonwoo kemudian menoleh ke arahmu yang masih menatapnya intens

"Hm? Maksudmu-"

"Apa... kau masih menyukaiku?" Tanyamu dengan jantung yang bahkan sudah ingin lari dari tempatnya

Wonwoo terdiam. Hal itu membuatmu ragu  untuk menanyakannya lebih jauh.

"Karena aku rasa... aku baru menyadari satu hal"

Kau menelan salivamu berat namun matamu masih menatapnya lekat.

"Aku rasa... aku juga menyukaimu Wonwoo"

Setelah itu kau yang dibuatnya terkejut sampai kau tak kuasa menutup matamu.



Tbc~

Situation [JWW] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang