Yeay yeay double
Jangan lupa vote dan commentKau tak pernah mengira bahwa hari pertamamu setelah libur karena sakit, akan menjadi hari yang paling menghawatirkan dan mengecewakan.
Kau tak pernah sampai dikeluarkan dari kelas selama tiga tahun menempuh pendidikan di SMA.
Dan ini adalah hal yang paling memalukan bagimu. Teman-temanmu tadi bahkan sangat terkejut ketika Kim Saem menerikan namamu untuk keluar dari kelasnya. Karena mereka tau bagaimana kerja kerasmu untuk menjadi siswi teladan dan semua sudah hancur.
Dan disinilah kau berada saat ini, di perpustakaan. Tempat yang bisa menyembunyikanmu dari semua ini untuk sementara waktu.
"Huh... ibu, maaf karena aku telah membuat kesalahan hari ini" gumammu.
Kau melipat kedua tanganmu diatas meja kemudian menyembunyikan wajahmu di lipatan tanganmu.
Kau merasa sangat lelah. Bahkan kau terus memikirkan ancaman Seolin. Kau masih heran, bagaimana bisa ada gadis 18 tahun yang mampu melakukan semua itu.
"Ini memang salahku. Semuanya salahku. Seharusnya aku memang tidak mengakui perasaanku padanya. Ini salahku."
"Hikss... semuanya salahku"
Tanpa sadar kau menangis. Bahkan mengisak tertahan karena takut penjaga perpustakaan akan mengusirmu.
Sampai kau mendengar suara lembut itu memanggil namamu.
"(Y/n)"
Kau langsung menengadah dan menatapnya.
"Wonwoo? Bagaimana bisa kau tau aku ada disini?" Tanyamu
Ia nampak sangat khawatir melihatmu yang menangis. Ia lantas duduk di sebelahmu.
"Aku mencarimu kemana-mana dan ternyata kau disini. Ada apa hm? Kenapa menangis? Apa ini ada hubungannya dengan kau yang dikeluarkan dari kelas tadi?" Tanyanya
Kau mengusap sisa air matamu kemudian tersenyum ke arahnya.
"Bukan apa-apa, hanya masalah keluarga. Kau sendiri kenapa kemari? Apakah sudah jam istirahat?" Tanyamu
Ia terlihat tidak puas dengan jawabanmu karena mungkin ia sudah curiga. Bagaimana tidak curiga, baru tadi pagi kau mencium pipinya dan tersenyum lebar.
"Aku ijin pergi ke toilet tadi dan mencarimu kemari. (Y/n) aku mohon jujurlah padaku, apa ini ada hubungannya dengan Seolin?" Tanyanya
Kau lantas menggelengkan kepalamu. Kau tak ingin ia tau karena jika sampai ia tau masalahnya akan semakin rumit.
"Wonwoo kembalilah ke kelas. Orang-orang akan curiga jika kau pergi ke toilet sangat lama" balasmu
"Tak apa. Aku juga ingin membuat semua orang tau bahwa kita sudah-"
"Wonwoo. Aku rasa aku harus membicarakan hal ini denganmu." Sanggahmu.
Wonwoo terdiam dan ia mulai mendengarkanmu baik-baik.
"Aku tak ingin hubungan kita diketahui siapapun. Aku ingin merahasiakannya." Balasmu
"Tapi kenapa?" Tanya Wonwoo
"Aku hanya ingin" balasmu ragu
Wonwoo menatapmu lekat. Ia kemudian memegang kedua bahumu.
"Seolin kan?" Tanyanya
Kau masih terdiam karena tak mengerti maksud pertanyaannya.
"Seolin mengancammu kan?"
"Tidak, ini tid-"
"(Y/n), inilah yang aku khawatirkan sejak awal kedatangannya. Dan bukankah aku sudah memperingatimu untuk tak terlalu dekat dengannya? Karena dia benar-benar licik" balas Wonwoo
"Ya, dia memang mengancamku. Tapi perkataannya sebelum itu membuatku benar-benar terpukul. Kau tau apa yang dia katakan?" Tanyamu
Wonwoo menunggumu melanjutkan perkataanmu.
"Jika dilihat dari sisi manapun. Akulah yang jahat disini. Aku orang ketiga dalam hubunganmu dan Seolin. Kau tak lupa bahwa kau masih berstatus tunangan Seolin kan?"
Wonwoo terdiam. Dan dari kebisuannya kau tau bahwa ia melupakan fakta itu.
Kau menepis kedua tangan Wonwoo di bahumu kemudian beranjak dari tempat dudukmu. Namun sebelum pergi, kau menatap Wonwoo sekali lagi.
"Aku... datang dalam hubungan kalian dan menjadi perusaknya. Maafkan aku, Wonwoo" ucapmu kemudian melangkahkan kakimu pergi darinya.
Ia tak mengejarmu mungkin karena ia masih memikirkan sesuatu.
Tapi kau benar-benar kecewa karena itu. Wonwoo ternyata tidak mencintaimu sedalam itu.
Tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
Situation [JWW] END
Short Story2nd bonus from SVT imagine Bermula dari pertolongan seorang wanita pada laki-laki yang sudah menyerah pada hidupnya sendiri.