[ 3 ]

26.4K 3.3K 456
                                    

Jangan lupa vote + komen juseyo ~ 🌸 


"Demi Tuhan!" Mark menegakan tubuhnya saat mengingat hal yang membuatnya uring-uringan seharian ini

Dengan tergesa ia menyambar kunci mobil, bergegas keluar dari kantor menuju parkiran sambil sesekali melirik arloji yang bertengger manis di tangannya. Pukul 15.48, bagus sekali Mark. Setelah ia memasuki mobil, Mark lantas melaju dengan kecepatan cukup cepat


"Ya sudah, nanti papa yang akan menjemputmu pulang"


Mark meremat pegangan stir kuat saat memorinya memutar perkataannya pagi tadi. Juga rasa khawatir mulai menyeruak ke dirinya mengenai putra semata wayangnya yang mungkin masih menunggu di sekolah, sendirian

Jisung akan membunuhku setelah ini, Mark menghela napas frustasi


-----*-----

Hal yang pertama kali Mark kunjungi ketika sampai adalah taman yang sering Jisung kunjungi untuk menunggu jemputan, namun Mark hanya melihat benda-benda familiar taman tanpa menemukan putranya di sana

"Tenang Mark, tenang" 

Meskipun bibirnya bergumam sesuatu yang menenangkan tapi itu tidak berpengaruh. Pasalnya tadi ia sudah menelfon mansion keluarga Lee dan mendengar kabar bahwa Jisung belum kembali

"Permisi pak, apa masih ada murid di sini?"

Mark kembali mendesah frustasi saat petugas keamanan sekolah itu menggeleng dan berucap, sekolah sudah bubar sejak beberapa jam lalu. Dan yang membuat Mark semakin frustasi saat petugas keamanan itu berkata bahwa semua anak di sekolah itu pulang dengan orang tua masing-masing

Tapi Jisung? Siapa yang menjemputnya

Kembali ke dalam mobilnya dengan lantak gontai, Mark hanya tidak ingin berfikiran negatif tentang Jisung sekarang. Tapi 

"Argh!" tangannya mengacak surai pirangnya frustasi, menjatuhkan kepalanya ke stir di depannya, "Aku ayah yang buruk"


Drrtt.. drtt..

Mark menoleh pelan saat ponselnya bergetar, mengambil kemudian menggeser icon hijau pada layarnya

"..."

"Ada apa?"

"..." 

Mark menegakan tubuhnya dengan sedikit tersentak saat orang di sebrang sana mengatakan sesuatu. Mark kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata agar cepat sampai tujuan

"Jika kau berbohong, aku sendiri yang akan memenggal kepalamu"


-----*-----

"Sung"

"Hm?"

Jaehwan menghela napas saat melihat keponakannya yang sibuk dengan dunianya sendiri di jok belakang mobilnya, "Siapa pemuda tadi?"

"Yang mana?" Jisung menghentikan aktivitas bacanya, kini mengalihkan fokusnya pada paman di depannya. Kemudian bibirnya membentuk ' o ' saat mengetahui siapa yang dimaksud Samchonnya

"Hehehe.."

Bukannya menjawab, Jisung malah terkekeh kecil dan itu menimbulkan tanda tanya besar di kepala Jaehwan mengenai kelakuan bocah dan pemuda bersurai ash brown itu

I (don't) Want Mom [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang