[ 23 ]

14.5K 1.5K 53
                                    

I'ma back uwu!

Masih stay kah? kalo masih, wahh terima kasih yang banyak! /tebar cinta

Jangan lupa vote + komen yorobun~ 🌸




"Liontin?" Doyoung berpikir sampai sebuah ingatan muncul, "Ah! Liontin itu! Aku bahkan melupakan fungsi asli mengapa kalung itu diberikan untuk Jeno dan Mark"

Taeyong mengangguk antusias, sedangkan Johnny dan Jaehyun masih berpikir. Setelah menemukan apa yang ia lupakan, Jaehyun refleks memukul lengan Johnny

"Aish! Mengapa aku tidak terpikirkan tentang liontin itu?!" Jahyun menggerutu sambil membuka ponselnya. Jemarinya mencari kontak seseorang lalu menghubunginya

"Siapa yang kau hubungi Jae?"

"Wonwoo hyung" Jaehyun menjawab setelah mendekatkan benda pipih itu pada telinganya

"Untuk?"

"Tentu saja meminta bantuan untuk melacak keberadaan Jeno lewat liontin itu. Aish dasar pelupa!"

Taeyong memukul ringan kepala belakang Johnny, sedangkan pria tinggi itu hanya bisa meringis kecil disusul cengiran tak berdosa miliknya



"Tapi bagaimana kita melacak lewat liontin jika benda itu dibawa Mark?"



-----*-----


Bimbang


Itu yang Jeno rasakan sekarang. Pria manis itu bingung. Jeno merasa senang ketika berhasil keluar dari bangunan tempat Eric menyekapnya, tentu dengan bantuan pria asing yang ternyata menyembunyikan kunci cadangan di saku jasnya

Tapi di sisi lain, Jeno merasa cemas setelah mengetahui dimana letak bangunan itu. Matanya menyusuri sekitar tapi yang menyapa hanya semak, pepohonan, dan kegelapan. Dan saat itu juga, Jeno menyadari jika bangunan itu terletak di hutan


Lamunan Jeno buyar ketika suara dentuman yang cukup kuat membuatnya terkejut. Lantas pria Jung itu kembali mengendap sebelum berlari menuju semak di balik beberapa pohon di hadapannya

Jeno mendudukan diri di sana, jantungnya berdetak kencang, napasnya sedikit memburu, terlebih kala mendengar suara langkah kaki lebih dari satu orang yang nampak tergesa


"Cari dia! Jangan sampai lolos!"


Tangan Jeno refleks menutup bibirnya, napasnya ikut tercekat dengan pelu yang mulai membasahi wajahnya, padahal suhu di sana cukup rendah, terlebih waktu sudah menjelang tengah malam


"Lalu apa yang akan kita lakukan padanya?"


Beberapa detik kemudian Jeno sedikit berjengit, ia menutup matanya ketika ada sesuatu yang terjatuh tepat di sebelahnya. Perlahan pria Jung itu membuka kedua kelopak mata, lalu memandang horror tepat ke arah sesuatu yang ternyata tubuh seseorang dalam keadaan lemah terkulai dengan darah yang membanjiri wajah serta jas hitam miliknya

I (don't) Want Mom [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang