[ 12 ]

20K 2.4K 634
                                    

Seharusnya Jeno sudah terlelap di atas ranjang dengan balutan selimut hangatnya. Seharusnya ia sudah menjelajahi alam bawah sadarnya. Seharusnya..


Jam sudah menunjuk pukul 10.45 malam dan sekarang Jeno berada di dapur. Tangan kanannya dengan telaten mengaduk bubur di panci

Ya, Jeno memang di dapur, tapi bukan dapur kediaman Jung. Melainkan dapur kediaman Lee



Sekitar satu jam yang lalu, Jeno harus memaksakan diri untuk terjaga ketika Taeyong menghubungi dan memintanya untuk mengecek keadaan Jisung dan Mark di rumah mereka


"Jeno-ya.. Bisakah kau membantu Tae aunt? Tadi Mark menghubungi ku dan memberi tahu jika Jisung terkena demam dan parahnya ia juga terkena demam. Tapi Mark tidak mengerti cara meredakannya, jadi kau mau kan membantu kedua Lee itu?"


Kira - kira Taeyong berbicara seperti itu ketika menghubungi Jeno. Seketika pria bersurai ash brown itu mengambil beberapa perlengkapan seperlunya sebelum melenggang menuju kediaman Lee

Jeno menghabiskan sekitar setengah jam untuk sampai ke sana. Memakirkan mobil kemudian memasuki rumah simpel bergaya modern yang tidak terkunci itu

Sampai telinganya mendengar suara tangis bercampur ringisan dari arah salah satu kamar di sana

Dan menemukan Jisung yang sedang berusaha ditenangkan oleh Mark dalam dekapannya

Keduanya menoleh, Jisung menangis sambil menggumamkan kata 'mama' saat Jeno mengambil alih anak itu dari Mark. Sedangkan Mark menggumamkan kata terima kasih atas pertolongan yang diterimanya



"Hng..Mama~"

"Mama di sini sayang.. H-hyung.." Jeno menjeda, memperbaiki posisi anak berpiama keropi yang berada dalam dekapannya, sedikit menggeser kala napas hangat kedua Lee berbeda umur itu menyapu tengkuknya

"Hm?" Mark balas menggumam tanpa merubah posisinya

"Be-berhentilah menggesek hidung mu hyung"

Mark menggeleng pelan, "Tidak" kemudian Mark semakin mempererat dekapannya pada pria manis bermarga Jung itu

"Tapi hyung, aku sulit bergerak" ujar Jeno seraya mematikan kompor di hadapannya


Selain sulit bergerak, Jeno juga merasa panas. Bagaimana tidak, jika kau didekap dua orang yang sedang demam tinggi dengan posisi kau berada di depan kompor yang menyala


"Baiklah hyung, sebentar saja" Jeno melepaskan dekapan Mark kemudian memberikan Jisung kepada Mark, "Kalian ke kamar dulu, aku akan menyiapkan makanan juga obat"

"Mama~"

"Apakah lama?" Mark bertanya dengan suara serak

"Hanya sebentar"

Mark mengangguk kemudian melangkah menuju kamar dengan Jisung dalam gendongannya


"Saat sakit, Mark dan Jisung akan berubah menjadi sangat manja"

Dan Jeno hanya bisa menghela napas kala mengingat pesan Taeyong


Tak lama kemudian Jeno menyusul dengan nampan berisi dua mangkuk bubur, dua gelas air putih dan obat

I (don't) Want Mom [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang