[ 10 ]

24.1K 2.4K 372
                                    

Mengingat pernyataan sang papa kemarin, Jisung melangkahkan kakinya menuju kamar Mark dengan semangat

Mendorong kuat pintu bercat putih dan menemukan Papanya yang masih bergelung nyaman dalam selimut tebalnya

Tersenyum jahat sebelum mengendap, menaiki ranjang ukuran king size kemudian berdiri di sana

"Papa! Wake up!" Jisung melompat dengan semangat dan dalam tempo cepat sampai ranjangnya bergoyang, tapi sepertinya hal itu tidak berpengaruh untuk Mark

"Papa! PAPA! PAPAAAAAA!"

"Beri aku waktu 5 menit lagi Jisung-ya"

Mark membenahi selimutnya yang tersibak akibat ulah Jisung, sedangkan anaknya berusaha menarik selimut itu kembali

Jisung berhasil menarik selimut itu dengan tenaga yang tidak kecil tentunya, dan berakhir dirinya yang duduk di sebelah Papanya

"Huuh.. Cape.."

Setelah beberapa saat Jisung beristirahat, ia kembali berdiri. Memperhatikan Mark sambil berfikir, bagaimana cara membangunkan orang tua itu

"Papa! Kau tidur seperti mayat eoh!"

Sampai sebuah ide muncul di otak pintarnya

"Papa! Wake up! Jika kau tidak bangun, aku akan melakukan sesuatu!"

Lagi, senyum jahat terpampang ketika tidak ada sautan dari Mark. Karena, Papanya harus bangun sekarang juga

Jisung memasang kuda - kuda kemudian


"Akh! Apa yang menimpahku?!"

Mark tidak melihat Jisung? Tentu saja, anak itu menyelimuti sang papa sampai menutup wajah

"Puing - puing rumah kita papa!" Jisung bangkit kemudian bersiap untuk melompati Mark untuk kedua kalinya, "Ada gempa!"

"Akh!"

Jisung kembali melompat dan mendarat tepat di atas perut papanya

"Jisung! Kita harus pindah ke tempat aman!"

Dengan tergesa, pria bersurai pirang itu menyibakan selimutnya. Berdiri di atas ranjang, bersiap untuk berlari dan meninggalkan rumahnya

Mark panik. Tentu saja, siapa yang tidak panik saat kau tertimpah puing - puing bangunan

Namun ia berhenti. Dahinya mengerut saat matanya menangkap seorang anak kecil yang berdiri di ambang pintu

Mark bingung. Bukan karena Jisung yang berdiri disana, tapi senyum bocah itu nampak mencurigakan di matanya

"Kau harus melihat wajahmu saat ini papa.." Jisung memiringkan kepalanya dengan senyum yang melebar hingga matanya tinggal segaris, "..jelek sekali"

Beberapa detik berlalu, dan Mark tidak bergeming. Ia masih harus memproses kejadian tadi dan harus mengumpulkan nyawanya yang entah terceceran dimana

Sampai ia menyadari apa yang sebenarnya terjadi ketika melihat Jisung berlari meninggalkannya di kamar

"LEE JISUNG!!"

Suara tawa anak berusia 5 tahun itu memenuhi rumah dan berhasil membuat Mark kembali menahan gejolak emosinya

"AKU AKAN MENANGKAP KEMUDIAN MENGHUKUM MU LEE!"

"COBA SAJA KALAU KAU BISA LEE!" Jisung balas berseru

"Aish anak itu" Mark turun dari ranjang. Tangannya mengambil alarm yang bertengger manis di nakas sebelum keluar dari kamarnya

"Dan ini masih pukul setengah enam" Mark ingin sekali memaki Jisung


I (don't) Want Mom [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang