[ 13 ]

18.6K 2.3K 313
                                    

Mark mengeraskan rahangnya kala jemari lentik dengan cat kuku berwarna merah itu dengan tidak sopan menyentuh wajahnya. Dengan tenaga yang cukup, Mark menghempaskan tangan putih itu

"Perhatikan kemana arah tangan mu pergi. Berkas itu ada di sana, bukan di wajah ku!" Mark mengerang marah

Jika bukan karena permintaan Jeno, Mark mungkin sudah mengusir wanita yang Jisung beri julukan 'Tante Lampir' itu sedari ia datang ke rumahnya

Bicara soal Jeno dan Jisung, keduanya pergi sekitar 15 menit lalu ke apotik untuk mengambil obat tambahan juga vitamin. Meninggalkan Mark dengan tamunya di rumah berdua. Awalnya, Mark ingin ikut dengan anaknya juga ekhem calonnya, namun Jeno bersikeras meminta Mark untuk menemani Hyena, wanita yang Jeno kenal sebagai sekertaris pribadi Mark

Dan akhirnya Mark menyerah, ia mengikuti kemauan Jeno meskipun dengan perasaan yang benar - benar dipaksakan. Kini pria pirang itu tengah duduk di sofa ruang tamu, menatap tajam Hyena yang masih memberikan senyum cantiknya. Percaya atau tidak, Mark tidak tertarik lagi dengan wanita berpakaian kurang bahan itu

"Kau sudah mendapatkan berkasnya bukan? Lebih baik kau pergi sekarang" Mark berkata dengan wajah datar

Sedangkan Hyena tidak menghiraukan perintah Mark. Dengan heels setinggi 7 senti, wanita berusia kepala tiga itu mendekati Mark yang menatapnya horror

"Apa Tuan tidak merindukan sentuhan ku lagi?"

"Sentuhan apanya?! Tolong berhenti bergurau dan keluar dari rumah ku!"

Bukannya Mark tidak ingin menghindar, hanya saja ia terlalu lemas. Dalam keadaan sakit seperti ini, Mark lebih cepat drop. Terlebih karena sudah ia pakai tadi pagi, ditambah ia belum sempat sarapan dan sedikit berdrama sebelum ditinggalkan Jeno dan Jisung

Ingin rasanya Mark menendang Hyena jika tidak ingat bahwa sekertarisnya itu seorang wanita

"Tapi aku tidak bisa pergi begitu saja Tuan, apa kau lupa pria yang bersama Jisung berpesan agar aku menunggu mereka kembali dan menjaga mu" Hyena mendudukan dirinya di samping Mark

Mark yang risih menggeser duduknya untuk membuat jarak, "Jangan terlalu dekat! Aku tidak ingin menimbulkan kesalah-pahaman" 

"Kesalah-pahaman? Dengan siapa? Oh!" Hyena menjeda, memperbaiki tatanan rambut panjangnya, "Pria yang tadi bersama Jisung--"

"Aku memperingatkan mu Hyena!" 

"--apa dia babysister Jisung?"

Mark menahan gejolak emosinya, "Kau.. Pergi dari sini sekarang!" pria Lee itu menekan setiap katanya

"Tapi--"

"Pergi ku bilang! Dasar wanita--"











"--JALANG! BERHENTI MENGGODA PAPA KU!"

Jisung berseru dari ambang pintu. Anak manis berumur lima tahun itu nampak menahan emosinya terlihat dari wajahnya yang memerah. Dan entah mengapa, Mark tersenyum bangga melihat tingkah brutal anaknya

"Kau dengar sendiri bukan?" Mark menampilkan senyum menangnya saat melihat raut kesal Hyena, "Ingin ku panggilkan penjaga atau keluar sendiri?"

"PERGI!" 

Anak itu kembali berseru dan Hyena dengan kesal menyambar tasnya kemudian pergi dari sana. Tapi sebelum benar pergi dari sana, wanita itu menyempatkan diri untuk sedikit menubruk Jeno yang hanya bisa memandangnya dengan raut bingung

"Aku pulang.. Itu.. Hyena noona kenapa?"

Pengelihatan Jeno disuguhkan oleh Mark dan Jisung yang sedang berhigh-fives dengan senyuman merebak di kedua Lee itu membuat dahi Jeno kembali mengerut

I (don't) Want Mom [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang