Pagi yang cerah diawali dahyun dengan senyum. Hari pertama liburan sangat menyenangkan baginya tapi kemungkinan besar dia akan merindukan sekolah pada pertengahan liburan nanti.
"Dahyun apa kau dirumah sayang?" teriak seseorang dari luar.
"siapa itu?" dahyun segera menuju pintu dan melihat wanita berpakaian rapi seperti keluarga kaya pada umumnya.
"ah, ternyata kau dirumah"
"ibu? apa kau sudah lama menunggu? maaf aku baru bangun, silahkan masuk bu" dahyun mempersilahkan ibu seokjin masuk.
"ibu mau minum apa?" tanya dahyun. "tak usah repot repot aku hanya ingin menyampaikan sesuatu padamu." ibu memberikan sebuah kertas pada dahyun.
"apa ini bu?" tanya dahyun yang melihat isi kertas itu hanya beberapa angka seperti password.
"itu adalah password apartement jin, kau bisa berkunjung kesana kapanpun kau mau" ibu seokjin lalu pamit karena masih ada urusan lain.
Dahyun masuk kembali kedalam rumah dan melihat hyunjin yang baru keluar dari kamar.
"dari mana kau?" tanya hyunjin. "ibunya seokjin datang dan memberikan password apartement seokjin padaku, ibunya benar benar berpikir bahwa aku sangat menyukai anaknya" ucap dahyun.
"apa kau tau noona, seokjin berpacaran dengan mantan ku Chaeyeon" ucap hyunjin yang sedang mengambil handuk.
"benarkah?. ini adalah kesempatan bagiku untuk merayu seokjin dan membuat chaeyeon merasakan apa yang kau rasakan. benarkan?" tanya dahyun.
"aku pikir itu tidak akan berjalan dengan baik" hyunjin memulai prediksinya.
"bisakah kau memberi tauku apa yang harus ku lakukan pada seokjin?" tanya dahyun.
"kurasa kau cukup bermain main saja dengannya, jatuh cintalah pada orag yang mengirimimu surat berwarna pink ini" hyunjin memberikan surat berwarna pink itu lagi.
"bagaimana aku bisa mencintainya kalau dia hanya memberikan inisialnya saja, wajahnya saja aku tidak pernah melihatnya" dahyun membuka surat itu.
Dahyun-ah apa kau tau menjadi sedikit gila tentu menyenangkan, tapi jika kau terlalu lama dia akan lebih gila dibandingkan dirimu. -pjm
"apa maksudnya?" tanya dahyun.
"aku menemukannya di kaca mobil semalam dan aku menyimpannya, surat itu mungkin bermaksud melindungimu dari seokjin atau jimin? apa aku sudah pernah mengatakan kalau kau harus berhati hati degannya?" tanya hyunjin.
"ya kau sudah pernah mengatakannya, tapi sepertinya jimin orang yang baik" dahyun mngambil ponselnya.
"hyunjin lihat" dahyun menunjukkan sebuah gambar pada hyunjin.
"kan sudah ku bilang mereka menjalin hubungan" ucap hyunjn yang sudah pernah melihat gambar seokjin dan chaeyeon.
Setelah hyunjin selesai mandi dahyun segera mengambil handuknya.
"Mau pergi kemana?" Tanya hyunjin.
"Apart jin, aku akan berkunjung kesana" ucap dahyun.
Hyunjin hanya mengangguk dan menonton tv. Selesai mandi dahyun berpakaian dan langsung pergi ke apart jin menggunakan bus.
Tok..tok...tok..
Dahyun mengetok pintu tapi tidak ada yang menjawab . Sebenarnya dahyun sudah tau passwordnya tapi dahyun berusaha lebih sopan. Akhirnya dahyun membuka pintu dengan password yang telah diberikan oleh ibu seokjin.
"Wah besar sekali, apa disini tidak ada orang?" Dahyun melihat seluruh ruangan yang ada disana. Tidak ada orang
Akhirnya dahyun duduk di sebuah sofa yang terletak di kamar seseorang. Melihat lihat foto yang tertera disana dan sudah di pastikan itu kamar seokjin orang yang akan dijodohkan dengannya.
"Ya!"
"Aaaaaaaaa" dahyun berteriak dan menutup matanya. "Apa yang kau lakukan sana pakai bajumu" teriak dahyun lagi.
"Kau gila? Kenapa kau bisa masuk kesini?" Ucap jimin yang sedang memakai bajunya.
"Aku hanya berkunjung dan ini kan kamar jin kenapa kau ada disini? Dimana jin?" Tanya dahyun masih menutup matanya.
"Aku sedang malas mandi di kamar mandiku, jin sedang pergi dengan pacarnya" ucap jimin mendekatkan wajahnya.
"Apa kau sudah selesai?" Tanya tanya dahyun masih dengan mata tertutup
"Sudah" ucap jimin tersenyum.
"Astaga" dahyun terkejut melihat wajah jimin yang begitu dekat dengannya.
"Apa kau gugup" tanya jimin masih dengan posisi yang sama.
"Tidak" ucap dahyun.
"Bagaimana kalau seperti ini?" Jimin menempelkan bibirnya sekilas.
"Ya! Apa kau gila?" Dahyun mendorong tubuh jimin.
"Kenapa? Apa sekarang kau merasa ada sesuatu?" Jimin tersenyum
"Tidak hanya saja aku jadi merasa canggung" dahyun memegang bibirnya.
"Kau mau lagi?" Jimin kembali mendekatkan wajahnya.
"Tidak" dahyun bangkit dan segera keluar dari apart jin.
"Ada apa dengannya ahhhh ini membuatku gila" gumam dahyun di perjalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Mysterious [DahMin]; End
FanfictionAku hanya meminjam uangmu tapi kau membuatku penasaran dan menemukan sesuatu tentangmu dimana saja -dahyun