Drt.....drttt
Seokjin is calling"Halo"
"Apa kau sedang tidur?" tanya seokjin
"Baru saja aku terbangun dan langsung mengangkat telfon mu" ucap dahyun yang tak mau membuat seokjin kecewa, jika tau dirinya masih sangat mengantuk saat ini. Bukannya tidak mau bangun tapi seokjin sepertinya salah jam untuk menelfon dahyun.
"Hmm aku ingin berbicara denganmu"
"Ya bicaralah, aku akan mendengarkanmu" dahyun menempelkan ponselnya di telinga.
"Aku mencintaimu" ucap seokjin.
"Maafkan aku tapi aku mencintai jimin" dahyun mengubah posisinya.
" ya aku tau, aku hanya ingin mengutarakannya saja takut tidak sempat" ucap seokjin.
"Apa maksudmu?" Dahyun mencoba mencerna kembali ucapan seokjin.
Tidak ada jawaban dari seokjin. Dahyun sudah tidak berpikir normal lagi. Dahyun langsung membangunkan hyunjin.
"Hyunjin bisa kau antar aku ke apart seokjin?" Tanya dahyun sambil tergesa-gesa memakai jaket.
"Noona, ini jam 2 malam apa kau sudah tidak waras lagi huh?" Tentu saja hyunjin menganggap noona nya itu gila ingin dia mengantar dahyun pada waktu yang tidak tepat.
"Ayolah, aku akan merapikan kamarmu selama seminggu jika kau mengantarku"
"Let's go" hyunjin langsung menerima tawaran dahyun yang menurutnya sangat rugi jika ia menolak tawaran itu.
Sesampainya disana dahyun langsung menuju apart seokjin dan membuka pintu.
Sepi, adalah satu kata yang tepat untuk mengambarkan keadaan apart yang di tingali dua orang ini. Dahyun langsung menuju kamar seokjin tapi seokjin tidak berada disana. Dahyun semakin panik dan mulai berfikir yang tidak tidak.
"Bagaimana jika dia gantung diri? Apa dia lari dari rumah? Apa yang harus aku lakukan?" Dahyun bergumam.
"Bagaimana kau bisa disini?"
"Ah seokjin" dahyun berbalik dan menemukan seokjin keluar dari dapur demgan segelas susu.
"Kau membuatku khawatir" dahyun memukul dada seokjin.
"Apa yang kau bicarakan" tanya seokjin yang tidak mengerti apa yang dahyun khawatirkan.
"Kau berbicara seperti kau akan pergi selamanya" ucap dahyun.
"Hahaha, aku hanya takut jika nanti kau bersama jimin aku tidak bisa bilang jika aku mencintaimu" seokjin tersenyum, meminum susu yang dibuat setelah itu mengajak dahyun duduk di sofa.
Tit tit tit tit tit
"Siapa yang datang selarut ini?" Tanya dahyun yang mendengar suara tombol password.
Seokjin tidak menjawab.
"Tolong aku"
"Astaga jimin apa yang kau lakukan? Kau mabuk" jimin menjatuhkan badannya di hadapan dahyun dan dahyun langsung menangkapnya.
"Apa kau tidak ingin membantu?" Tanya dahyun pada seokjin.
"Tidak, dia musuh terbesarku saat ini" ucap seokjin dengan santai sambil menonton tv.
Dahyun mengangkat tubuh jimin ke kamarnya dan menidurkannya di ranjang.
"Terimakasih telah mengantarku pulang minari" kata kata terakhir jimin sebelum ia tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Mysterious [DahMin]; End
FanfictionAku hanya meminjam uangmu tapi kau membuatku penasaran dan menemukan sesuatu tentangmu dimana saja -dahyun