Jika hati bisa memilih pada siapa dia akan jatuh, tentu saja aku tidak akan memilihmu yang jelas-jelas tak bisa kurengkuh
💫💫
Setelah berhasil mendapatkan nomor ponselnya, Alma tak henti-hentinya mengiriminya pesan tidak bermutu. Bahkan, di setiap pagi, Bintang akan selalu mendapati cewek itu mengucapkan selamat pagi lewat voice note. Dan malamnya, Bintang juga akan mendapatkan ucapan selamat malam.
Dan ini adalah pagi kelima Bintang yang disambut oleh suara Alma lewat pesan suara. Bintang hanya membuka dan tidak berniat membalas. Anehnya, Bintang tahu jika pesan suara itu isinya sama dengan pesan suara di pagi sebelumnya, tapi cowok itu tetap membukanya.
Dan membayangkan saat di sekolah Bintang masih mendapat gangguan dari Alma, membuat Bintang rasanya ingin pindah sekolah. Tapi Bintang merasa lega karena seharian ini ia tidak mendapat gangguan dari Alma. Bahkan sampai jam pulang sekolah cewek itu tidak menampakkan diri. Kira-kira dimana Alma? Ah, Bintang tidak peduli sekalipun Alma di telan oleh bumi. Justru dia akan bersyukur akan hal itu.
Ya, Bintang juga tidak pernah berpikir kelegaannya akan sesingkat ini. Cewek yang Bintang kira sudah di telan bumi, kini bisa ia lihat tengah berada di radius 3 meter dari tempat Bintang berdiri. Bisa ia lihat, cewek itu tengah berjalan riang ke arahnya. Bintang juga bisa melihat, bahwa pandangan banyak siswa di koridor mengarah pada Alma. Dan Bintang tidak heran akan itu.
Cewek dengan warna rambut yang cukup membuat sakit mata itu mustahil luput dari pandangan. Bahkan, tanpa warna rambut barunya itu, Alma akan tetap mendapat banyak tatapan. Bintang hanya tidak percaya jika Alma begitu berani memamerkan rambut mencoloknya di lingkungan sekolah.
Bintang menghembuskan napas kasar. Belum apa-apa Bintang sudah merasa lelah. Setelah dirasa berhasil mengkondisikan mukanya, Bintang berjalan kearah Alma. Tapi cowok itu terus melewati Alma dan berjalan menuju tangga untuk sampai di parkiran.
Alma yang semula tersenyum lebar melihat Bintang berjalan kearahnya, harus merengut kesal dan berbalik mengejar cowok itu.
"Hai, Bintang. Sori ya, tadi gue gak bisa ke kelas lo. Seharian ini gue di hukum buat bersihin perpustakaan sama kamar mandi sama Bu Lia, gara-gara ketahuan ngecat rambut." tanpa disuruh, cewek itu sudah menjelaskan alasannya tidak muncul hari ini. Padahal Bintang tidak butuh itu sama sekali. Dia malah berharap Alma di hukum untuk seterusnya, agar tidak mengganggunya lagi.
Sumpah! Gue gak butuh penjelasan lo! Ingin rasanya Bintang meneriakkan kalimat itu.
"Emangnya, apa yang salah sih sama rambut gue? Kan ini bagus," ucap Alma sambil memilin rambutnya yang telah di bentuk sedemikian rupa.
Bintang tak peduli. Cowok itu tetap berjalan dengan tangan kiri tenggelam dalam saku celana. Hingga sampai di parkiran, cowok itu langsung naik keatas motor dan memakai helmnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astrophile
Teen FictionAku bisa melihatmu tanpa mata Aku juga bisa mendengar suaramu tanpa telinga Bahkan, aku bisa menggenggammu hanya dengan udara. Jadi, mungkin saja aku bisa mencintaimu tanpa kamu balas dengan rasa yang sama. *** Alma tidak sedang meminta Bintang yang...